Kalau bisa dipersulit, mengapa dipermudah? Begitulah mantera oknum-oknum pejabat di republik ini. Dengan mempersulit pengusaha, si oknum itu bisa jadi kaya mendadak.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebaliknya. Kalau bisa dipermudah, mengapa dipersulit? Kalau bisa selesai seminggu, mengapa harus dua bulan, enam bulan, satu tahun?
Risma tidak sekadar bicara, retorika, tapi melakukannya. Wali kota dua periode itu memberikan izin mendirikan bangunan (IMB) gratis untuk tempat-tempat ibadah di Surabaya. Semua tempat ibadah. Tidak hanya masjid atau musala.
Pekan lalu, Wali Kota Risma memberikan IMB kepada 5 masjid dan 3 gereja. Salah satunya Gereja Bethany, gereja aliran teologi sukses yang paling luwes buka cabang di ruko, hotel, ballroom, restoran dsb.
"Mengapa saya kasih IMB kepada rumah ibadah? Karena saya ingin sesama warga Surabaya bisa hidup berdampingan dengan rukun dan harmonis. Kalau masyarakat tidak rukun, maka kota ini tidak tenang. Orang tidak bisa mencari makan," kata Risma.
Salut untuk Wali Kota Risma!
Selama puluhan tahun IMB tempat ibadah nonmuslim kerap jadi masalah. Semua persyaratan sudah lengkap tapi IMB tidak keluar. Kasusnya berlarut sampai bertahun-tahun seperti beberapa gereja di Jakarta, Bekasi, atau Bogor.
Kita sampai bosan menyaksikan liputan di televisi jemaat HKBP di Jakarta kebaktian di jalan raya. Bolak-balik unjuk rasa tanpa hasil. Gugatan di pengadilan pun tak jelas hasilnya.
Mas, Gereja yang aliran teologi nya paling Welas Asih adalah Gereja William Booth. Pengikutnya juga sangat sederhana, pakai uniform.
BalasHapusMereka sengaja membuka cabang2 di-tempat2 perjudian, pelacuran, tempat bambungan, perkampungan kumuh. Membagi-bagi kondom, soto, sabun mandi, gratis, untuk orang2 yang membutuhkan.
Dicaci maki oleh para laki hidung belang, pemabuk, penjudi, ya mereka tetap bersenyum cengengesan seperti kera kena terasi. Opo tumon wong sing gendheng koyo ngono.
Seandainya manusia-manusia di Yaman mampu mengendalikan emosi mereka, seperti orang2 The Salvation Army, anak buah William Booth, niscaya orang2 Yaman tidak membutuhkan bantuan dari WHO, Unicef, Uni Eropa, untuk mengatasi kelaparan, wabah penyakit, yang melanda negeri nya.
Wong brangasan koq mau ngajari wong nusantara akhlak, se-olah2 ngajari ikan berenang.
Salut sama Bu Risma yg selalu bekerja keras dan menjaga kerukunan antarumat beragama di Surabaya. Mestinya beliau diberi kesempatan untuk jadi wali kota lagi.
BalasHapus