Selasa, 05 November 2024

Rahasia Ini Besar! Kawan Lama Terpilih Jadi Uskup Surabaya

Modik akhirnya terpilih sebagai Uskup Surabaya. RD Agustinus Tri Budi Utomo, imam asal Ngawi, mengisi takhta lowong di Keuskupan Surabaya sejak Uskup Sutikno meninggal pada 10 Agustus 2023.

Sede Vacante di Keuskupan Surabaya memang sangat lama. Bisa jadi karena Paus Fransiskus tidak segera yakin dengan nama-nama calon uskup yang disodorkan. 

Dulu Uskup Sutikno terpilih setelah takhta kosong lama. Surabaya memang khas. Beda dengan keuskupan di Pulau Flores (ada 5 uskup) yang biasanya cepat suksesi uskupnya. 

Selama takhta lowong itu muncul banyak spekulasi di kalangan umat Katolik di Surabaya dan sekitarnya. Ada beberapa nama romo yang disebut sebagai calon. Kawanku eks pimpinan PMKRI menyodorkan 5 nama. 

Modik alias Romo Didik malah tidak termasuk bakal calon unggulannya. 

"Kalau melihat syarat jadi uskup kayaknya tidak banyak calon di Keuskupan Surabaya. Tapi beberapa nama itu potensial," katanya.

Dulu dia mengunggulkan RD Vincentius Sutikno Wisaksono sebagai calon uskup sepeninggal Monsinyur Hadiwikarta. Romo Tikno saat itu masih menyelesaikan studi doktoralnya di Manila. Ternyata benar prediksi kawan itu.

Saya pun terkesan dengan ramalannya. Tapi saya tambahkan bisa jadi imam kongregasi yang dipilih. Bisa juga didrop dari keuskupan lain. Seperti Mgr Hadiwikarta dulu yang berasal dari Keuskupan Agung Semarang.

"Feeling saya Romo Didik," kata aktivis paroki di kawasan pinggiran Surabaya. 

Kok bisa? Potensinya besar dan saya rasa memenuhi semua persyaratan, katanya diplomatis.

Saya hanya tersenyum dengan prediksi kawan itu. Modik tidak masuk daftar nominasi kawan yang menebak tepat Uskup Sutikno itu.

Saya kenal Modik sebagai rekan diskusi yang hebat. Luwes, ramah, aktivitasnya lintas budaya, lintas iman, berada di mana-mana. Masuk ke semua komunitas baik Katolik maupun bukan. 

Modik juga seniman. Jago melukis, bikin drawing, karikatur dsb. Dulu saat awal bertugas di Paroki Sidoarjo Modik sering bergaul dengan seniman-seniman. Saat kosong dia biasa mampir ke rumah sekaligus studio pelukis senior Bambang Thelo (alm) di Sidokare.

"Romo Didik itu pastor yang langka. Seniman yang kesasar jadi romo," kata Bambang Thelo yang dulu dikenal dengan gerakan Green Art di Surabaya.

Saya juga terkesan dengan kualitas vokal Modik saat membawakan prefasi dalam misa kudus. Enak banget. Tidak ada falsnya. Apalagi membawakan madah pujian Excultet atau Bersoraklah pada Sabtu Malam Paskah. 

Kalau ada perlombaan antarpastor di Surabaya, saya jamin Modik masuk 5 besar romo yang suaranya paling bagus, lancar, saat menyanyikan Prefasi. "Sungguh layak dan pantas..."

Modik juga dikenal sebagai peminat bangunan cagar budaya di Surabaya. Dia sering posting gambar gereja tua bersejarah. Di antaranya, Gereja Katedral HKY, Gereja Kepanjen (lama dan baru). Sumbernya lebih valid karena dari buku-buku di Keuskupan Surabaya.

Terakhir Modik menelepon saya. Saya kira bahas masalah gereja, ormas Katolik dan sejenisnya. Ternyata Modik bertanya tentang Pabrik Gula Karah pada zaman Belanda. 

Modik ingin membuat catatan bahwa Gereja Paroki Sakramen Maha Kudus di Pagesangan, dulunya merupakan lahan pertanian. Kemungkinan lahan tebu untuk kebutuhan PG Karah yang berada di sekitar gereja sekarang.

Selasa sore, 29 Oktober 2024, Modik diumumkan sebagai Uskup Surabaya. Umat bertepuk tangan meriah setelah penantian panjang selama satu tahun dua bulan.

"Rahasia ini besar!" begitu kata-kata pertama Monsinyur Didik di Gereja Katedral HKY seusai namanya diumumkan oleh RD Yosef Eko Budi Susilo sebagai Uskup Surabaya.

Rahasia ini besar! 

Gak nyangka kawan lama terpilih jadi Uskup Surabaya. Selamat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar