Rabu, 11 September 2024

Selamat Jalan, Om Eddie Samson, Tokoh Cagar Budaya Surabaya!

Kita kehilangan salah satu tokoh Soerabaia Tempo Doeloe. Eddie Emmanuel Samson meninggal dunia di Malang pada Senin 9 September 2024. Om Eddie berpulang dalam usia 90 tahun.

Jenazah lelaki kelahiran Surabaya, 3 April 1934, itu dimakamkan di TPU Keputih, Surabaya, Selasa 10 September 2024. "Saya baru pulang dari pemakaman Pak Eddie Samson di Keputih," kata Yan Ferdinandus, orang dekat Eddie Samson.

Saya sendiri terlambat mendapat informasi kematian tokoh yang sering jadi narasumber untuk berita-berita tentang Soerabaia Tempo Doeloe itu. Saya langsung meluncur ke rumahnya di Asem Mulya, Surabaya. 

Sepi. Saya pun bertanya ke tetangga sebelah. Ternyata benar. Om Eddie Samson meninggal dunia. Sudah dimakamkan, kata tetangga.

Sudah lama Eddie Samson tak berdaya karena usia lanjut. Terutama setahun terakhir. Kalau biasanya dia sangat aktif diskusi, seminar, ngomong di koran, televisi, radio, kini seperti menghilang. 

Acara-acara Indo Club Surabaya pun tak lagi dihadiri Eddie Samson. Padahal Eddie Samson ketua sekaligus pendiri komunitas orang-orang keturunan Indonesia-Belanda di Jawa Timur.

"Bapak tidak bisa diganggu. Sekarang masih tidur. Maaf ya," kata salah seorang anaknya. 

Saya pun hanya bisa berdiri di depan pagar rumah Om Eddie di pojok itu. Padahal dulu Om Eddie senang sekali diganggu. Om Eddie yang mengundang wartawan ke rumahnya untuk wawancara atau diskusi.

 Tema utamanya bangunan cagar budaya, perjuangan arek Surabaya, dan komunitas Indo di Surabaya. Om Eddie juga gandrung penyanyi-penyanyi Indo tempo doeloe macam Tante Lien yang terkenal dengan lagu Nasi Goreng itu.

Sejak pandemi Om Eddie tak lagi terlihat di televisi dan koran. "Apa kabar, Om Eddie?" tanya saya lewat pesan pendek wasap.

"Puji Tuhan, saya masih baik-baik saja. Tapi Om sudah 88 tahun. Ini karena berkat Tuhan," kata Om Eddie.

Tak lupa Eddie Samson membagi fotonya memakai jas warna biru. Jas yang dipakai sebulan sekali di gerejanya yang beraliran Pentakosta di Surabaya. Setelah itu Om Eddie kerap membagi kata-kata bijak dan ayat suci. Kadang gambar-gambar jenaka.

"Ora et labora. Berdoa dan bekerja. Dua-duanya harus kita lakukan sebagai umat Allah," kata anggota Tim 11 Von Vaber pelestari cagar budaya Surabaya itu.

Dalam berbagai kesempatan, Eddie Samson selalu menekankan pentingnya merawat bangunan-bangunan cagar budaya yang masih ada di Surabaya. Dia begitu terpukul melihat bangunan-bangunan kolonial mangkrak. Apalagi dihancurkan untuk dibangun pusat perbelanjaan atau gedung-gedung modern.

Sayang, Om Eddie tidak bisa melihat geliat bangunan-bangunan cagar budaya di kawasan kota lama yang kini jadi jujukan wisata di Surabaya sejak akhir Maret 2024 lalu. Saya membagikan beberapa foto kota lama yang makin kinclong untuk Om Eddie. Sekaligus minta komentar dan masukannya tentang pengembangan kota lama di Surabaya.

Sayang, tidak ada jawaban. Nomor WA Eddie Samson sudah tidak aktif lagi. "Bapak tidak bisa diganggu," kata putrinya.

Sekarang Om Eddie sudah tenang bersama Sang Pencipta dalam keabadian. 

Selamat jalan, Meneer!

1 komentar:

  1. Terima kasih Leo ada almarhum yang sudah ikut memelihara bangunan2 cagar budaya warisan kolonial di Surabaya. Apa saja bangunan2 tersebut? Apakah ada daftarnya?

    BalasHapus