Rabu, 10 Juli 2019

Pance Pondaag Hits Maker 1980-an dan 1990-an

27 March 2007
Pance Pondaag Hits Maker 1980-an

Bung Gregorius, 40-an tahun, asal Flores Timur, pelatih kor, ternyata sangat suka lagu-lagu Pance F. Pondaag. Koleksinya banyak. Ada yang dinyanyikan sendiri oleh Pance, banyak lagi yang dibawakan penyanyi-penyanyi era 1980-an.

"Lagu-lagu Pance itu enaknya diputar malam hari. Sambil duduk di teras rumah, lihat halaman, minum kopi, diiringi lagu-lagu Pance. Hmmm.. nikmat sekali," ujar Goris, sapaan akrabnya, kepada saya. Lalu, dengan suara baritonnya, Goris mendendangkan lirik sebuah lagu Pance:

"Sepanjang kita masih terus begini.
Tak kan pernah ada damai bersenandung.
Kemesraan antara kita berdua,
sesungguhnya keterpaksaan saja...."

"Wah, kayaknya liriknya pas dengan pengalaman hidup banyak suami-istri di kota nih," pancing saya.

"Hehehe... begitulah. Makanya, lagu ini paling hit di kafe-kafe. Bapak-bapak, om-om, tante-tante... suka nyanyi ini. Beberapa lagu Pance lain juga bagus," ujar Goris.

Saya lalu pura-pura menggugat. Bukankah Pance itu salah satu raja 'lagu cengeng'? Musiknya kelewat sederhana? Komposisi tiga jurus, istilah Remy Silado? [Sebab, lagu-lagu Pance dan sejenisnya kebanyakan hanya pakai tiga akor. Misal C, F, G atau G, C, D.] Lagu-lagu tidak bermutu?

"Justru karena simpel itulah orang-orang kampung di Flores suka. Di tempat anda kan orang-orang suka Pance juga. Hehehe...."

Begitulah, bincang-bincang kecil dengan Pak Goris di Jember sambil minum kopi, dengar lagu-lagu Pance lewat suara Dian Piesesha. Saya pun teringat kebiasaan orang-orang kampung di Flores [Timur] yang suka main gitar, malam hari, sambil bernyanyi. Lagu-lagunya, ya, kebanyakan Pance Pondaag dan sejenisnya.

"Malam-malam begini, termenung kusendiri.
Menunggu kau di sini kehadiran dirimu...."

Apa pun kritik, kecaman, hinaan orang, harus diakui Pance F Pondaag pernah berkibar di belantika musik tanah air.

Pada awal 1980-an hingga akhir 1990-an lagu-lagu Pance mewarnai Aneka Ria Safari, Selekta Pop, Kamera Ria, Wajah Baru, serta sejumlah acara musik di Televisi Republik Indonesia [TVRI]. Dulu televisi hanya satu, sehingga semua manusia Indonesia mau tak mau nonton TVRI. Suka tak suka, ya, mendengarkan lagu-lagu pop manis khas Pance. Terciptalah memori bersama yang sangat kuat. Lain dengan sekarang, memori bersama sebagai bangsa itu nyaris tidak ada lagi karena beragamnya pilihan dan kemudahan.

Selain Pance, ada dua nama pencipta lagu-lagu pop manis lain [hits maker]: Rinto Harahap dan Obbie Messakh. Penulis lagu lain, A Riyanto [almarhum], gaya musik dan liriknya berbeda dengan trio Pance-Rinto-Obbie. Gaya Pance dan dua kawannya itu jauh lebih sederhana, manis, melankolis, bernada pasrah, bahkan frustrasi.

Mungkin, itulah alasan Menteri Penerangan Harmoko melarang lagu 'Hati yang Luka', karya Obbie Messakh, serta lagu-lagu sejenis di TVRI. Pelarangan ini sekaligus mengakhiri era kejayaan Pance dkk di industri musik pop. Lalu, muncullah antitesis berupa 'pop kreatif' yang akornya lebih kaya dan berbobot.

Pance tak bisa dipisahkan dari JK Records, Jakarta. Saya kutip sedikit catatan dari Pusat Data dan Analisa TEMPO:

"Suatu hari pada 1983, Judhi Kristiantho bertemu dengan Chintami Atmanegara, calon model bagi kalender yang hendak dibuatnya. Tetapi, dalam perkembangan lebih lanjut, keduanya sepakat bekerja sama untuk membikin rekaman kaset lagu-lagu pop. Akhirnya, lahirlah dua pendatang baru: Chintami sebagai penyanyi, dan Judhi Kristiantho selaku produser rekaman.

"Memakai nama JK Record [JK dari Judhi Kristiantho] ia berhasil mengorbitkan sejumlah artis penyanyi laris. Di antaranya Dian Piesesha, Ria Angelina, Obbie Messakh, Meriam Bellina, dan, tentu, Chintami Atmanegara. Pada 1985, aset JK Record mencapai Rp 500 juta, tetapi oleh sebuah sumber diperkirakan sekitar Rp 10 miliar."

Nah, Pance F Pondaag [plus Obbie Messakh] punya kontribusi besar dalam sukses JK Records itu. Sebab, Pance lah yang banyak menulis lagu-lagu manis untuk artis-artis JK. Sekitar 95 persen lagu-lagu Dian Piesesha ditulis Pance. Begitu juga Ria Angelina, Meriam Bellina, Meta Armis dan segepuk penyanyi manis orbitan JK.



Album Pance produksi 1980-an dibuat sebagai "jawaban" atas lagu-lagunya yang sukses. Dulu setiap lagu sukses selalu dibuat "jawaban". Akal-akalan pedagang kaset di Jakarta. Hehehehe....


Karena karya-karyanya sukses, Pance F Pondaag [juga Obbie Messakh] kemudian 'dipaksa' si produsen untuk bikin album juga. Padahal, suara Pance dan Obbie sangat jelek. Pance yang berbadan subur, suaranya melengking tinggi macam orang tercekik. Sementara suara Obbie sengau dan sumbang.

Tapi, asal tahu saja, rekaman musik pop itu bisnis murni yang tak banyak ditentukan oleh bagus tidaknya suara. Kalau memang pasar terima [contohnya Ariel Peterpan menyanyi dengan suara sengau, sangat jelek], kaset/CD pun laris. Maka, di masanya, Pance Pondaag dikenal sebagai penyanyi, selain pencipta lagu atawa hits maker.

Pada 1980-an, di Larantuka, Flores Timur, orang-orang kampung banyak membawakan lagu-lagu Pance seperti [awal liriknya]:

"Simfoni yang kau dengar sendu.
Di antara gerimis malam.
Mengalun pilu senada rinduku.
Begitu sunyi di saat ini...."

Atau jawaban 'Tak Ingin Sendiri', hit Dian Piesesha, karya Pance:

"Di sini aku pun sendiri,
dan masih seperti yang dulu.
Kesetiaan yang kumiliki
hanya untuk dirimu,
sampai akhir hidup ini."

Saya hafal benar karena anak-anak kampung di Flores biasanya belajar akor gitar berdasar lagu-lagu Pance. Cukup hafal tiga akor, kita bisa jreng-jreng-jreng sambil melihat gadis-gadis manis melintas. Kanisius, teman SMP saya di Larantuka, saking mabuknya sama lagu-lagu Pance, hampir sepanjang malam menyanyikan lagu itu. Suaranya bagus:

"Mimpi-mimpi tinggal mimpi,
tak satu pun yang menjadi nyata.
Janji sehidup semati
kini tinggal janji di bibirmu.
Kau pergi tinggalkan diriku,
kau tinggal, tinggal aku sendiri.
Manis madu pahit kurasa,
sepahit-pahit empedu."

Teman-teman di Asrama SMPK San Pankratio, Larantuka, sering bertengkar dengan Kanis karena terus saja menyanyi di saat orang lain tidur. Hehehehe....

Begitulah. Lagu cengeng dibredel Harmoko, era pop manis berlalu. JK Records berikut penulis-penulis lagunya macam Pance, Obbie, Deddy Dores, Wahyu OS... pun surut. Om Pance memang masih sempat bikin lagu, tapi intensitasnya sangat jauh dibandingkan ketika masih berjaya. Dia pun tak lagi fokus di JK Records, tapi 'menyebar' lagu-lagunya di beberapa label rekaman.

Broery Marantika [almarhum] pernah mengangkat kembali nama Pance lewat hitnya: 'Kucari Jalan Terbaik'. Pance juga bikin rekaman lagu-lagu kristiani. Gayanya sama dengan pop biasa, hanya beda syair. Tapi lagu seperti 'Bunda Maria' sangat disukai orang-orang Flores macam Gregorius.

"Sampai sekarang JK Records tetap eksis kok. Siapa bilang tutup," ujar Imelda, staf JK Records, yang saya hubungi via telepon. Dia mengakui kaset-kaset [CD] produksi JK memang turun, tapi tetap ada. "Kalau tutup kan nggak mungkin saya di kantor. Hehehe," ujar Imelda, ramah.

Saya cek di sejumlah toko kaset di Surabaya dan Sidoarjo, lagu-lagu Pance F Pondaag memang tetap dijual, namun dikemas dalam 'the best', 'album seleksi', 'album emas'. Ada yang dinyanyikan sendiri, ada yang dibawakan penyanyi-penyanyi lain.

Omong-omong, bagaimana sebetulnya kabar Pance Pondaag sekarang? Saya tanyakan kepada Bartje van Houten, pemusik grup The Lloyd, usai manggung di Surabaya beberapa waktu lalu.

"Pance sekarang sakit berat. Stroke. Ini tidak lepas dari pembajakan kaset yang gila-gilaan di Indonesia. Karena hak cipta tidak dihargai, pembajakan merajalela, pencipta lagu seperti Pance tidak bisa menikmati hasilnya di saat tidak produktif lagi," ujar Bartje van Houten.

Menurut Bartje, yang terus bertahan di berbagai era musik Indonesia, termasuk bikin karya-karya manis di era Pance dan Obbie Messakh, pembajakan yang gila-gilaan membuat pencipta-pencipta lagu lama stres dan sulit berkarya. Kalau tak tahan, ya, bisa stroke kayak Pance. "Tapi secara umum Pance masih eksis di Jakarta," kata Bartje.

Yah, apa pun kata orang, Pance F Pondaag pernah mewarnai persada musik pop Indonesia. Soal mutu, bagus-jelek, manfaat-mudarat, terserah penilaian masing-masing orang. Yang jelas, di kafe-kafe lagu karya Pance ini masih sering dibawakan orang:


SEPANJANG KITA MASIH TERUS BEGINI
TAK KAN PERNAH ADA DAMAI BERSENANDUNG
KEMESRAAN ANTARA KITA BERDUA
SESUNGGUHNYA KETERPAKSAAN SAJA

SENYUM DAN TAWA HANYA SEKADAR SAJA
S'BAGAI PELENGKAP SEMPURNANYA SANDIWARA
BERAWAL DARI MANISNYA KASIH SAYANG
TELANJUR KITA HANYUT DAN TERBUAI

KUCOBA BERTAHAN MENDAMPINGI DIRIMU
WALAU KADANG KALA TAK SEIRING JALAN
KUCARI DAN SELALU KUCARI JALAN TERBAIK
AGAR TIADA PENYESALAN DAN AIR MATA

KOMENTAR DI BLOG LAMA

Anonymous
6:54 PM, October 27, 2007
Petikan Pikiran Rakyat, 15 November 2006:

TAHUN 1980, nama Pance Pondaag menjadi jaminan mutu di dunia industri kaset. Sebut saja seperti lagu "Tak Ingin Sendiri", "Kau dan Si Buah Hati" atau lagu-lagu yang sering dinyanyikan artis Dian Piesesha, Meriam Bellina, dll.

Saat kaki melangkah ke rumah kediaman Pance, tidak sulit menemukan rumahnya. Karena orang di sekitar rumahnya di kawasan Jakarta Utara dengan senang hati akan menunjukkan rumah Pance yang sangat sederhana itu. Konon, di rumah itu, dulu dijadikan studio yang bernama Flower Sound.

"Jangan ganggu saya, saya sedang istirahat tidak mau diganggu oleh siapa pun, maaf saya tidak mau bertemu," itulah kata-kata yang diucapkan Pance ketika pertama kali meminta izin untuk wawancara dengannya. Dengan bahasa yang patah-patah dan tidak jelas, berkali-kali Pance menolak untuk diwawancara.

Pada kesempatan lain, Pance mengatakan, saat ini ia sedang sakit dan terbaring lemah di rumahnya di bilangan Pluit Jakarta Utara, akibat sakit yang dideritanya. Menurut Pance, yang kini tinggal dengan istrinya Yati dan ketiga anaknya, Paul, Putri, dan Patricia, ia terserang stroke sejak tahun 2001.

Ketika terserang stroke, Pance seolah tak percaya karena malamnya masih terlihat sehat. "Malamnya saya sehat. Waktu itu saya tidak bisa bangun dan berjalan. Bicara juga tidak bisa lagi, saya sempat putus asa, karena suara juga tidak ada," kata pria kelahiran Makassar tahun 1951 ini mengenang awal sakitnya.

Untungnya, di tengah sakit yang dideritanya, sang istri Yati, selalu setia menemaninya dan selalu memberikan semangat agar Pance bisa bangkit lagi seperti dulu.

"Saya punya istri yang sangat baik, dia banyak membangkitkan semangat saya, begitu juga dengan anak-anak, mereka selalu memberikan semangat untuk tetap bertahan," katanya singkat.

Ketika ditanya apa saja kegiatannya sekarang? Pance mengatakan ia hanya berlatih berjalan dan terkadang berolah raga. "Tapi sekarang saya sedang sakit, jadi tidak bisa lagi," kata Pance dan meminta untuk tidak bertanya lagi.

Anonymous
1:39 PM, November 17, 2007
hmmm.. lagu2nya dulu disukai mamaku. jadi inget mama yg sudah gak ada.

rainier
8:39 AM, December 15, 2007
Dear Teman2, tolong di bantu ya. ada yang tau ga, lagunya pance yang di bawakan oleh artis JK (ada yossi lucky and friends)
lyric nya seperti ini :
"kekasih memang engkau lain dari sekian banyaknya. kau bawa aku mengembara di alam mimpi yang indah..
reff : "salahkah bila malam ini aku mengakui'
jatuh cinta kepadamu".
>>> saya ingin tau lagu ini judulnya apa ya dan cara mendapatkannya lagi gmana neh ?
ini lagu kenangan saya waktu saya masih umur 5 tahun.

Anonymous
10:24 PM, August 04, 2012
judul kekasih pencipta om pance dan dinyanyikan oleh om pance juga

dody_lesmana@yahoo.com

Anonymous
12:15 PM, December 15, 2007
judulnya lupa, tapi yg nyanyi itu trio JK: gladys suwandi, meta armys, dan nindy ellese. lagu itu ada di kaset kumpulan hit JK records. kalau CD/VCD aku kok belum lihat ya. coba anda cari di toko2 kaset, siapa tau ketemu.

rainier
5:39 PM, December 15, 2007
yup, ada gladys suwandi juga. saya sudah cari ke aquarius Blok-M dan juga Duta suara di sabang tapi semuanya ga ada yang tahu coz penjaganya masih muda2. teman-teman yang lain ada yang bisa bantu lagi ga ya ? thx lho atas inputannya tadi. mohon di respon ya.

Lambertus L. Hurek
11:32 AM, December 22, 2007
Lagu2 itu sudah berumur 20 tahun lebih dan tidak diproduksi lagi. Paling baik anda cari di tempat penjualan kaset2 lawas.

Di Surabaya di samping Plaza Surabaya. Itu pun tidak selalu ada. Harus jeli dan ada unsur keberuntungan. Kalau cari di toko2 kaset/CD/VCD sekarang ya pasti gak ada. Zamannya kan sudah beda.

Anonymous
3:22 PM, May 26, 2008
kasihan liat om pance skrg. moga2 tabah n cepet sehat lagi. nenek aq suka banget lagu2 om pance.

Anonymous
5:21 PM, December 28, 2008
yah... pance pondaag. mamaku suka banget lagu2nya, tapi aq kurang suka. beda generasi sih. thanks atas catatan mas hurek.

Anonymous
12:20 AM, January 02, 2009
mulanya biasa saja... kita saling bercanda. ini lagu pance yg paling aku ingat.

Anonymous
3:57 PM, February 02, 2009
pance memang hebat n terkenal banget di TVRI taun 1980an. terima kasih krn anda sudah menulis catatan nostalgia musik jadul. jangan bosan2 menulis ya!!!

melkior

Anonymous
4:34 AM, April 19, 2009
"Ternyata engkau telah berdua,
Ternyata engkau kini bahagia..
Baru ku sadari, selama ini
Kau hanya milikku dalam mimpi.

Lagu ini gak bosan2nya gua dengerin..

Anonymous
11:35 AM, August 16, 2009
kayaknya lagu2 ala pance gak bakalan ada lagi deh. gaya musik sekarang gak akan kasih tempat utk lagu2 kayak gitu. tapi barusan aq dengar lagunya pance, kucari jalan terbaik, dinyanyiin yuni shara di tv.

Anonymous
12:12 AM, October 13, 2009
Sangat terhibur membaca ini. Lagu yg di atas Judulnya kekasih, ada kok karaokenya :)

Anonymous
9:34 PM, June 03, 2010
Pance F Pondaag Meninggal

Berita duka datang dari dunia musik Indonesia. Penyanyi dan pencipta lagu legendaris Pance F Pondaag meninggal pukul 17.00 WIB, Kamis (3/6/2010). Jenazah Pance kini disemayamkan di Rumah Duka Atma Jaya, Pluit, Jakut.
Petugas Rumah Duka Atmajaya, Hendra menyatakan, jenazah penyanyi dan pencipta lagu era 1980-an, ini baru saja masuk rumah duka. "Jenazah sudah di sini baru saja masuk," kata Hendra kepada detikhot.
Pencipta lagu yang membuat ngetop sejumlah penyanyi seperti Dian Piesesha, Maya Rumantir dan Meriam Bellina itu meninggal di rumahnya. Namun apa sakit Pance, Hendra belum tahu. "Keluarga sedang ke RS Atmajaya untuk minta surat meninggalnya (Pance)," kata Hendra. Pance lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 18 Februari 1951

***

Musisi legendaris Pance F Pondaag menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum berpulang, Pance diketahui telah 9 kali terserang stroke. "Pance meninggal karena stroke. Dan sebelumnya juga sudah 9 kali kena stroke," ujar Judhi Kristianto, sahabat Pance dan produser JK Records, ketika Kamis (3/6/2010).
Pelantun hits 'Demi Kau dan si Buah Hati' itu meninggal pukul 17.00 WIB, Kamis (3/6/2010). Jenazah Pance kini disemayamkan di Rumah Duka Atma Jaya, Pluit, Jakarta Utara.
Judhi terakhir bertemu Pance sekitar sebulan lalu. Kala itu ia membawakan Pance ahli pijat stroke dari Surabaya. "Dia bilang 'agak lumayan enakan pak Judhi'," tutur Judhi menirukan ucapan Pance.
Namun sudah sekitar tiga minggu, Judhi tidak mendapat kabar tentang Pance. Tiba-tiba ia mendapat kabar duka dari istri pria yang menghembuskan nafas di usia 59 tahun tersebut.
"Saya dapat telepon dari istrinya, dia nangis-nangis. Kami semua mau ke rumah duka," jelasnya.

Anonymous
9:46 PM, June 03, 2010
selamat jalan Om Pance, semoga amal kebajikan selama hidup diterima di sisi Tuhan YME. terima kasih sudah menciptakan begitu banyak lagu hits untuk masyarakat Indonesia.

Anonymous
9:50 PM, June 03, 2010
Koreksi ya. Pance itu justru memulai karirnya di dunia rekaman sebagai penyanyi.Hits perdananya itu adalah "Mutiaraku" yang dirilis Yukawi pada akhir tahun 1977 dan menjadi hits besar tahun 1978.
Moga moga info ini bisa meluruskan info anda .
makasih

Anonymous
7:05 PM, December 02, 2011
tidak bisa d pungkiri Om Pance Pondaag salah satu legend musik di tanah air,,lagu2nya so sweet.. rest in peace om... karya2mu selalu bersama kami...
salam kenal bang Hurek juga semua pecinta nostalgia...

warids-bandung

E. Lopis
10:20 PM, December 12, 2011
lagu-lagu pance ternyata tetap abadi...... walau orangnya sudah tiada namun lagu2nya tetap enak didengar hingga saat ini... aku penggemar berat Pance.....

Anonymous
10:29 PM, December 12, 2011
lagu-lagu pance sangat reflektif... kata-katanya sangat menggugah nurani.... Pance adalah penyanyi legendaris yang abadi di hati orang-orang Timor-NTT. sampai dengan saat ini, lagu-lagunya masih sangat diminati hampir semua kalangan. Om Pance.....lagu-lagumu tetap abadi di hati. saya selalu mencari lirik-lirik lagunya di internet tetapi terkadang pulang dengan tangan hampa karena liriknya belum tersedia.

By: Evaristus Lopez-Noemuti...

Deny Prima
1:52 AM, December 17, 2015
Apapun kata orang zaman sekarang tentang Aransemen Musik Pance F.Pondag tahun1980-anj...tetap aransemen Musiknya jauh lebih berkualitas dan berseni tinggi dibanding aransemen musik musik bunyi ember pecah zaman sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar