Jumat, 13 Oktober 2023

Lingkaran setan perang tak sudah di tanah suci

Israel sedang sibuk menyerang Gaza. Entah kapan berakhir. Semoga perang di tanah suci (ironis) itu tidak berkepanjangan macam di Ukraina. 

Bisa dibayangkan berapa banyak korban yang mati, luka, cacat jika agresi ini berlangsung satu bulan. Apalagi satu tahun. Dulu ada perang 6 hari lalu selesai. 

Sekarang kelihatannya lebih lama. Sebab yang dihadapi Israel ini katanya bukan Palestina, tapi Hamas. Hamas disebut organisasi teroris. Pejuang Hamas itu yang membunuh 700 orang pada Hari Sabat pekan lalu di wilayah Israel.

"Kita harus menghabisi Hamas. Sampai ke akar-akarnya," begitu kira-kira pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu.

Orang Indonesia, Malaysia, dan negara-negara Arab lain tidak mau terjebak dalam isu soal Hamas sebagai teroris itu. Yang ada cuma perjuangan Palestina melawan penjajahan Israel. Palestina harus dibebaskan dari cengkeraman Zionis.

Panjang kalau isu Israel vs Palestina ini dibahas lagi. Sudah 75 tahun dibicarakan di Liga Arab, PBB, tidak juga selesai. Solusi 2 negara Israel dan Palestina hidup berdampingan pun belum berterima. Hamas hanya mau Israel dienyahkan dari bumi. Berapa pun harga yang harus dibayar.

Di mana-mana ada unjuk rasa mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan Israel. Termasuk di Indonesia dan Malaysia. Sembahyang khusus digelar untuk mendoakan korban-korban perang dari pihak Palestina.

 Korban dari pihak Israel didoakan juga? Oh, Tuhan, tolong hentikanlah perang ini. Di tanah suci. Tanah yang melahirkan sekian banyak nabi-nabi agama langit. Tanah yang jadi medan perang tak sudah.

Gusti ora sare!
Tuhan tidak tidur!
Ah, seandainya dunia tak ada senjata, kata Iwan Fals.

4 komentar:

  1. Seandainya Tuhan Allah tidak diciptakan bangsa Yahudi, tidak akan ada agama Kristen dan agama Islam, dan tidak akan ada konflik dan rasa dengki yang berkepanjangan selama 2000 tahun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuhan Allah, tolong kasih damai di bumi ini.

      Orang kampung di pelosok NTT doeloe selalu gandeng 2 kata suci ini: Tuhan Allah.

      Orang Tionghoa di kelenteng juga pakai istilah Sembahyang Tuhan Allah.

      Di Jawa biasanya pakai salah satu saja: Tuhan atau Allah karena sinonim. Tapi Allah lebih mantap bagi muslim.

      Hapus
    2. Orang Jawa pake Gusti Allah, Lambertus. Tuhan = Gusti.

      Hapus
    3. Gusti Allah dan Gusti Yesus dalam bahasa Jawa memang sangat tepat. Macam Lord Jesus dalam English.

      Hapus