Terseboetlah tempo doeloe ada Radio Soeara Nirom di Djalan Embong Malang 87-89 Soerabaia. Itoe radio terkenal betoel seantero Soerabaia, Djawa Wetan, hingga kota-kota lain di Hindia Belanda.
Sekarang ini di taoen 2022 bekas kantor itoe didjadiken hotel mewah kelas atas. Orang soedah loepa dengen itoe Radio Soeara Nirom. Hanja tinggal kenangan bagi orang-orang toewa.
Kita batja-batja sedikit Nirom poenja programma taoen 1939. Tjoekoep interesan. Gamelan degoeng, lagoe Tionghoa, lagoe Ambon, lagoe Djawa dolanan, krontjong orkest, ketjapi modern, gamelan Soenda, Hawaiian Band Harmonium Orkest Penghiboer Hati enz.
Saben Djoem'ah, Radio Soeara Nirom disamboeng dengen Missigit Besar di Ampel Soerabaia memperdengarkan chotbah dan sembahjang Djoem'ah.
Hari Ahad pagi djam 08.00 sampe djam 09.00 ada penjiaran dari Geredja Boeboetan di Soerabaia.
Habis itoe pendengar dapat nikmati lagoe2 Tionghwa dan klenengan gending2 Djawa Timoer. Soembangan dari NV Handel Mij Sampoerna en Sigarettenfabriek Liem Seeng Tee.
Kita orang paling seneng Loedroek Soerabaia dipimpin oleh Pak Gondo alias Tjak Doerasim (Cak Durasim) di dalam Studio Nirom mengambil tjerita TJAK DOERASIM MENDJADI ABOENAWAS.
Edjaan sekarang: Cak Durasim Menjadi Abunawas. Begimana dia poenja tjerita?
"Bagian apa jang akan dihidangkan, maka di sini kita beloem akan memberi taoekan. Baiklah para penggemar loedroek bersabar hati sampai nanti hari Achad 12 Februari j.a.d. ini.
Soeara Nirom edisi 5-18 Februari 1939 melandjoetken:
"Sementara, oentoek mendjadi penghiboer para pembatja, maka pada toelisan ini kita sadjikan wadjahnja Tjak Doerasim bersama Minin dalam pose jang sangat aneh dan loetjoe."
Sekianlah sedikit nostalgia dengen Radio Soeara Nirom dan Tjak Doerasim di Soerabaia pada masa pendjadjahan Belanda. Kita hatoerken diperbanjak terima kasih kepada toean dan njonja jang soedah batja ini laporan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar