Selasa, 06 Juni 2023

NTT banyak mencetak pastor tapi belum mampu cetak entrepreneur

Tuaian banyak tapi pekerjanya sedikit! Karena itu, perlu banyak pekerja. Lowongan kerja yang banyak itu di kebun anggur Tuhan. Kalau lowongan kerja di perusahaan atawa kebun anggur manusia di Indonesia makin sedikit.

Minggu lalu ada kabar gembira dari NTT: Nusa Tenggara Timur, bukan Nasib Tidak Tentu. Sebanyak 43 diakon ditahbiskan di Kupang dan Ledalero, Flores, dalam waktu kurang dari seminggu. Selisih cuma tiga hari saja.

Luar biasa! 

Ada 43 diakon baru hanya dalam sepekan. Tidak lama lagi para diakon itu ditahbiskan jadi pastor praja (RD) dan pastor kongregasi (RP). Hampir pasti sebagian besar pater-pater itu akan berkarya di luar NTT. Khususnya pater-pater ordo SVD.

Sabtu, 3 Juni 2023, Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat menahbiskan 19 diakon baru di Kapela Agung Seminari Tinggi Ledalero, Kabupaten Sikka, Flores.

Rabu, 31 Mei 2023, Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang menahbiskan 24 diakon baru di Kapel Seminari Tinggi St. Mikhael. 

Di balik tanahnya yang gersang, dengan angka kemiskinan tinggi, NTT sejak dulu jadi ladang subur untuk benih-benih panggilan. Boleh jadi NTT, khususnya Flores dan sekitarnya, jadi penghasil pastor-pastor Katolik sedunia.

"Dulu pater-pater dari Eropa yang datang bermisi di NTT. Mereka ajar kita kitab suci, sembahyang misa, jadi orang Serani. Sekarang gantian imam-imam dari NTT yang pigi ke Eropa. Sebab, panggilan imamat di Eropa makin sedikit," kata Gabriel kawan lama dari Tanjung Bunga, Flores Timur.

"Kita ikut bangga, Ama. Pater-pater dari Flores sudah lama bermisi di Eropa, Afrika, Asia, Amerika Latin dsb," kata teman yang rajin ikut paduan suara salah satu gereja di Surabaya itu.

Yah... kita harus bangga. Tapi juga perlu refleksi agak kritis. Apakah banyaknya pastor yang ditahbiskan di NTT itu bisa membuat provinsi ini makmur sejahtera? Tidak lagi "pigi melarat" (pergi merantau) ke Malaysia?

Nanti dulu. Ayas jadi ingat Ir Ciputra embahnya developer di Indonesia. Almarhum Pak Ci selalu bilang Indonesia baru bisa maju jika punya entrepreneur paling kurang 2 persen. Entrepreneur lho, bukan cuma pedagang kecil atau UKM.

Pak Ci bilang Indonesia (saat itu 2016) hanya punya 400 ribu entrepreneur atau 0,18 persen. Masih jauh dari angka 2 persen. "Minimum negara maju 2 persen. Kejar dulu yang 2 persen  ini," katanya.

Ciputra membandingkan Indonesia dengan Singapura. Negara Singa yang tak ada singanya itu punya 7 persen entrepreneur. "Makanya pendapatan dia 15 kali lebih besar. Gaji dia 15 kali dari Anda," kata Pak Ci dalam sebuah seminar.

Dalam kacamata bisnis dan kemajuan negara versi Ciputra, kelihatannya pengusaha, saudagar, pedagang, jauh lebih penting ketimbang akademisi, politisi, karyawan, profesional, rohaniwan, wartawan, pastor, pendeta dan sejenisnya.

Kalau mau maju, makmur, tidak "pigi melarat" terus ke Malaysia atau Batam atau Sorong ya NTT harus mencetak banyak pengusaha. Jangan hanya mencetak pastor atau pendeta sebanyak-banyaknya. Sebab pastor-pastor tidak bisa membangun pabrik-pabrik atau perusahaan besar yang menyerap lapangan kerja.

Imam-imam biasa mengutip ayat suci:

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."

14 komentar:

  1. Tapi Yesus juga mengajarkan di salah satu parablenya bahwa orang yang diberi talenta (mata uang zaman dulu) harus bisa mengembangkan. Satu jadi 3 atau 5. Kalau tetap 1 oleh Tuan yang kembali dari perjalanannya akan dihukum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matius 25 : 20
      Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.

      Hapus
  2. Perumpaan talenta yg bagus. Modal harus digandakan agar dapat laba 100% atau lebih. Ciputra relevan soal entrepreneurship atau penggandaan talenta itu.

    BalasHapus
  3. Sebenarnya jauh lebih banyak ayat2 yang tidak membenarkan orang untuk jadi kaya.

    Misalnya anak muda kaya yang oleh Yesus disuruh untuk memberikan segala hartanya dan tidak mau, lalu Yesus bilang: "lebih mudah seekor onta lewat lubang jarum drpd orang kaya masuk kerajaan Allah."

    Belum lagi orang kaya yang diceritakan masuk neraka dan merengek-rengek kepada Lazarus miskin yang di surga untuk berikan setetes air kepadanya.

    Di doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan "Berikanlah roti kami pd hari ini", bukan roti untuk besok, apalagi tahun depan.

    Ketika mengajar para karyawan, Yesus mengajarkan "Cukupkanlah dengan gajimu". Ojo golek sabetan2.

    Di atas ayat2 yang suka dikutip imam2 di tulisan anda. Yang dituliskan oleh Markus - yang lebih dulu drpd Mateus dan krnya dianggap lebih orisinil: Berbahagialah orang yang miskin (tanpa "di hadapan Allah"). Jd benar miskin scr fisik, bukan yang miskin rohani saja, akan dijanjikan Kerajaan Allah.

    Sedangkan yang mengajari orang untuk mengembangkan duit, hanya 1. Itu pun bisa diinterpretasikan sebagai bukan tentang uang, tapi bekerja kerjas untuk kerajaan Allah, selagi Yesus belum datang kembali seperti yang diramalkannya.

    Krn itu suka bingung kepada gereja Haleluya yang menjanjikan kemakmuran.

    Jika ingin makmur sudah ada gerejanya, namanya Fakultas Ekonomi.

    BalasHapus
  4. Matius 19 : 24
    Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.

    BalasHapus
  5. Pastor-pastor NTT tidak pigi melarat ke luar negeri, melainkan mereka diundang untuk berkarya sebagai tenaga ahli di luar negeri.
    Gaji mereka rata2 netto 3000 Euro perbulan, 14 X pertahun, yaitu ditambah extra 1 bulan uang perlop pada bulan Juli dan 1 bulan uang Natal pada bulan Desember.
    Kalau para cendekiawan NTT tersebut pernah belajar sedikit tentang mengelola keuangan dari hoakiao-tenglang, maka mereka bisa menyisihkan minimum 50% dari gaji mereka, untuk ditransfer ke NTT, untuk kesejahteraan para famili mereka.
    Jangan percaya ocehan para konglomerat, mereka itu jadi kaya karena menghisap dari orang melarat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamsia kamsia atas Siansen punya pencerahan. Pater2 NTT pigi berkarya sebagai tenaga ahli di luar negeri. Luar biasaaa.

      Hapus
  6. Terus terang saja Bung Lambertus, masyarakat yang makmur secara ekonomi di jaman modern ini ialah mereka yang tidak terlalu beragama. Satu2nya negara yang makmur dan kuat beragama ialah USA. Itupun jika lebih ditelaah, ternyata di USA negara2 bagian yang paling miskin ialah mereka yang paling kuat beragama. Ini semua ialah korelasi berdasarkan data, dan untuk menunjukkan kausasi perlu ada penelitian lebih lanjut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. USA memang luar biasa unik. Di balik sekularisasinya, USA berhasil mengubah wajah gereja² di seluruh Indonesia dari old lutheran & calvinist jadi gereja² evangelical haleluyaaa.

      Suhu Pengembang yg getol kampanye entrepreneur itu juga sangat religius kayaknya. Banyak gereja baru di perumahan super elite beliau. Bahkan ada paroki khusus dengan aksesoris mewah.

      Hapus
    2. Masalahnya, negara2 komunis yang ateis pun ekonominya hancur semua. Pengecualian mungkin hanya Tiongkok yang resmi komunis.

      Saudi, UEA, negara2 Arab, Brunei kaya raya karena oil money. Negara2 itu sangat kuat beragama.

      Hapus
    3. Coba Anda telaah di daftar nama negara2 yang ikut menjadi anggota PBB, apakah ada satu pun negara yang offisial menamakan negara nya sebagai negara komunis ?
      Negara Komunis tidak ada, sama halnya dengan Promised Land, Gelobtes Land, yang hanya ada di Bibel, konon disana dalam sungai2 nya mengalir susu dan madu.
      Partai negeri Tiongkok, 共产党,Gongchandang, kalau diterjemahkan secara harfiah maknanya Patai Bekerja Sama, kalau dinusantarakan adalah Partai Gotong Royong.
      Negara Komunis itulah Gelobtes Land yang sejati, dimana semua rakyatnya sama makmur, sama sejahtera, sama bahagia, tidak ada kamu muslim dan aku haleluya, tidak ada kamu kaya dan aku miskin, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, tidak ada gua cina dan ente arab, semuanya serba rukun, tidak ada gua nyonya besar dan kowe cuma babu, .........., semuanya serba adil,.... !
      Sayangnya negara komunis hanyalah illusi belaka, sebab manusia pada dasarnya busuk dan egoist. Hanya orang gila yang kadang2 bisa kumat jadi manusia baik.

      Hapus
    4. Sakjane akar gereja Injili atau Evangelical di Amerika itu ya Calvinist. Tp dikawinkan dengan kebebasan individu dan kapitalisme.

      Hapus
    5. Dikawinkan lagi dengan teologi sukses, teologi kemakmuran.. haleluyaaaaa haleluyaaaa.

      Hapus
    6. Teologi kemakmuran ialah hasil perkawinan tsb.

      Hapus