Sabtu, 24 Juni 2023

Pater Yustin Genohon Tukan SVD Bernyanyi di Rumah Bapa

Satu lagi komposer musik liturgi beristirahat dalam damai (RIP). Pater Yustin Genohon Tukan, S.V.D. meninggal dunia di Maumere, Flores, Selasa 20 Juni 2023. Rupanya pater asal Pulau Lembata, NTT, sudah lama punya masalah diabetes.


Kondisi fisiknya menurun belakangan ini. Namun Pater Yustin masih membawakan lagu indah ciptaannya sendiri yang viral di kalangan umat Katolik di NTT. "Tuhan Memanggil Namaku!"

Sejak dulu bumi Lamaholot melahirkan komposer-komposer musik liturgi yang cukup terkenal di NTT. Bahkan seluruh Indonesia. Komponis generasi lama yang sudah RIP antara lain Pater AS Letor SVD, Mateus Wari Weruin, Apoly Bala, Petrus Riki Tukan.

Pater Yustin Genohon masih terkait erat dengan komposer generasi Jubilate, Syukur Kepada Bapa, Madah Bakti, Exultate, dan lagu-lagu ,,stensilan lepas" (istilah lawas) yang beredar di NTT. Pater Yustin biasanya menulis lagu pakai tulisan tangan. Tulisannya kurang rapi tapi mudah dibaca.

Partitur-partitur karya Yustin Genohon kemudian difoto berkali-kali. Di era digital ini partitur empat suara SATB kemudian difoto dan disebarkan ke paduan suara paroki, stasi, sekolah, komunitas dsb. Karena itu, aktivis paduan suara tidak asing dengan komposisi-komposisi gubahan Pater Yustin.

Berbeda dengan Pater AS Letor atau Paul Widyawan di Jawa yang hanya fokus pada lagu-lagu misa (liturgi), Pater Yustin menciptakan lagu-lagu rohani yang agak ngepop. Bisa dinyanyikan saat ekaristi, bisa juga untuk pop rohani alias gospel song biasa. PML Jogja biasa menggolongkan sebagai ,,lagu rohani bukan liturgi''.

Dibandingkan dengan komposer-komposer lain, Pater Yustin tergolong sangat produktif. Lagu ciptaannya yang sudah beredar sudah ratusan, bahkan mendekati seribu biji. Belum lagi lagu-lagu yang belum ,,diumatkan'' alias belum dipublikasikan. 

Inspirasi untuk mengarang lagu bisa datang dari mana saja. Dalam keadaan apa pun Pater Yustin bisa mendapatkan bisikan nada-nada, harmoni yang sudah terangkai di kepala. Saat berada di rumah jemaat, omong-omong santai, Pater Yustin kadang mengambil kertas putih lalu corat-coret notasi dan syair. Jadilah bakal komposisi musik liturgi.

Romo Yustin biasanya langsung uji coba lagu barunya. Umat yang suaranya cukup bagus disuruh menyanyikan lagu yang belum 100 persen selesai itu. Yustin menyimak sambil membuat coretan. Kemudian direvisi hingga tercipta lagu baru siap edar.

,,Kepergian sang gembala umat, Pater Yustin Genohon,  meninggalkan nestapa mendalam bagi semua orang. Ia merupakan maestro dan komponis telah melahirkan ratusan lagu-lagu rohani liturgi gereja,'' tulis salah satu portal di NTT.

Sayang, lagu-lagu Pater Yustin yang indah itu kurang dikenal di kalangan umat Katolik di Jawa. Hanya sesekali dibawakan paduan suara yang kebetulan dirigennya berasal dari Flores, NTT. Komposisi-komposisi karya Pater Yustin lebih banyak muncul di YouTube.

Ayas terkesan dengan lagu-lagu ordinarium misa gaya Lamaholot. Begitu membaca kabar berpulangnya Pater Yustin, Ayas langsung buka YouTube. Umat Katolik di Pulau Solor sana menyanyikan karya romo seniman itu dengan penuh semangat. Rasanya seperti di kampung halaman.

Selamat jalan, Pater Yustin!
Selamat bernyanyi di surga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar