Rabu, 11 September 2024
Selamat Jalan, Om Eddie Samson, Tokoh Cagar Budaya Surabaya!
Kamis, 05 September 2024
Ordinarium Misa Lauda Sion dalam Misa Bersama Paus Fransiskus dan Paus Yohanes Paulus II
Rabu, 04 September 2024
Misa Live Streaming Paus Fransiskus di Surabaya, Belajar Sedikit Liturgi Bahasa Latin
Pastor Markus Solo Kewuta SVD Jadi Pendamping dan Penerjemah Paus Fransiskus Selama di Indonesia
Minggu, 25 Agustus 2024
Raja Jawa kali ini agak kendor menuju musim gugur
Kamis, 22 Agustus 2024
Jangan main-main dengan Raja Jawa! Bisa celaka
Kamis, 15 Agustus 2024
Njanjian untuk Sekolah Rakjat - Ingat Ebes Suka Nyanyi Bebaskan Irian
Ayas baru terima kiriman buku lawas Njanjian untuk Sekolah Rakjat dari rekan di Malang. Buku langka. Diterbitkan tahun 1960 oleh Balai Pustaka.
Rupanya buku nyanyian ini dipakai anak-anak SR di seluruh Indonesia tempo doeloe. Ayas jadi paham sekarang mengapa begitu banyak lagu karangan Ibu Soed, Pak Dal, atau Kusbini yang sangat populer sampai hari ini.
Ayas juga jadi ingat mendiang Ebes di kampung pelosok Lembata yang senang banget menyanyikan lagu Bebaskan Irian. Ayas diajari lagu ini tapi lupa syairnya. Nada-nadanya muncul kembali setelah membaca teks lagu Bebaskan Irian di buku lawas ini.
Ternyata dulu ada 7 lagu wajib untuk anak SD (sekarang SR). Wajib dihafalkan. Salah satunya Bebaskan Irian ciptaan GWR Sinsu/Derachman.
Enam lagu wajib yang lain:
Indonesia Raya (WR Soepratman)
Bagimu Negeri (Kusbini)
Maju Tak Gentar (C. Simandjuntak)
Satu Nusa Satu Bangsa (L. Manik)
Dari Barat sampai ke Timur (R. Surarjo)
Merah Putih (Ibu Sud)
Ternyata lagu Dari Sabang sampai Merauke yang kita hafal sampai sekarang syair aslinya adalah Dari Barat sampai ke Timur. Bisa jadi lagu ini ditulis sebelum Irian Jaya atawa Papua belum dibebaskan.
Lagu Bendera Putih pun judul aslinya Merah Putih. Tidak pakai bendera.
Membaca buku nyanyian SR masa lalu ibarat nostalgia. Mengenang masa anak-anak doeloe. Belajar menyanyi, belajar baca notasi di papan tulis hitam pakai kapur tulis Cap Sarjana.
Bapak Guru mengetuk irama dengan penggaris panjang. "Maju tak gentar membela yang benar..."
Kalau zaman sekarang: "Maju tak gentar membela yang bayar..."