Kamis, 12 September 2019

Selamat Jalan Ida Laila Penyanyi Dangdut Legendaris




Penyanyi dangdut legendaris asal Surabaya Ida Laila meninggal dunia pada Kamis 12 September 2019. Pagi-pagi saat hendak nggowes sepeda tua, saya baca informasinya di WA. Dari wartawan Tempo di Surabaya, Mas Kukuh.

Mas Kukuh sekaligus minta sedikit informasi dari saya tentang Ida Laila. Khususnya lagu Keagungan Tuhan yang dinyanyikan Ida Laila bersama OM Sinar Kemala pimpinan A. Kadir pada tahun 1960an. Lagu itulah yang membuat nama Ida Laila mulai tenar di seluruh Nusantara. Termasuk Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusalam.

Eh, ternyata wawancara di WA itu diolah menjadi berita di https://www.tempo.co/read/1246908/pedangdut-ida-laila-tenar-setelah-bawakan-lagu-keagungan-tuhan

Saya pun diberi atribusi: pengamat musik dangdut. Lumayan hehe...
Berikut reportase Mas Kukuh di www.tempo.co :




Pedangdut Ida Laila Tenar Setelah Bawakan Lagu Keagungan Tuhan


Editor: Kukuh S. Wibowo
12 September 2019 10:54 WIB


TEMPO.CO, Surabaya - Pengamat musik dangdut, Lambertus Lusi Hurek, mengatakan Ida Laila mulai tenar namanya saat membawakan lagu berjudul Keagungan Tuhan karya A. Malik Buzaid, pimpinan Orkes Melayu Sinar Kemala pada 1964. Sinar Kemala merupakan grup orkes Melayu yang didirikan di kawasan Ampel, Surabaya pada 1960-an.


Menurut Lambertus, Malik memilih Ida membawakan lagu ciptaanya karena bersuara jernih dan bagus dalam menghayati syairnya. "Ida Laila saat itu menjadi salah satu vokalis remaja bersama A. Rafiq dan beberapa artis lagi. Mereka tumbuh dari kampung Arab di Ampel Surabaya," kata Lambertus, Kamis, 12 September 2019.

Setelah itu Ida Laila membuat album duet bareng S. Ahmady, pimpinan Orkes Melayu Awara. Ahmady sejatinya juga anggota Sinar Kemala, namun memutuskan keluar dan berkarier sendiri. Bersama S. Ahmady inilah Ida menelorkan puluhan album lagu yang sangat terkenal pada zamannya. Selain Keagungan Tuhan, lagu-lagu Ida yang populer ialah Sepiring Berdua dan Munafik.

"Bahkan sampai sekarang lagu-lagu Ida bersama Awara masih sering diputar di radio ataupun di warung kopi. Mungkin Ida Laila ini artis dangdut klasik yang albumnya paling banyak di Indonesia," kata Lambertus.

Sebagai biduan dangdut, Ida Laila juga pernah menjadi salah satu narasumber penulisan buku berjudul Dangdut Stories karya Profesor Andrew Weintraub dari Pittsburgh University Amerika Serikat.

Ida Laila meninggal dunia Kamis dini hari tadi sekitar pukul 02.00. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Dr. Soedono Madiun dalam usia 75 tahun karena penyakit stroke. Rencananya jenazah warga Jalan Kanser Nomor 2 Ploso, Tambaksari, Surabaya itu akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Rangkah Surabaya pada Kamis siang. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar