Minggu, 12 Mei 2024

Surabaya dan Malang Sudah Jadi Kota Besar Sejak Zaman Hindia Belanda, Berikut 10 Kota dengan Populasi Eropa Terbanyak Tahun 1930

Banyak anggota kelompok gedung tua seakan heran dengan banyaknya bangunan peninggalan Belanda di Surabaya. Minggu pagi ini (12/5) Ben Malkan menulis komentar:

"Banyak jg ya Orang Europe (Belanda) yg menetap di Surabaya klu menilik dr bangunan2 yg ditinggalkannya."

Anggota dari Jogja ini rupanya kurang pengetahuan tentang perkembangan kota-kota dan persebaran penduduk pada masa Hindia Belanda. Soerabaia - atau Soerabaja, kemudian ganti ejaan jadi Surabaja dan Surabaya - sejak dulu memang sudah jadi kota besar di Nusantara. Beda tipis dengan Batavia - sekarang Jakarta.

Soerabaia adalah kota dagang utama Hindia Belanda karena ada pelabuhan di Kalimas dan Tanjung Perak. Batavia juga punya pelabuhan. Karena itu, wajarlah kalau populasi orang Belanda (Eropa) di Soerabaia sangat banyak. Sedikit di bawah Batavia.

Populasi Bangsa Eropa (Belanda) di Hindia Belanda Tahun 1930

1. Batavia        37.278 
2. Soerabaia   26.463
3. Bandoeng   19.664
4. Semarang   12.577
5. Malang         7.530
6. Djokja          5.604
7. Buitenzorg   5.239
8. Medan           4.292
9. Magelang    4.189
10. Makassar   3.600

Malang sangat menarik. Meski bukan ibu kota provinsi, kota dingin ini sejak zaman Belanda sudah jadi kota besar kelima di Hindia Belanda. Bangsa Belanda ada 7.530 jiwa di Malang. Jauh lebih banyak ketimbang Jogjakarta atau Medan atau Makassar.

Maka, pantaslah kalau di Malang ada begitu banyak gedung peninggalan Hindia Belanda yang masih bertahan hingga kini. 

Buitenzorg alias Bogor mirip Malang di Batavia. Sama-sama kota sejuk. Sama-sama dijadikan tempat tinggal dan istirahat bagi orang Belanda untuk melepas penat setelah bekerja keras di Batavia.

3 komentar:

  1. Orang Belanda sangat berorientasi uang. Bahkan dibandingkan Orang Tionghoa sekalipun.

    Dalam Bahasa Inggris, sampai ada ungkapan "going Dutch" jika makan bersama kawan - artinya BDD (bayar dewe dewe). Krn Orang Belanda ga akan bayari awakmu walaupun kawan.

    Orang Belanda mendirikan perseroan terbatas publik pertama di dunia, yang diberi nama VOC (Kumpeni). Kumpeni itu perusahaan pertama yang menjaring dana dari masyarakat umum, sehingga sistem kapitalisme menjadi lebih massif. Dari negara kecil seperti Belanda, tumbuh perusahaan2 kapitalis global seperti ING, Rabobank, ABN-AMBRO, Unilever, Philips, Heineken, NXP Semiconductors, dll.

    Selain di Hindia Belanda, Kumpeni juga membuka cabang di New Amsterdam, yang kemudian menjadi New York. Di New Amsterdam, Orang Belanda ialah manusia2 dagang yang amoral. Amoral berarti netral secara moral, tidak berpihak kepada mereka yang bermoral, atau kepada mereka yang immoral. Padahal mereka beragama Kristen Protestan yang seharusnya berpihak kepada moral. Sbg pedagang2 berorientasi uang, mereka membolehkan imigran2 kulit berwarna untuk masuk New Amsterdam karena mereka butuh pekerja. Sebaliknya mereka juga membolehkan perdagangan budak belian terjadi di New Amsterdam krn pajaknya itu menguntungkan bagi mereka juga.

    Lantas, apa hubungannya dengan populasi Orang Belanda di Hindia Belanda? Orang Belanda akan banyak berada di kota2 yang dekat dengan sumber keuangan pemerintah Belanda. Yaitu pelabuhan dan pusat manufaktur seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Serta perkebunan2 (onderneming) seperti di dekat Bandung dan Malang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali bung. BDD itu juga yg saya rasakan. Kita sudah bantu riset dia tapi kita gak ditraktir blass. Orang US embahnya kapitalis tapi selalu kasih honor, traktir makan dsb.

      Makanya saya lebih suka kerja sama dengan orang bule Amrik ketimbang Belanda. Tapi pastor² Belanda di pelosok NTT doeloe sangat murah hati. Selalu bagi² permen, baju, makanan dsb. Pastor memang

      Hapus
    2. Lambertus, Amerika mewarisi kapitalisme dari Belanda lewat pos perdagangan Kumpeni Barat di New Amsterdam (yg di Indonesia ialah Kumpeni Timur). Di New York sekarang, masih bisa dilihat nama2 Belanda peninggalan mereka seperti Flushing (dari Vlissingen) tempat diadakannya turnamen tenis US Open; Stuyvesant (Direktur Jenderal koloni New Amsterdam) yang namanya diabadikan menjadi nama SMA negeri paling terkenal di New York City.

      Hapus