Sabtu, 08 April 2023

Gereja Katedral Ijen Penuh Sesak - Malam Paskah

Sabtu 8 April 2023. 

Vigili Paskah alias Malam Paskah. Misa wajib untuk umat Katolik, kata pater-pater tempo doeloe di Flores, NTT.

Misa di Katedral Ijen dimulai pukul 18.00. Dipimpin langsung Uskup Malang Msgr Henricus Pidyarto OCarm.

Ayas tiba di Gereja Ijen pukul 16.00. Dua jam sebelum misa. Gereja ternyata sudah penuh sesak. Apa boleh buat, duduk di tenda sisi Jalan Buring.

Kurang afdal memang misa duduk di luar gedung. Tapi yo opo maneh.. orang Katolik di Malang ini rupanya senang balapan cepet-cepetan ke gereja. Ayas kalah.

Selamat Paskah.

8 komentar:

  1. Sampeyan kalah cepet karo wong sing nang misa sak tahun sekali.

    BalasHapus
  2. Umatnya campuran yg rajin sembahyang misa + yg misa setahun 2x Paskah dan Natal.
    Misa kedua pukul 9 malam. Makanya wajar juga umat mengejar sesi pertama. Kalau ikut misa kedua bubarnya jam 12an. Akeh sing ngantuk.

    Padahal Paroki Ijen tahun ini juga bioin misa pekan suci di Kapel SMAK Dempo dan kapel satu lagi. Itulah hebatnya semangat beragama di Indonesia. Ayas lihat misa live di Eropa dan Amerika gereja² cuma terisi 10 persen alias kosong.

    Makanya wajar kalau banyak gereja di Eropa dijual dan dijadikan museum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi Agnus Dei tidak gampang, umatNya campuran, memang ada 2 Natalan dan ada juga 2 Paskahan.
      Paskah yang berikutNya jatuh pada tanggal 16 April 2023.
      " Doppelt hält besser " kata orang Jerman.
      Dua kali lebih kuat !
      9 April yang lalu Wolodymyr sembahyang, supaya banyak tentara Russia yang terbunuh.
      16 April giliran Wladimir yang minta tolong kepada Agnus Dei, supaya banyak tentara Ukraina dan Nato yang mampus.
      Seandainya aku jadi Nya, maka aku pilih pergi ke Lomblen, Kole-kole disana sambil minum tuak.

      Hapus
  3. Selama 3 tahun hidup di kota Malang saya belum pernah masuk ke dalam Gereja Ijen. Selama itu, Gereja yang saya kunjungi selalu Gereja Celaket, asyik bisa nonton cewek-cewek Cor Jesu berbaris menyambut Komuni. Untuk kami anak2 asrama, selalu sudah tersediakan bangku2 barisan terdepan, tidak perlu antree, desak2-an.
    Di dalam Gereja, saya tidak pernah merasa takut kepada Jin atau Setan yang diceritakan oleh si Somad. Yang saya dulu takuti adalah anak2 teman2 saya yang ditugaskan jadi Misdinar.
    Misdinar itu menghampiri kami untuk Kollekte, dengan kantongan terbuat dari kain bludru berwarna maroon atau coklat-tua, diikati dengan klenengan-klenengan (lonceng2) kecil, diberi tangkai kayu panjang (bahasa jerman nya Klingelbeutel). Klingelbeutel itu digoyang-goyangkan didepan muka ku.
    Sejak kecil, kami sesaudara sebanyak 11 orang, tidak pernah diberi uang-saku oleh ibu. Siapa pun dari kami bebas, boleh mengambil uang seperlunya dari laci-lemari di kamar ibu. Kami dilarang minta2 uang. Ambil sendiri jika butuh ! Kebiasaan tersebut berlanjut sampai kami tua-bangka. Kebiasaan di keluarga, sang istri-lah yang selalu jadi bendahara. Mungkin juga kebiasaan tersebut salah besar, bisa menyebabkan sang istri jadi galak, sok kuasa. Yah nasi sudah jadi bubur.
    Tidak punya uang-saku, sialan, si Misdinar kleneng2 didepan muka, yah terpaksa pura2 memasukkan genggaman tangan ke dalam Klingelbeutel.
    Di sebelah Gereja Ijen, di jalan Buring, dulu waktu malam hari ada paman jualan bakmie-kuah ( cuimie ) gerobagan yang sangat lesat.
    Kuah-nya berwarna butek, sebab didalamnya direbus kulit dan tulang babi. Saya kudu nguyu, sebab anak2 muda Jawa selalu bisik2 bilang kepada paman penjual; Pak, njalug kulit e !
    Saya sering malam hari kesana beli cuimie, sebab setelah 2 tahun disekap di asrama, saya diusir oleh Pastor. Katanya saya tukang bikin onar di asrama. Deo gratias, bebas, indekost di jalan Anjasmoro, ya disekitar jalan Ijen lah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kamsia atas siansen punya cerita pengalaman lama di Ngalam yg sangat menarik. Salam Paskah.

      Hapus
  4. Gereja Cor Jesu memang terbaik di Malang bersama Gereja Kajoe Tangan. Gereja Katedral di Jalan Ijen juga ciamik tapi terkesan biasa aja. Kelebihannya ya karena katedral sehimgga ada bapa uskupnya. Berkat bapa uskup lebih barokah katanya umat.

    Ayas juga aslinya lebih suka Cor Jesu yg jadi satu dengan biara dan sekolahan milik Ursulin.

    BalasHapus
  5. hahahaha.. di Lomblen memang rakyatnya "poro wawe" (potong babi) dan ngombe tuak untuk merayakan pesta paskah. Liturgi panjaaang pekan suci untuk santapan rohani dilanjutkan santapan jasmani juga.

    Biasanya akeh sing mendhem.
    Mea culpa, mea culpa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Babi jantan disebut Kaung.
      Babi betina disebut Bangkung.
      Babi ketjil disebut Kucit.
      Babi hutan disebut Celeng.
      Babi jantan yang diteres (dikebiri) dijadikan Be Guling.
      Di Pulau Bali paling enak jadi Kaung.

      Hapus