Minggu, 01 Januari 2023

Requiem di Awal Tahun 2023

Pele si Raja Bola tutup usia jelang tutup tahun. Jenazah baru dimakamkan di Santos pada 3 Januari 2023.

Pele bukan orang Indonesia. Bukan siapa-siapa kita. Tapi Pele raja bola. Membuat sepak bola bukan sekadar olahraga tapi seni. Penggemar bola macam Ayas tentu dukacita yang mendalam.

Sabtu siang, 31 Januari 2022. Ayas ngobrol dengan Bang Hutabarat di Sedati, dekat Bandara Juanda. Orang Batak ini ternyata tahu banyak tentang NTT, khususnya Flores.

"Bung dari Manggarai, Ngada, Ende, Maumere, Larantuka, Lembata, Adonara?" tanya Hutabarat.

Gila benar si Batak ini. Paham banget nama-nama kabupaten di Pulau Flores. Dari mana Bung tahu nama-nama kota di Flores?

"Di kampungku ada banyak pastor asal Flores," kata Hutabarat.

"Oh.. ada Pastor Kris Kia SVD dulu pastor paroki di Wonokromo, Surabaya, pindah ke Siborongborong sebelum pandemi covid. Pater Kris itu orang Adonara, masih satu daerah denganku. Bahasa daerahnya sama," kata lelaki asal Pulau Lembata itu. Pulau Adonara tetangganya Pulau Lembata. 

Begitu tahu Hutabarat ini Katolik (bukan HKBP), mereka  bicara tentang Paus Emeritus Benediktus XVI. Umat Katolik sedunia dua hari sebelumnya diminta mendoakan Sri Paus yang pensiun pada 2013 itu.

"Beliau sudah tua, Bung. 95 tahun," ucap Hutabarat. "Benar," Ayas menyambung. 

Tak sampai 5 menit kemudian muncul notifikasi dari Vatican News. Ayas dan Hutabarat senyap sejenak. Tidak terlalu kaget karena sudah ada tanda-tanda yang jelas dari Vatikan sebelumnya. 

"With sorrow I inform you that the Pope Emeritus, Benedict XVI, passed away today at 9:34 in the Mater Ecclesiae Monastery in the Vatican. Further information will be provided as soon as possible."

Statement of Matteo Bruni
Director of the Holy See Press Office

Selesai sudah.
Resquescat in pace!
Semoga Beliau istirahat dalam damai.

Paus Benediktus XVI hanya bertakhta selama 8 tahun. Bandingkan dengan pendahulunya, JP2, yang hampir selama 50 tahun. Meski singkat, Paus asal Jerman ini banyak membawa perubahan dalam gereja katolik. Khususnya liturgi, penggunaan bahasa Latin, gregorian dan tata laksana kegerejaan.

Beberapa paroki pun langsung membatalkan acara tahun baru yang ada hura-hura kembang api dsb. Misa tutup tahun lama & sambut tahun baru pun berubah jadi Misa Requiem alias misa arwah. Misa khusus untuk Paus Benediktus XVI yang kembali ke rumah-Nya.

Selamat jalan, Bapa Suci! 

7 komentar:

  1. Tanggal 24.Desember 2022 saya mendapat e-mail dari seorang teman di Kanada. Dia tulis; Selamat Natal, wis nyang gerejo ngaku doso ! Saya jawab; Doso-ku wis numpuk setinggi gunung Semeru, bagi ku, sudah tidak ada gunanya ngaku dosa, sebab Tuhan wis kewalahan menghitung seluruh dosa-dosaku. Aku hanya bisa terpaksa pasrah menanggung karma.
    Hari ini, tanggal 1.Januari 2023, saya baca berita, Emeritus Papst Benedikt XVI meninggal dunia. Permohonan Beliau terachir yang ditulis sendiri, sbb. : " Betet für mich, damit der Herr mich trotz all meiner Sünden und Unzulänglichkeiten in die ewigen Wohnungen einlässt ". ( Berdoa lah untuk ku, agar Tuhan, walaupun semua dosa-dosa dan ketidakpatutan tindakan2 ku, mengizinkan aku untuk masuk ke apartement-apartement abadi ). There´s no heaven.

    BalasHapus
  2. Paus Benediktus XVI yang rendah hati. Orang Jerman yang cerdas dengan pemikiran2 mendalam. Beliau sudah damai di rumah abadi. RIP.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Joseph Ratzinger yang cerdas dengan pemikiran2 mendalam dan rendah hati, sebab itu Beliau memohon untuk diizinkan beristirahat di apartement abadi, bukannya rumah abadi.
      Silahkan berpikir secara mendalam, apa bedanya antara rumah (Haus) dan apartement (Wohnung).
      Rumah (Haus), semua gedung atau bangunan beserta semua taman dan tanah disekelilingnya adalah milik mu seorang. Orang lain dilarang masuk.
      Apartement (Wohnung), gedung atau bangunan beserta tanah disekelilingnya adalah milik bersama, bagian mu hanya terbatas. Ergo, hidup di apartement harus tahu diri, saling menghormati sesama tetangga, saling berbagi, Rücksichtnahme !
      Papa Joseph memang ternyata rendah hati sungguhan, Salut !

      Hapus
    2. Luar biasa Siansen punya renungan. Rumah vs apartemen. Bagianku & bagianmu terbatas. Saling hormat, tenggang rasa, tahu diri. Pada akhirnya kembali ke rumahnya.

      Hapus
    3. Pada akhirnya kembali ke RumahNya.
      Piye tho kalian keturunan Abraham, di dunia fana kalian rebutan Rumah, dan di akhirat kalian rebutan Nya nya.
      Haji Saleh semper et ubique.

      Hapus
    4. Semper.. selalu begitu & di mana-mana. Rebutan rumah di alam fana. Berkelahi gak ada habisnya. Mea culpa.

      Hapus
  3. Paus Benediktus seorang yang brilian dalam doktrin. Sejarah juga mencatat, ketika ia menjabat sebagai kepala penegakan doktrin Gereja Katolik, ia bertanggung jawab atas penanganan ribuan pastor di berbagai keuskupan seluruh dunia yang memperkosa dan melecehkan anak2 secara seksual. Dan apanya yang dilakukan Benediktus? Ia mengutamakan perlindungan nama baik Gereja dengan cara merotasi pastur2 tersebut, tanpa mengindahkan bahwa perbuatan mereka itu kriminal. Jika bukan karena investigasi para wartawan di Boston yang berani mengungkap aib di Gereja (diceritakan dalam film Scandal, dibintangi Rachel McAdams), dunia mungkin tak tahu akan busuknya kelakuan para uskup dan Sang Penegak Doktrin.

    Benediktus mungkin seorang yg taat dalam berdoa, pandai dalam berpikir, ciamik dalam menulis buku dan epistola. Tetapi seperti sang Haji di novel Robohnya Surau Kami, akhlak lah yang menjamin seseorang hidup kekal di surga.

    Saya harap ketika ia bertemu Santo Petrus, ia bisa menjawab dengan baik pertanyaan: “Ketika anak2 diperkosa dan dilecehkan, apa yang kau lakukan? Tidakkah kau berpaling dari mereka dan lebih mementingkan jabatanmu dan kolega2mu?”

    Sebuah apartemen di surga masih terlalu baik untuk seorang pelindung para pemerkosa dan peleceh. 100 tahun di neraka jahanam atau paling tidak api pencucian lebih layak untuknya.

    BalasHapus