Jumat, 31 Mei 2024

Kelembaban vs Kelembapan dan Merubah vs Mengubah

Saban hari BMKG Tanjung Perak mengirim rilis prakiraan cuaca. Namanya juga ramalan, kadang tepat kadang meleset. Diramalkan hujan ternyata terang. Beda dengan ramalan cuaca di Jepang atau USA yang katanya sangat akurat.

Aku perhatikan sejak dulu BMKG Perak Surabaya dan BMKG Juanda Sidoarjo menyebut "kelembaban, lembab" untuk humidity dan humid. Kelembaban Surabaya besok 80 persen, tulis BMKG.

Kata bahasa Indonesia yang baku itu lembab atau lembap?

"Lembab," kata Fulan sarjana sospol.
"Lembab," kata Ana sarjana hukum.
"Lembab," kata Wawan lulusan SMK.
"Sama saja," kata Mamat DO karena terlalu sering unjuk rasa.

"Saya cek kamus dulu," kata Anis sarjana bahasa.

Setelah mengecek kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) dan kamus daring, dipastikan kata baku adalah "lembap", bukan "lembab". 

kelembapan, bukan kelembaban.
pelembap, bukan pelembab. 
melembapkan, bukan melembabkan.

Begitu banyak orang Indonesia yang berpendidikan tinggi tidak pernah buka kamus. Termasuk para pegawai BMKG yang saban hari mengukur kelembapan udara. Mereka tidak sadar bahwa "lembab" dan "kelembaban" itu kata yang tidak baku.

Pagi ini Susan teman SMA membagi tulisan di WAG Alumni Grafiti Smansa Ngalam alias A1 (Fisika). Kalimat pertama ada kata "merubah". 

Rupanya masih banyak orang Indonesia yang lupa atau tertidur saat pelajaran bahasa Indonesia di SMP dulu. Ilmu dasar pembentukan kata berimbuhan, morfologi, tidak dikuasai dengan baik. Termasuk kawan yang sudah bergelar doktor (S-3).

me + ubah  jadi mengubah ✅
me + ulang jadi mengulang ✅

me + ubah jadi merubah ❌
me + rubah jadi merubah ✅ (menjadi rubah, sejenis binatang buas)

1 komentar: