Tidak banyak orang NTT yang berhasil duduk di kursi DPRD Jawa Timur. Khususnya di era reformasi yang pakai pemilihan langsung. Beda dengan pemilu lama yang cuma tusuk gambar partai.
Salah satu dari sedikit orang NTT yang mampu menembus Indrapura - gedung DPRD Jawa Timur - adalah Dr Daniel Rohi. Politikus PDI Perjuangan itu tercatat sebagai anggota DPRD Jawa Timur periode 2019-2024. Daerah pemilihannya Malang Raya.
Karena itu, dulu Daniel Rohi sering blusukan ke Malang Raya. Salah satunya kawasan Malang Selatan yang umat kristennya banyak. Itu yang membuat dosen UK Petra ini lolos.
Sebagai petahana mestinya Daniel bisa mempertahankan kursinya di Malang Raya. Lebih muda ketimbang caleg-caleg muka baru. Tapi kali ini Daniel Rohi gagal. Kursinya hilang.
"Saya masuk rangking 5, sementara PDI Perjuangan hanya dapat tiga kursi. Berkurang satu kursi," katanya.
Perolehan suara Bung Rohi sebetulnya meningkat 24,80% dibanding tahun 2019.
Tahun 2014 mendapat 20.400
Tahun 2019 mendapat 34.749
Tahun 2024 mendapat 43.366
Namun caleg lain lebih unggul perolehan suara. Kalaupun PDIP dapat empat kursi pun Daniel tetap terpental.
"Dengan demikian, saya tidak mendapat kursi/tidak lolos dalam Pileg 2024," kata lelaki asal Kupang, NTT, itu.
"Mohon maaf atas segala kesalahan/kekilafan dalam proses tersebut. Saya percaya bahwa Tuhan punya rencana yang terbaik bagi saya," tulis Dr. Ir. Daniel Rohi, M.Eng.Sc, IPU dalam surat elektroniknya.
Gagalnya Daniel Rohi masuk parlemen berarti tak akan ada lagi baliho besar dipajang di kawasan Jalan Basuki Rahmat, Kayutangan, pusat Kota Malang. Biasanya saban jelang Natal, Tahun Baru, Paskah ada saja baliho Daniel Rohi di tengah kota.
Apa rencana Tuhan untuk Daniel Rohi? Kembali lagi ke kampus? Bersiap maju lagi pada pileg mendatang?
Yang pasti, saya lihat DPRD Jawa Timur selama ini antara ada dan tiada. Ada atau tiada sama saja.
Saatnya bung Rohi berjuang lagi lebih keras agar bisa dipercaya masuk ke parlemen.
BalasHapus