Kamis, 11 Juli 2019

Lanny Chandra Pendamping Narapidana

Surabaya 4 January 2012

Di lingkungan Rutan Medaeng, Lanny Chandra menjadi sosok yang sangat populer. Sebagian besar tahanan dan terpidana, khususnya yang kristiani, mengenal wanita berkacamata ini. Saat perayaan Natal bersama di Rutan Medaeng, pekan lalu, para tahanan ramai-ramai menjabat tangan Lanny Chandra.

Tak hanya di Rutan Medaeng, Lanny bersama timnya melakukan pelayanan ke Lapas Porong, Lapas Pamekasan, Lapas Lowokwaru, Lapas Pasuruan, serta beberapa lapas dan rumah tahanan kepolisian di Jawa Timur.

Berikut petikan percakapan LAMBERTUS HUREK dari Radar Surabaya dengan Lanny Chandra, ketua Yayasan Pelita Kasih Surabaya.

Sudah berapa tahun Anda melakukan pelayanan ke penjara dan rutan?

Sudah 15 tahun, sebentar lagi 16 tahun. Karena terlalu asyik pelayanan, saya sendiri kaget ternyata sudah cukup lama saya terlibat dalam aktivitas pelayanan seperti ini. Kalau kita jalani hari-hari kita bersama Tuhan, maka segala sesuatunya menjadi indah. kita akan tetap punya semangat untuk terus melakukannya.

Mengapa Anda setia melayani napi-napi yang sama sekali tidak ada hubungan keluarga?

Nah, itulah yang dinamakan pelayanan. Saya hanya punya keinginan untuk memenangkan jiwa-jiwa di dalam penjara.

Maksudnya?

Orang-orang yang ditahan di rutan atau lembaga pemasyarakatan (lapas) ini kan punya masalah hukum, masalah keluarga, masalah ekonomi dan sebagainya. Banyak narapidana yang tidak pernah dikunjungi keluarganya. Bahkan, mungkin sudah putus hubungan dengan keluarga. Ada tahanan dari Malaysia atau Tiongkok. Siapa yang harus mengunjungi mereka? Maka, kita datang menjadi sahabat atau keluarga mereka. Jadi tempat curhat, kita usahakan jalan keluar. Bahkan, kita juga bantu mengurus pemakaman kalau ada tahanan atau napi yang meninggal.

Sampai mengurus pemakaman segala?

Itu sih sudah sering ditangani Pelita Kasih. Kita kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengurus pemakaman tahanan (kristiani) yang tidak punya keluarga. Biasanya pihak rutan menghubungi saya kalau terjadi kasus seperti itu.

Tidak capek mengurus napi-napi itu selama belasan tahun?

Oh, tidak lah. Kita selalu sukacita di dalam Tuhan. Hehehe....

Bagaimana kalau Anda sakit?

Tentunya saya istirahat dan berobat. Tapi anggota tim Pelita Kasih tetap aktif mengunjungi teman-teman kami di rutan atau lapas. Kita punya tim pelayanan, bukan hanya saya sendiri. Kalau Lanny Chandra sendiri ya tidak akan bisa.

Apakah Anda pernah dikecewakan oleh orang-orang yang Anda layani?

Kalau dikecewakan sih sudah sering sekali. Selama 15 tahun pelayanan, ya, pastilah ada suka dan duka. Tapi bagi saya dikecewakan itu justru ujian agar saya bisa naik kelas. Tuhan ingin saya naik kelas, terus bertumbuh dan berkembang dalam iman.

Sempat berpikir untuk berhenti mengadakan pelayanan seperti ini?

Tidak pernah. Justru pelayanan Pelita Kasih ini berkembang ke mana-mana. Misalnya, kita digandeng tim dokter dari Malaysia untuk pelayanan di Sidoarjo, Surabaya, dan sekitarnya. Kita juga bekerja sama dengan anak-anak muda untuk baksos pengobatan massal. Jadi, tidak ada ceritanya saya mau berhenti melayani.

Punya pengalaman berkesan selama melayani penghuni penjara?

Banyak sekali dan hampir semuanya berkesan. Salah satunya mendampingi Ibu Sumiarsih (alm), terpidana mati. Dia akhirnya dieksekusi, tapi diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bertobat. Setiap hari dia berdoa agar diberikan jalan yang terbaik. Tapi akhirnya beliau dieksekusi juga. Itu benar-benar pengalaman yang sangat sulit dilupakan. Kita semua sudah berusaha, tapi akhirnya seperti itu. Sebagai orang beriman, kita semua percaya bahwa itulah jalan terbaik yang Tuhan berikan untuk beliau. (rek)

BIODATA SINGKAT TANTE LANNY

Nama : Lanny Chandra
Nama Tionghoa : Liau Sin Lan
Lahir : Surabaya, 9 Agustus 1949
Suami : Chandra Wiyana (69)
Anak : Joen (39), Supangat (36), Ilu Yoahnes (32).
Cucu : Abi (10), Via (9), Freya (4), Denise (8 bulan)

Alamat : Dian Regency, Sukolilo, Surabaya
Aktivitas : Ketua Misi Penginjilan Pelita Kasih
Hobi : Bakti sosial, kuliner

Pendidikan :
SD-SMA di Chung Chung, Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar