Saya sudah lima atau tujuh kali mampir di Bitten Coffe, Tambaksari, Surabaya. Biasanya malam hari. Namun saya baru sadar ternyata kafe tersebut berdiri di atas lahan bekas Rumah Sakit Bersalin Santa Melania.
Ada kawan lama yang bertanya apa kabar RS Melania di Tambaksari? Apakah masih ada? Saya jawab ada. Padahal sudah lama hilang tanpa jejak. Bahkan jejak digital pun tak ada.
Rupanya bisnis rumah sakit kalah jauh dengan kafe atawa kuliner. RS Melania Tambaksari pun gulung tikar sebelum mencapai usia 100 tahun. "Rumah sakitnya rugi terus. Gak payu," kata Ayi yang punya toko di seberang eks RS Melania.
RS Bersalin Santa Melania atau Klinik St Melania cukup terkenal di kalangan warga Surabaya, khususnya Ketabang, Tambaksari, dan sekitarnya. Orang Katolik, khususnya Paroki Kristus Raja, pasti paham Klinik St Melania itu. Sebab, rumah sakit itu jadi satu bagian pelayanan dengan Paroki Ketabang alias Kristus Raja yang didirikan pada tahun 1928.
RS St Melania dibangun 1930 atau dua tahun setelah Gereja Kristus Raja berdiri. Sejak itulah RS St Melania melayani persalinan bayi-bayi di Kota Pahlawan. Sudah berapa juta bayi yang lahir di Poliklinik Melania Tambaksari mulai 1930-an sampai ditutup sebelum 2020?
Setelah poliklinik tutup buku, Yayasan Melania Sejati tampaknya lebih fokus mengurus sekolah. Yakni SDK St Melania dan TK S Anna di Jalan Pumpungan III/11.
Energi dan SDM yayasan itu tampaknya sudah tak mampu lagi mengurus rumah sakit bersalin. Lahan yang dibeli di Tambaksari Nomor 7 oleh Romo GJ ter Veer CM selaku pastor perintis sudah beralih tangan. Bangunan klinik era kolonial Belanda dihancurkan rata tanah. Lalu dibangun kafe modern sesuai tren kekinian.
Yang lalu biarlah berlalu...
Patah tumbuh hilang berganti. Yang lama hilang, yang baru menggantikan. Rumah sakit baru yang bernaungkan yayasan Katolik ada juga, seperti klinik2 dan RS Gotong Royong
BalasHapusMasalahnya, Melania ini jelek² begitu punya sejarah sebagai fasyankes tertua di kawasan itu. Meski tidak masuk daftar bangunan cagar budaya Kota Surabaya. Nilai sejarah kalah oleh nilai ekonomi.
HapusBangunannya oldies, kurang regenerasi sehingga kalah saingan dengan klinik2 yg baru, dokter2nya juga tua2.
BalasHapusMulai tahun 2020 kalo tidak salah bangunannya dibongkar secara total.
BalasHapus