Kapan jenazah Bapak Santoso Setyono dimakamkan?
"Bapak dikremasi Sabtu pukul 12.00 di Kembang Kuning," jawab keluarganya.
"Quia pulvis es, et in pulverem reverteris!" kata pater katolik mengutip Kejadian 3.
Dari debu kembali ke debu!
Selamat jalan Cak San!
Semoga damai bersama Sang Pencipta!
Saya sedang di luar kota sehingga tak bisa ikut upacara kremasi di Eka Praya, Kembang Kuning. Apalagi informasi tentang kremasi itu baru saya ketahui hanya 4 jam sebelum pelaksanaan.
Minggu pagi, 12 Maret 2023, saya mampir ke rumah mendiang Cak Santoso di Keboan Anom, Gedangan. Ada beberapa karangan bunga. Rumah besar sekaligus studio seni rupa itu tertutup rapat.
Keluarga Pak San sempat datang tapi pulang lagi, kata tetangga.
Saya hanya bisa mengenang Cak Santoso seniman patung yang unik itu. Orangnya energetik, semangat, selalu merasa muda dan kuat meski otot, tulang, dan onderdil di tubuhnya sudah sepuh.
Langkahnya tegap, omongannya keras, penuh energi. Jamune opo? Gak ada, katanya.
Sebagai seniman patung, Cak Santoso cukup mewarnai Sidoarjo. Kebetulan konco pleknya sesama KAAS, Win Hendrarso, jadi Bupati Sidoarjo dua periode, 2000-2010. Seniman-seniman eks ISI Jogja yang tergabung dalam KAAS sering bikin acara di Pendapa Delta Wibawa.
Suasana pendapa saat itu memang sangat hidup. Bupati Win senang kesenian, pameran lukis, undang Sawung Jabo, Inisisri dsb. Juga menggagas Sidoarjo sebagai kota festival. Seniman-seniman dikirim ke Jogja, Bandung, Australia untuk studi banding.
Cak Santoso dapat job bikin patung udang dan bandeng. Banyak banget patung-patung karya Cak San yang menghiasi Sidoarjo.
Cak Santoso juga dapat job bikin patung Cak Durasim. Dipasang di depan Gedung Cak Durasim, Gentengkali, Surabaya. "Saya harus laku, meditasi, beberapa hari sebelum bikin patung Cak Durasim," kata Santoso.
Begitu banyak kenangan manis dan pahit bersama Cak Santoso. Semoga semangatnya yang berapi-api, tidak pernah merasa tua, tetap berkarya sampai kapan pun diwarisi kawan-kawan seniman di Bumi Jenggala.
Matur suwun, Cak Santoso!