Selasa, 16 Juli 2019

Blog Hurek Jadi Sejarah

Selamat pagi!

Sudah kuduga. Upaya banding ke Google gagal. Pagi ini saya dapat jawaban dari tim Google:

Pelanggan yang terhormat,
Terima kasih telah menghubungi kami. Kami telah meninjau permintaan Anda terkait akun hurek2007@gmail.com Anda dan mengonfirmasi bahwa Anda telah melanggar Persyaratan Layanan kami. Oleh karena itu, kami tidak akan mengaktifkan kembali akun Anda.
Untuk informasi selengkapnya terkait kebijakan kami dan tindakan yang kami ambil sebagai tanggapan atas pelanggaran kebijakan produk kami, harap lihat Persyaratan Layanan kami.

Hormat kami,
Tim Google

Apa boleh buat. Blog Hurek di www.hurek.blogspot.com itu tidak bisa dipulihkan. Dihapus selamanya oleh Google Inc. Mengapa? "Karena telah melanggar persyaratan layanan kami," kata Google.

Persyaratan apa yang dilanggar? Tidak diungkap. Tahu-tahu saja akun hurek2007 dihapus. Akibatnya, semua layanan terkait Google dimatikan oleh perusahaan raksasa dari USA ini.

Apakah konten blog yang melanggar? AdSense bermasalah? Komentar-komentar di YouTube? Penggunaan perambah Chrome?

Hanya Tuhan dan Google yang tahu. Kita bisa apa? Maka, 3.662 tulisan atau postingan di hurek.blogspot.com itu pun lenyap. Ibarat tanah longsor, disrupsi, yang merontokkan satu kampung.

Blog lama itu sudah jadi sejarah. Tulisan-tulisan lama pun begitu. Jadi masa lalu. Bisa saja saya mengais segelintir arsip yang tersisa. Tapi tidak mungkin mengembalikan 3.000 lebih tulisan-tulisan lama ke blog baru.

"Semua berita yang kita tulis hari ini besoknya jadi sejarah. Baik yang dimuat maupun yang tidak dimuat," kata teman wartawan senior.

Bung Jurnalis ini biasa menulis 3 berita sehari. Kadang 4 atau 2. Tapi tidak semuanya dimuat. Lebih banyak yang tidak dimuat karena spasi sangat terbatas. Apalagi halaman koran dikepras cukup banyak.

"Berita-berita yang tidak dimuat itu jadi sejarah," kata si Bung yang selalu ceria ini.

Kata-kata kawan lama ini membuat saya jadi semangat lagi. Merajut kata, menata pikir, untuk membuka lapak baru. Ibarat buku diari lawas yang hilang atau penuh, kudu menulis di buku diari yang baru.

5 komentar:

  1. Walah mas.saya sempat nyari di fb tnyata dari mbah google.ya selamat mas membuka lapak baru

    BalasHapus
  2. Matur nuwun mas Gandi. Ini komentar pertama di lapak yg baru. Saya lagi kumpulkan arsip2 lama untuk reposting di lapak ini.

    Upaya banding ke google sudah dilakukan beberapa kali tapi yg jawab cuma mesin. Mentok. Yo opo maneh?

    BalasHapus
  3. Aduh sedih e... Saya dulu juga pernah mengalaminya.. kemugkinan ada bbrpa konten tang melanggar sementara blog dipasang adsense... Untuk tulisan lama coba ama cek di web.archive.. mungkin tsk semua bisa di ambil..

    BalasHapus
  4. Banyak kenangan di blog anda dulu bung hurekšŸ˜Škhususnya untuk saya pecinta barongsai dan kesenian tionghoa lainnya. Saya suka baca blog anda karena tulisannya ringan,dibumbuhi jokes2 yang tidak murahan namun selalu ada nilai dan pelajaran saat selesai membacanya. Semoga sukses dengan blog barunya...

    BalasHapus
  5. Ikut sedih blognya sampeyan hilang. Semoga yg ini bisa awet.

    BalasHapus