Selasa, 07 Maret 2023

Rumah Makan Jehovah Jireh di Krian - Jadi Ingat PD Karismatik

Beta lewat di Jalan Raya Krian, malam hari. Kaget juga ada rumah makan baru yang besar untuk ukuran Sidoarjo. Ada tulisan besar JEHOVA JIREH. Lengkap dengan lampu sorotnya.

Beta berhenti sebentar. Ambil gambar sekilas di tengah arus kendaraan yang sangat padat. Haleluya.. pandemi sudah berlalu! Haleluyaaaa.. ekonomi bergerak lagi!

Haleluyaaa.. ada restoran baru. JEHOVAH JIREH namanya. Kurang H kalau bahasa Inggris untuk Jehovah. 

Beta langsung teringat beberapa ibu-ibu dan mbak-mbak di persekutuan doa (PD) karismatik saat kuliah dulu. Mereka sering banget mengucapkan Jehovah Jireh. Seperti mantra saja. Sering diulang-ulang hampir di setiap persekutuan. 

Ada lagunya juga macam nyanyian anak sekolah Minggu. Pakai tepuk tangan, senyam-senyum, sedikit menari. Jehovah Jireh artinya Tuhan menyediakan.

Beta sudah lama tidak ikut acara-acara karismatik. Makin tua beta malah lebih senang sembahyang kontas atau doa rosario. Tidak lagi senang persekutuan pakai tepuk tangan, menari, melompat, dengar bahasa roh yang aneh-aneh dan seterusnya.

Maka, beta sudah lama lupa frase Jehovah Jireh dsb. Baru muncul kembali setelah melihat sebuah rumah makan baru di Krian bernama Jehovah Jireh. Pasti pemiliknya orang karismatik atau haleluya. Bukan orang Saksi Jehovah meskipun ada kata Jehovah di situ.

Sayang, malam itu beta sonde sempat  mampir ngombe atau menjajal menunya karena sudah kenyang. Kapan-kapan beta mampir untuk menimba berkat dari sumur Jehovah Jireh itu. 

Gara-gara melihat tulisan besar Jehovah Jireh di Krian itu, beta buka lagi buku lama karangan Remy Sylado. Budayawan, sastrawan, teolog, musikolog yang belum lama meninggal ini memang sering membahas istilah-istilah Alkitab. Termasuk sebutan atau nama-nama Tuhan dari bahasa Ibrani, Yunani, Latin, hingga terjemahan dalam bahasa Indonesia, Inggris, Belanda, Jerman dsb.

Beta angkat topi dengan Bung Remy ini. Tidak banyak orang Indonesia yang menguasai bahasa asing dan bahasa daerah sebanyak orang Manado kelahiran Makassar, besar di Bandung, lalu tinggal di Jakarta sampai dipanggil Tuhan Allah.

Remy Sylado tidak pakai Jehovah melainkan Yahweh atawa Yehwah. Kata TUHAN (huruf besar semua) dalam Perjanjian Lama merupakan terjemahan dari YHWH atau Yahweh atau Jehovah (English).

Sedangkan TUHAN dalam Perjanjian Baru adalah terjemahan KYRIOS dalam bahasa Yunani. "Dalam kata ini terkandung pengertian yang asasi akan suatu kekuasaan tertinggi. Sosok yang akbar," tulis Remy.

Nah, Jehovah Jireh itu menurut Remy lebih pas ditulis Yehwah Yireh (Kejadian 22:14). Tuhan yang maha penjaga dan penyedia.

Beta kemudian buka Wikipedia. Ada penjelasan panjang lebar tentang Jehovah Jireh itu. Intinya sama dengan tulisan Remy Sylado. 

"In the Book of Genesis, Jehovah-jireh or Yahweh Yireh was the location of the binding of Isaac, where Yahweh told Abraham to offer his son Isaac as a burnt offering. Abraham named the place after God provided a ram to sacrifice in place of Isaac."

Kejadian 22:14 di King James Bible secara jelas menyebut:

"And Abraham called the name of that place Jehovah-jireh: as it is said to this day, In the mount of the LORD it shall be provided."

Alkitab Bahasa Indonesia:

Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

Di YouTube ada lagu pujian dari Edward Chen yang sangat populer. Syairnya antara lain:

Jehovah Nissi, Kau yang kuandalkan
Jehovah Rapha, Kau yang menyembuhkan
Jehovah Shalom, Kau keselamatanku
Jehovah Jireh, Kau yang menyediakan
Jehovah Nissi, Kau yang kuandalkan

2 komentar:

  1. Saya tidak butuh rumah makan Jehova Jireh. Kalau Bung Hurek tahu adanya Rumah Sakit Jiwa Jehova Jireh, mohon diberi tahu alamatnya. Saya ini merasa heran, mungkin didalam otak saya ada yang konslet, sebab kalau dengar ada orang Tionghoa yang selalu puja-puji nama Tuhan dari mulutnya, saya rasa orang itu gendheng atau suspect. Pokoknya ada rasa takut dalam diri saya, dekat-dekat dengan manusia Tionghoa haleluya.
    Diotak saya sudah terpatri, Tionghoa ya seyogianya sembahyang Toapekkong atau komunis.
    King James van Meikarta yang menilep uang para nasabah ?
    Sudah ku bilang: Senin sampai Sabtu ngapusi nasabah, Minggu giliran 天父 (Heavenly Father) yang kena. Haleluya.

    BalasHapus
  2. Saya ini orang yang suka berfantasi, tetapi sebegitu jauh, seperti yang Bung Hurek ceritakan, belum pernah terpikir di otak saya.
    Jehovah Jireh, Kau yang menyediakan, menonton encim-encim tepuk tangan, senyam-senyum, sedikit menari, melompat, dengar bahasa roh yang aneh aneh. Masya Allah, kalau saya dan istri melakukan hal tersebut, pasti oleh mama, kami sudah dikirim ke Sumber Porong.
    Jaman sekarang banyak sekali orang-orang, tua, muda, laki, perempuan, jalan di jalanan, sambil bicara sendiri, senyam-senyum, menari sedikit, seperti orang " nyeng ", baik itu di Tiongkok, Eropa, dan mungkin di seluruh dunia. Tetapi mereka bukan sedang sembahyang, melainkan sedang ngobrol dengan handy dan pakai earphones Samsung.

    BalasHapus