Jumat, 12 Juli 2019

Lagu rohani vs lagu religi


Iseng-iseng saya ketik "lagu rohani" di YouTube. Dan keluarlah lagu-lagu gospel kristiani. Mulai lagu rohani lawas ala Ade Manuhutu, Victor Hutabarat, Grace Simon, hingga lagu-lagu praise and worship terbaru.

Lagu-lagu liturgi untuk misa rupanya tidak masuk kriteria lagu rohani YouTube. Apalagi yang pakai paduan suara atau kor atau koor atau choir.

Lalu, saya iseng lagi mengetik "lagu religi". Maka YouTube langsung memamerkan ratusan hingga ribuan lagu-lagu islami. Lagu-lagu yang menggunakan syair atau lirik islami.

Rupanya lagu-lagu religi ini tidak termasuk kasidah atau gambus. Lagu-lagu Nasida Ria, grup kasidah lawas yang sangat terkenal itu, sepertinya tidak masuk kriteria lagu religi. Apalagi lagu-lagu gambus yang berbahasa Arab.

Di jaman now, rupanya lagu-lagu religi itu yang ngepop, bisa jazzy.. dan islami. Band-band terkenal biasanya merilis single religi jelang bulan Ramadan. Dulu Ungu bikin album religi yang sangat sukses di pasaran. 

Penyanyi-penyanyi koplo yang biasanya tampil seksi dengan goyangan hot pun berubah religius di panggung. Nyanyikan lagu-lagu religi, busana muslimah, pakai hijab dsb.

Menarik juga perkembangan bahasa Indonesia hari ini. Kata rohani yang berasal dari bahasa Arab justru lebih banyak dipakai di kalangan kristiani. Ekaristi atau misa di Gereja Katolik selalu ada istilah "santapan rohani". Para romo, frater, dan bruder juga biasa disebut rohaniwan. Suster-suster disebut biarawati. Saya belum pernah dengar rohaniwati.

Kalau rohani atau ruhani (roh/ruh) dari bahasa Arab, kata religi jelas dari bahasa Latin. Religi, religare, religio, religium... Kata Latin ini kemudian diserap semua bahasa Eropa. Juga dipungut bahasa Indonesia menjadi religi dan religius.

Yang menarik dari lagu rohani vs lagu religi ya di sini. Orang Nasrani memakai bahasa Arab untuk istilah "lagu rohani", sementara orang Islam menyebut "lagu religi" yang notabene dari bahasa Latin. Seperti diketahui, bahasa Latin adalah bahasa resmi Gereja Katolik. Misa atau ekaristi sebelum 1979 selalu dan wajib pakai bahasa Latin.

10 komentar:

  1. Ini pengamatan yang sangat menarik. Rohani, padanan kata Inggrisnya: spiritual. Tetapi lagu rohani tidak diterjemahkan spiritual song, melainkan: worship song. Untuk yang dinyanyikan di dalam gereja2 aliran utama dalam ritual, memang digunakan liturgical music. Worship song yang tradisional biasanya disebut hymn (seperti How Great Thou Art, Amazing Grace, What a Friend I Have in Jesus, Mighty Fortress is Our God, dll.); sedangkan di Indonesia jaman Orba, hymne digunakan untuk menyebut lagu2 wajib nasional seperti Syukur, Hymne Guru yang berisi ucapan terima kasih. Kalau lagu2 rohani yang dijual atau diputar di radio a la musik pop, disebutnya Christian Contemporary (= musik pop Kristen). Sedangkan musik koor Gregorian disebutnya "chant" yg merupakan kata pinjaman dari Bahasa Perancis.

    Mungkin fenomena lagu religi Islam itu hanya ada di Indonesia, karena penganut agama Islam merasa tertantang: eh, masa hanya saudara2 beragama Kristen yang boleh punya lagu2 rohani.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya lupa ada satu kategori di mana di dalam Bahasa Inggris lagu rohani disebut spiritual. Yaitu lagu2 pujian orang kulit hitam. Di jaman sebelum 1960an, lagu2 tersebut disebut Negro Spirituals. Misalnya, Were You There When They Crucified My Lord? yg dinyanyikan waktu menjelang Paskah / pas Jumat Agung. Go Tell It On the Mountain, lagu Natal. Stand By Me, yang dinyanyikan di pernikahan Prince Harry dan Meghan Merkle. Michael Row the Boat Ashore, yang asalnya merupakan doa panggilan para budak kepada malaikat Mikael untuk membantu pekerjaan yang sangat sulit (mendayung perahu sampai berlabuh ke pantai). Swing Low, Sweet Chariot, dll.

      Di jaman sekarang, Negro Spirituals kemudian berkembang menjadi African American Gospel music. Kebanyakan penyanyi terkenal Amerika yang berkulit hitam mempunyai akar di sini, seperti alm. Ray Charles, alm. Aretha Franklin, alm. Whitney Houston, Beyonce, Stevie Wonder, alm. Luther Vandross. (weleh, kok wis podo matek). Bisa anda cari juga di YouTube "Mahalia Jackson", itu dedengkotnya gospel music jaman 1950an.

      Hapus
  2. Dui dui... Lagu rohani di kaset tahun 70an 80an dan 90an kebanyakan himne atau lagu2 protestan di buku Kidung Jemaat dan sejenisnya. Lagu2 ini sangat dekat dengan lagu liturgi katolik. Makanya banyak yg masuk buku Madah Bakti dan Puji Syukur. Di Puji Syukur bahkan sangat banyak.

    Lagu2 rohani kontemporer itu muncul di RI seiring maraknya gereja2 haleluya alias aliran karismatik. Musiknya digarap lebih serius dan matang kayak bikin album musik pop biasa. Karakter lagunya sama dengan pop sekuler tapi syairnya yg gospel.

    Konser artis2 contemporary ini sangat sering di kota besar. Sejumlah artis dari USA pernah show di Surabaya kayak Don Moon yg terkenal itu.

    Sejak youtube makin populer, saya jadi sering nonton Billy Graham dan sejenisnya. Lagu Just As I Am yg ada di Kidung Jemaat ternyata sangat dahsyat dibawakan ribuan jemaatnya Billy Graham di stadion. Begitu pula lagu2 protestan lain yg selama ini dikritik orang2 haleluya sebagai lagu2 yg bikin ngantuk dan tidak punya kegerakan wkwkwk...

    Saya juga lihat upacara pernikahan pangeran william di gereja inggris. Ternyata pakai lagu2 di kidung jemaat dan puji syukur di indonesia. Tapi iringan musik dan cara menyanyinya bikin merinding. Luar biasa.

    Lagu2 sebagus apa pun kalau tidak dinyanyikan dengan baik pasti jelek.

    BalasHapus
  3. Lagu2 religi muslim ini sejatinya musik pop biasa tapi syairnya sesuai ajaran agamanya. Yang nyanyi dan main musik pun orang2 pop biasa untuk mengisi pasar ramadan.

    Musik religi muslim yg tulen alias the true muslim music sebetulnya Soneta Group Rhoma Irama. Jauh sebelum muncul penyanyi2 religi muslim Rhoma yg berhasil menyihir jutaan orang Indonesia dengan dangdut rock yg sarat pesan2 keislaman.

    Cuma dulu biasa disebut Nada dan Dakwah alias Musik Dakwah. Istilah musik religi lebih kekinian alias contemporary music itulah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa Bimbo. Dulu kalau bulan puasa selalu di toko2 diputar lagu Tuhan, dengan syair dari Taufik Ismail.

      Hapus
    2. Bimbo memang luar biasa. Trio ini basic-nya klasik dan seriosa. Makanya guru2 seni suara dulu sering minta murid2 untuk sering mendengarkan lagu2 Bimbo dan teknik olah vokalnya.
      Sampai sekarang pun lagu2 Bimbo masih dahsyat.

      Hapus
  4. Aha.. kalau Whitney memang super best singers menurut mr hu hehe.
    Dari dulu sampai sekarang fotonya Whitney saya pakai untuk wallpaper di komputer dan HP. Gambar whitney yg masih gadis dan ramping. Bukan yg sudah makai narkoba itu.

    Whitney sangat berbekas di hati saya. Mengapa? Waktu dapat tugas bahasa inggris cari lagu english dan terjemahkan, saya pakai lagunya Whitney: The Greatest Love of All dan I Wanna Dance with Somebody... who loves me.

    Kita orang mulai sinau bahasa inggris lewat lirik lagu2 barat. Terjemahan saya agak bebas dan sedikit ngawur tapi dikasih nilai 9 sama pak guru. hehehe

    Karena vocab saya sangat terbatas, meskipun sudah buka kamus, saya terjemahkan pakai sistem parafrase. Not word to word translating but meaning. Saya kira2 aja maksud syairnya setelah membaca lirik lagu secara keseluruhan.

    Ternyata kebiasaan parafrase atau terjemahan bebas (istilah resminya) bakal menjadi senjata yg ampuh dalam dunia jurnalisme. Kerjanya wartawan itu boleh dikata 90% adalah bikin parafrase.

    Belakangan baru saya paham kalau Whitney Houston ternyata seorang penyanyi hebat di USA. Tapi suaranya terlalu tinggi dan spesial sehingga sulit ditirukan. Khas juara2 festival nyanyi.

    BalasHapus
  5. Di tahun 1968 saya hampir tiap hari minggu pergi ke gereja, bukannya karena religius, tetapi diajak teman sekamar di asrama mahasiswa, untuk menemani dia beribadah. Dia bilang, kalau sendirian dia-nya aras2-en, tetapi kalau tidak ke gereja, dia merasa bersalah kepada mama-nya, sebab seumur hidupnya dia tiap hari minggu diajak mama-nya ke gereja.
    Kebetulan tahun itu di paroki gereja katolik dekat asrama, selalu ada Jazz Missa.
    Lagu2 religi-nya kita nyanyikan dengan irama Jazz modern dengan iringan live Band. Kadang2 saya juga aras2-en, sebab di musim dingin, tumpukan salju di trotoar bisa sampai sedengkul.
    Tetapi apa boleh buat, jika teman sekamar merengek.
    Hari ini kebetulan saya mendengar lagu religi orang Kamboja, di Youtube, arti lirik-nya saya tidak mengerti, sebab lagu itu dilantunkan dalam bahasa Khmer.
    Judul Youtube-nya : Dengue Fever Genger genger.

    BalasHapus
  6. Lagu religi yang pernah membuat bulu roma saya merinding adalah lagu Sanctus, ketika saya nonton film " If " di bioskop tahun 1968.
    Coba Bung Hurek dengarkan di You Tube, ketik, That Song From The Movie " If " 1968.
    Atau Missa Luba Sanctus 1965. Pejamkan mata, stell Bass-nya yang keras, sampai jantung ndrodog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamsia atas Siansen punya rekomendasi. Nanti kita orang akan dengerken itu nyanyian anno 1968.

      Hapus