Suasana Idul Fitri 1444 Hijriah ini terasa sendu. Hari kemenangan itu diwarnai dukacita. Ayas rasakan sekali di grup alumni satu kelas Mitreka Satata alias SMAN 1 Malang.
Ipong, juragan warkop Koppen di Klojen dan Jalan Ijen, membagi informasi:
"Kepada saudara2 yang kami hormati, InshaAllah acara kirim doa 100 hari Alm. Ratno Aryo Wicaksono, akan diadakan pada 23 April 2023 pk 19.00 (bada' isya) bertempat di rumah Sengkaling Indah 2 Jalan Kemuning nomor 2 Dau, Malang."
Ratno alias Daker, yang jago main drum, aktif di band rock sejak SMP sampai tutup usia, ternyata sudah berpulang 100 hari lalu. Ratno yang ceria dikenal sebagai aktivis pemberdayaan wong cilik di Pujon dan sejumlah kawasan Malang Raya.
Lima hari setelah Idul Fitri (versi pemerintah dan NU), Rudi Kristianto membagi berita dukacita.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun... Kawan kita Rahima Mado telah meninggal dunia tadi pagi (27/4/2023). Di rumah beliau di Jogja krn sakit (kanker)"
Lalu muncullah doa-doa untuk almarhumah Rahima Mado di grup. Nawak-nawak (kawan-kawan) yang selama ini tidak aktif berkomentar di grup eks satu kelas Fisika itu membagikan doa-doa khas era digital. Ayas yang kurang aktif juga menulis doa pendek.
"Selamat jalan, Rahima Mado. RIP," Ayas menulis.
Ira Rachmasari, teman sekelas yang jadi dokter di Jogja, dapat amanah untuk taksiah ke rumah duka. Ira sendiri ternyata tidak tahu kalau teman sekelasnya di Smansa Malang itu tinggal di Jogjakarta.
"Anaknya Rahima tinggal di Jogja sejak tahun 2010. Alhamdulillah, di akhir hayatnya banyak menyebut nama Allah, semoga akhir yg baik, husnul khatimah," tulis dr Ira.
Rahima ini termasuk alumni sekelas yang sulit terlacak. Karena itu, dia tidak masuk grup. Ada beberapa kawan yang seperti itu. Fokus dengan urusan dan kesibukannya. Apalagi di masa pandemi covid. Masa lalu zaman persekolahan ya sudah lewat. Jauuuh!
Tahun 2023 ini ada dua kawan sekelas yang berpulang ke alam baka. Ratno dan Rahima. Beberapa tahun sebelumnya Sri Astuti lebih dulu berpulang.
Semoga Rahima, Ratno, dan Astuti tenang dan bahagia bersama Sang Pencipta. RIP!
Jaman Covid baru mulai, tahun 2020, dua teman saya meninggal. Tidak disebutkan kenapa. Tetapi kira2, ya karena Covid. Usia baru 51. Sedang berada di puncak karier. Yg satu, dekan di Ubaya. Barusan kembali dari dikirim mengambil program doktor di Australia.
BalasHapusBegitulah, Cak, semua yang hidup pada akhirnya kembali ke sana. Masa sekolah SMA ini sangat singkat tapi kenangan dan kedekatannya lebih kuat ketimbang teman kukiah atau teman kerja.
Hapus