Sabtu, 20 Mei 2023

Pendeta Stephen Tong masih rajin KKR keliling di usia 83 tahun

Ayas tadi lewat daerah Kejapanan, Gempol, Pasuruan. Kampungnya Inul Daratista. Artis dangdut goyang ngebor itu sudah tidak menarik. Diganti penyanyi-penyanyi muda nan segar. Inul wis tuwek.

Yang menarik memang bukan Inul. Ayas justru tertarik dengan spanduk besar di pinggir jalan raya. Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN) dengan pembicara Pendeta  Dr. Stephen Tong. Rev Tang bakal tampil pada 24 Mei 2023, pukul 18.00 di Lapangan Tembak Brimob, Watukosek, dekat kampungnya Inul.

Rev Tang juga tampil di Stadion Ahmad Yani, Magersari, Kota Mojokerto, Lapangan Parkir Stadion Kanjuruhan,  Malang, dan Lapangan GKJW Tambakasri, Desa Sidoasri, Malang.

Ayas berdecak kagum. Di usia 83 tahun, Pendeta Tong Tjong Eng ternyata belum pensiun. Masih pelayanan keliling kota-kota di Indonesia. Masih segar juga. Seakan tak ada pensiunnya pendeta kelahiran Pulau Gulangyu, Xiamen, Tiongkok, itu.

Ayas langsung ingat Tong Tjong An alias Solomon Tong. Saudara kandung Stephen Tong itu sudah lama tidak bikin konser Surabaya Symphony Orchestra (SSO). Sebelum pandemi Covid-19 pun konser SSO di ballroom hotel tidak ada. Biasanya di Shangri-La.

Padahal, sejak 1996 orkes simfoni yang namanya SSO itu paling sedikit konser besar 3 kali setahun: Christmas Concert, Easter Concert, dan Konser Kemerdekaan. Selain Solomon Tong sudah sepuh, sponsor-sponsor tidak sebagus dulu. Ekonomi lesu. Bahkan, sponsor utamanya meninggal dunia saat covid lalu.

Beda dengan Pendeta Stephen Tong Tjong Eng. Sampai hari ini agenda kebangunan rohaninya belum surut. Cuma terhenti sejenak saat ada PPKM era covid. Selepas covid, PPKM dicabut, pendeta yang gencar mengecam teolog-teolog kemakmuran dan aliran haleluya itu kembali gaspol, istilah orang warkopan.

Di Katolik, pastor-pastor yang berusia 75 tahun diminta mengajukan pensiun. Bapa Uskup juga begitu. Hanya Paus yang tidak pensiun. Kecuali Paus Benediktus XVI yang memensiunkan diri pada usia 86 tahun. Paus Fransiskus saat ini juga 86 tahun.. tapi sepertinya tidak memilih pensiun macam pendahulunya itu. 

Ayas akan tanya langsung kalau ada kesempatan bertemu Rev Tang:
Apa resepnya? 
Jamu apa saja yang diminum? 
Apakah ada ramuan khusus dari Xiamen? 

2 komentar:

  1. Manusia yang setulus hati mencintai dirimu dan tidak pernah punya maksud jelek kepada dirimu adalah Ibu Kandung mu !
    Tetapi kalau Ibu menasehati kita: Nak bertobatlah dan hidup suci !
    Reaksi kita : Maaa.., sudah berapa kali lu bilang itu, gua sudah bosan dan tidak mau dengar lagi ! Tobat, tobat, tobat sama siapa ?
    Lho, datang seorang cina entah darimana, bilang kepada lu; hei cung, bertobatlah dan hidup suci !. Lu nya manthuk2, inggih-inggih dan xie-xie 牧师 , masih kasih dia uang lagi. Apakah lu sedemikian gendheng ? Berapa duit lu pernah kasih kepada ibu mu, untuk segala sakit dan jerih payahnya melahirkan dan membesarkan lu ?
    Edan-nya yang bilang kepada saya, bahwa Tang Chong-rong orang ciamik, adalah teman saya yang termasuk The Top Ten daripada konglomerat Indonesia, bahkan desas desus nya, adalah yang terkaya, sebab orang itu tidak pernah punya utang, selalu cash.
    Dunia sudah edan : Dhani mau mencerdaskan bangsa ! Bangsa yang mana sudi dia cerdaskan ?
    Chong-rong mau memperbarui iman nasional ! Nation mana yang dia maksud ? Kalau dia berani bilang Chinese Nation, gua kencingi mulutnya.

    BalasHapus
  2. Beliau sangat konsisten dan tegas membela doktrin reformed calvinist. Rev Tang juga blakblakan menghantam gereja2 lain yg dianggap tidak sesuai dengan doktrin Sola Scriptura - menurut versi yg diyakini Tang.

    Sikap itu membuat Rev Tang punya jutaan pengikut fanatik. Tapi di pihak lain musuhnya juga banyaaaaak sekali. Perang teologi makin terbuka di era YouTube.

    BalasHapus