Jumat, 28 Juli 2023

Sinead Pulang sebagai Shuhada! Kyrie Eleison

Anak muda 90-an pasti kenal Sinead O'Connor. Paling tidak pernah dengar Nothing Compares 2 U. Lagu ini dulu diputar saban hari di radio-radio yang sebagian besar masih AM. 

Kita orang kurang paham kata-kata bahasa Inggris. Tapi kawan-kawan mahasiswa dulu senang betul dengar lagu Nothing Compares 2 U itu. Gaya nyanyi Sinead unik. Rada nyeleneh.

Apa lagu-lagu lain Sinead? Tak banyak yang tahu. Kecuali penggemar berat yang punya koleksi kaset dan CD-nya. Di era digital baru semua orang bisa menikmati lagu-lagu penyanyi asal Irlandia tersebut.

Ayas sendiri cuma samar-samar dengar Kyrie Eleison. Salah satu lagu Sinead yang merujuk lagu liturgi Katolik, Tuhan Kasihanilah Kami. Melodinya Gregorian 8 yang sangat dikenal umat Katolik di Indonesia. Lagu Gregorian itu hampir selalu dinyanyikan saat misa di gereja saban Ahad.

Ayas pikir Sinead ini artis yang ,,sangat Katolik". Kok bisa ya seorang artis mempopkan lagu Kyrie Eleison? Kalau bukan orang Katolik yang dekat dengan tradisi liturgi Latin tidak mungkin paham dan fasih menyanyikan Kyrie Eleison, Agnus Dei, Sanctus dsb.

Belakangan baru Ayas tahu bahwa Sinead seorang aktivis yang sangat kritis. Khususnya terhadap Katolik. Khususnya lagi terhadap Paus di Vatikan. Sinead secara demonstratif menyobek foto Paus Yohanes Paulus II. Sebagai protes kekerasan seksual terhadap anak-anak di lingkungan Gereja Katolik.

Keras sekali pernyataan-pernyataan Sinead yang terekam di YouTube. Khususnya terhadap Katolik, Paus, kekristenan. Orang Katolik yang rajin pigi misa, sering mendaraskan Gregorian, akhirnya menjauh dari Sinead. 

Lama tak ada kabar, Sinead muncul lagi di pemberitaan. Sinead berubah jadi Shuhada Sadaqat. Jadi mualaf. Pakai hijab. Warganet di Indonesia, Malaysia, Pakistan dsb menyambut hangat kedatangan Sinead, eh Shuhada. 

Shuhada makin sering muncul di media. Wawancara-wawancara lama sering dimuat ulang. Dari sini kita bisa melihat perkembangan kejiwaan dan karir seniman besar itu. Mulai era 80an sampai sekarang.

Sinead telah mencapai garis akhir hayatnya. Bertemu Allah sebagai Shuhada. Nothing compares to you!

Kyrie eleison! 
Lord have mercy!
Tuhan kasihanilah kami!

5 komentar:

  1. Terlepas dari agama yang dipilih Sinead / Shuhada, dia memilih jalan yang sulit untuk hidupnya. Menjauhi kepopuleran sebagai artis pop, dan memilih menggunakan ketenarannya untuk mengkritik Gereja Katolik di bawah kepemimpinan Paus JP2. Belakangan kita tahu, bahwa JP2 bertanggung jawab sekedar memindahtugaskan uskup2 yang bersalah - baik sebagai pelaku atau pelindung para pelaku - tanpa menyelidiki sampai ke akarnya. Sebagai pemimpin, JP2 merupakan bencana terhadap Gereja Katolik. Sepeninggalnya, Gereja mengalami krisis kepercayaan yang begitu mendalam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kritik keras, tajam, satir ala seniman macam Sinead sangat perlu agar gereja mau introspeksi dan berubah jadi lebih baik. Mea culpa, jarene wong Katolik.

      Hapus
  2. Saya dulu pernah beli kaset Sinead. Lagunya enak2.

    BalasHapus
  3. Di Flores juga ada seorang uskup yg sempat terkenal karena diduga terlibat skandal. Diberitakan luas di BBC dan media asing. Paus Frans akhirnya melengserkan ,,bapa uskup" itu. Manusia memang tempatjya dosa. Termasuk pastor, uskup, para klerus dsb.

    Sinead sebagai orang Irlandia yang banyak katoliknya mungkin lebih paham kasus2 di lingkungan gereja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengapa di media lokal tidak diberitakan? Media lokal melindungi pemuka2 agama. Di dalam Injil2 ditulikan Yesus banyak mengkritik pemuka agama Yahudi. Bahkan membandingkan mereka dengan kuburan, yang bagus di luar tetapi busuk di dalam. Setelah dirinya dikultuskan ternyata para pemuka agama yang berdasarkan dirinya pun sama. Yesus pun menangis.

      Hapus