Rabu, 10 Juli 2019

Bu Risma Pemimpin yang Melayani

Bu Risma ini wali kota yang unik. Sedikit bicara, banyak kerja. Spontanitasnya tinggi. Langsung bertindak ketika melihat ada yang tidak beres di Surabaya. Dan itu selalu dia lakukan sejak jadi wali kota pada 2015.

Bahkan, saat masih kepala dinas pun Risma sudah terkenal dengan aksi-aksi spontannya. Gak ngomong thok! Khususnya yang terkait dengan kebersihan, keindahan, dan kehijauan kota.

Minggu 23 Juni 2019, Bu Risma bikin gebrakan di Jalan Pahlawan. Samping Tugu Pahlawan. Ratusan pedagang kaki lima berjualan di pinggir jalan. Bikin macet, ruwet, kotor jalan. Setelah jualan, para PKL ini biasanya membiarkan sampah-sampah berserakan.

Risma pasti gregetan. Marah. Tapi tidak dengan kata-kata. Bu Wali langsung bersih-bersih jalan raya di kantor gubernur itu. Menyemprotkan air di trotoar yang kotor dan berdebu. Para pedagang pun kelabakan. Nyengir kuda.

"Ayo Rek jaga kebersihan kota kita. Aku gak larang sampean jualan. Tapi yo jaga kebersihan. Jangan biarkan sampah tercecer seperti ini," kata Bu Risma yang kakinya baru sembuh itu.

Orang Surabaya sudah tidak kaget dengan gaya perempuan wali kota pertama di Surabaya itu. Saya pun sama. Gak kaget. Tapi semalam saya sempat refleksi di warkop pinggir jalan. Malu sama Bu Risma.

Begitu sering saya (kita) melihat sampah-sampah, sarang laba-laba, debu di sekitar kita. Mungkin di kantor, kamar mandi dan toilet, gudang, dsb. Tapi saya tidak langsung turun tangan macam Bu Risma. Ambil sapu untuk bersih-bersih. Atau sekadar memunguti plastik, kertas, daun kering dsb, kemudian memasukkan ke kotak sampah.

Biasanya kita cuma memotret dan unggah ke grup media sosial. Ditambah caption yang mempertanyakan komitmen petugas kebersihan atau office boy. Ke mana saja Mas X? Sampean kan dibayar untuk bersih-bersih?

Wali Kota Risma jelas sangat paham siapa yang bertugas untuk menjaga kebersihan di Jalan Pahlawan dan segala sudut Kota Surabaya. Ada dinas terkait hingga satpol PP yang tugasnya menertibkan pedagang-pedagang nakal itu.

Tapi Bu Risma tidak menelepon dinas kebersihan dan satpol PP ketika melihat sampah-sampah bertebaran di Jalan Pahlawan. Bu Risma juga tidak menjepret lalu mengunggah ke grup pemkot dsb. Bu Risma langsung bertindak.

Bu Risma langsung kasih contoh kepada ratusan pedagang itu. Teladan untuk kita semua. Bahwa bersih-bersih atau menyapu halaman sesungguhnya tidak sulit. Siapa saja bisa melakukannya asal mau. Itu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar