Minggu, 15 Desember 2019

Menteri Penerangan vs Menteri Penggelapan

Musim hujan tugas para menteri penerangan jauh lebih berat. Mereka harus kerja keras untuk menghalau awan agar tidak turun hujan di suatu tempat. Lokasi si menteri penerangan itu dibayar.

Saya baru tahu pawang hujan atau tukang sarang disebut menteri penerangan di Banyuwangi. Menteri-menteri penerangan di Kota Blambangan itu dikenal paling sakti di Jawa Timur. Olah spiritual kanuragannya tinggi. Jarang mengecewakan konsumen yang punya hajatan.

"Di Banyuwangi ada banyak menteri penerangan," kata Samsudin Adlawi, Direktur Radar Banyuwangi.

Di semua 25 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi pasti ada menteri penerangan. Bahkan, ada kecamatan yang punya lebih dari satu pawang hujan.

Suka tidak suka, percaya tidak percaya, menteri penerangan sangat dibutuhkan untuk menghalau awan gelap. Agar hajatan pernikahan atau launching produk di alun-alun berjalan sukses.

Menteri penerangan yang bukan Harmoko itu selalu hadir di acara-acara besar di Sidoarjo, Surabaya, Banyuwangi dsb. Dia membaur dengan warga lain sehingga tidak terdeteksi. Panitia pun tidak semuanya tahu.

"Bagaimana kondisi hari ini? Aman kondusif?" tanya saya.

"Insya Allah, aman," jawab seorang menteri penerangan di alun-alun beberapa tahun lalu.

Saat itu ribuan orang berkumpul menikmati pertunjukan wayang kulit. Dalangnya paling joss se-Indonesia. Mendung tebal. Maklum, musim hujan. Tapi pak menteri penerangan itu komat-kamit bercakap dengan alam.

Benar saja. Pergelaran wayang kulit lancar sampai dini hari. Tidak ada hujan. Awan sudah dihalau ke tempat lain.

Ngomong-ngomong berapa tarif menteri penerangan?

Tidak ada patokan resmi. Tergantung besar kecilnya acara dan potensi hujan. Kalau diorder saat puncak musim hujan tentu beda dengan awal musim hujan. Apalagi kemarau.

Kalau menteri penerangan gentayanga di mana-mana, menteri penggelapan praktis tidak ada. Dukun mana yang bisa mengundang awan gelap agar turun hujan untuk menyirami sawah ladang petani?

Wilayah NTT, khususnya Lembata, Solor, Adonara, Alor, Pantar, Palue.. tidak membutuhkan menteri penerangan. Yang diperlukan adalah menteri-menteri penggelapan.

2 komentar:

  1. Benar benar absurd. Benar benar Indonesia.

    BalasHapus
  2. Setiap minggu Advent orang Eropa berharap, agar pada tanggal 24,25,26 Desember turun salju yang lebat, supaya kita bisa menikmati Hari Natal yang serba putih, ayem dan damai.
    Tetapi menurut Badan Meteorologi, Natal kali ini cuaca akan terang benderang, suhu udara +2 sampai +11 derajad Celcius.
    Anak2- dan cucu2-saya, kali ini tidak bisa membuat Schneemann, patung-salju, di kebun. Sudah sejak beberapa hari istri-saya sibuk bersih2 rumah, menyiapkan kamar2, ranjang2 dan berbelanja hadiah2 untuk mereka. Dia juga mulai latihan melemaskan jari2-nya bermain piano, memainkan lagu2 Natal.
    Lagu Natal yang saya sukai adalah: Es wird scho glei dumpa, dan, Leise rieselt der Schnee.
    Semoga hari2 raya ini tidak ada terror. Kemarin polisi sudah menangkap dua orang, yang berencana akan meledakkan bom pada hari Natal dan Silvester. Biasalah mereka hanya oknum2, mantan pengungsi, yang tidak beragama.

    BalasHapus