Selasa, 05 November 2019

SPBU Terindah di Dunia di Lembata

Masih tentang Ignatius Jonan. Arek Surabaya ini sudah tak lagi menjabat menteri di kabinet Jokowi. Masa jabatannya selesai pada 19 Oktober 2019. Satu hari sebelum pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI untuk periode kedua.

Namun, Ignasius Jonan meninggalkan kesan yang mendalam untuk rakyat NTT. Khususnya di Pulau Lembata. Pulau yang kini menjadi Kabupaten Lembata itu. Menteri BUMN Jonan meresmikan 13 Penyalur BBM Satu Harga di NTT, Jumat 11 Oktober 2019 dipusatkan di SPBU Kompak Kecamatan Omesuri Selatan, Kabupaten Lembata, NTT.

"SPBU Omesuri di Pulau Lembata bisa dikatakan SPBU dengan lokasi terindah di dunia," tulis Jonan.

"Dengan peresmian 13 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga ini maka target program BBM Satu Harga sebanyak 170 lokasi di seluruh Indonesia telah tercapai."

Sebagai putra asli Lembata, saya ikut terharu dengan gebrakan Jonan. Juga tersanjung dengan kata-kata "lokasi terindah di dunia". SPBU yang unik di daerah Kedang alias Omesuri itu.

Apa betul terindah di dunia? Bisa jadi cuma basa-basi khas Jawa demi kepentingan unggah-ungguh. Bisa juga karena baru kali ini Jonan melihat langsung daerah pedalaman yang masih perawan. Wilayah yang tidak pernah muncul di televisi dan media-media di tanah air.

Saya sudah sering menulis keluhan tentang betapa sulitnya BBM di Lembata. Sejak Indonesia merdeka sampai sekarang hanya ada satu SPBU di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata. Maka antrean pun mengular sejak subuh hingga SPBU ditutup.

Bisa saja kita membeli bensin botolan di pinggir jalan. Tapi harganya bisa dua hingga empat kali lipat dari harga di SPBU. Bensin dimasukkan dalam botol-botol plastik bekas air kemasan 1500 ml. Bukan botol kaca macam di Jawa.

Karena itu, begitu banyak orang Lembata yang antre bensin berkali-kali untuk kulakan. Dimasukkan di tangki motor, dikeluarkan, lalu antre lagi dan lagi. Sebab pihak SPBU melarang orang membeli bensin pakai wadah jeriken atau kaleng besar dan sebagainya.

"Daripada merantau di Malaysia lebih baik antre bensin untuk dijual lagi," kata beberapa anak muda saat saya mudik ke Lembata.

Kini, dengan peresmian SPBU di Kedang berarti sudah ada dua SPBU di Lembata. Maaf, yang benar baru dua, bukan sudah dua. Hanya ada dua SPBU di satu kabupaten. Jangan bandingkan Kabupaten Sidoarjo yang punya ratusan SPBU hingga ke desa-desa.

Di daerah Pondok Candra, Waru, hingga ke kawasan Juanda Sedati saja ada 5 SPBU. Padahal jaraknya hanya sekitar lima kilometer saja. Di Lembata, sekali lagi, satu kabupaten cuma ada 2 SPBU. Yang kedua baru diresmikan Menteri Jonan sebelum lengser itu.

Tentu saja SPBU di Lembata masih sangat kurang. Paling tidak butuh 10 SPBU karena makin banyak sepeda motor yang merambat di jalan raya di Pulau Lembata. Beda dengan tahun 1980an dan 1990-an yang masih sangat sedikit.

Tapi bagaimanapun kehadiran SPBU di Kedang ini patut disyukuri. Siapa tahu jadi tempat wisata baru di Lembata setelah direkomendasikan Ignatius Jonan "sebagai lokasi terindah di dunia".

4 komentar:

  1. Mas, membangun SPBU sangat mudah. Tukang2 batu kampung pun mampu membangunnya, asal ada lahan dan uang investasi.
    Yang penting adalah keberlangsungan pasokan bahan bakar nya.
    Jangan2 nantinya kita ke SPBU terindah di Dunia, di depan gerbang masuk ada papan bertulisan : Maaf Bensin Habis !
    Mudah2-an para pegawai Pertamina sekarang sudah jujur.
    Dulu jatah bensin dan minyak tanah untuk NTT sering diperjual-belikan di depan Stasiun Kereta Api Sidotopo. Saya tahu hal itu, sebab saya sering membaca di Surat DO (Delivery Order) dan Surat Jalan, truck tangki minyak tanah, yang dikeluarkan oleh Pertamina, tercantum Kupang Nusa Tenggara, tetapi minyak nya sudah milik calo di Sidotopo. Maaf saya terlalu pesimis, sebab budaya korupsi susah dihilangkan. Budaya ibarat religi, mana mungkin gara2 dua orang, Jokowi dan Ahok, budaya yang sudah ada sejak jaman VOC bisa menguap seketika.
    Kita bangsa yang satun, contohnya gubernur DKI anies baswedan, pegawai korupsi, jangan dimarahi, kasihan nanti dia merasa malu. Toh semua kegaduhan, anti-korupsi, gara2 si-Ahok.

    BalasHapus
  2. Haiya... itu betuuul banget. Tidak ada gunanya pom bensin seindah apa pun kalau tidak ada pasokan BBM. Dan itu sering terjadi di pulau2 kecil di tanah air. Tidak usah jauh2. Di Pulau Masalembo di Jatim SPBU-nya mangkrak karena pasokan minyaknya berhenti.

    Saya yakin menteri pengganti Jonan sudah pikir matang. Bikin SPBU itu sangat gampang. Bukan ilmu roket kata orang Barat. Yang susah itu menjamin pasokan BBM di daerah terpencil.

    BalasHapus
  3. Haiya... itu betuuul banget. Tidak ada gunanya pom bensin seindah apa pun kalau tidak ada pasokan BBM. Dan itu sering terjadi di pulau2 kecil di tanah air. Tidak usah jauh2. Di Pulau Masalembo di Jatim SPBU-nya mangkrak karena pasokan minyaknya berhenti.

    Saya yakin menteri pengganti Jonan sudah pikir matang. Bikin SPBU itu sangat gampang. Bukan ilmu roket kata orang Barat. Yang susah itu menjamin pasokan BBM di daerah terpencil.

    BalasHapus
  4. Jonan cuma guyon aja soal spbu terindah itu. Orang datang ke pom bensin untuk beli bensin solar dsb. Bukan datang untuk piknik atau wisata.

    BalasHapus