Rabu, 11 September 2024

Misa Paus Fransiskus di Timor Leste cetak rekor dunia! Ordinarium Gregorian VIII bukan Misa Lauda Sion ala Jakarta

Sudah saya duga kunjungan Paus Fransiskus di Timor Leste jauh lebih meriah ketimbang di Indonesia. Hampir separo penduduk negara tetangga itu turun ke jalan untuk mengelu-elukan Bapa Suci.

Pemandangan seperti itu tidak mungkin ada di Indonesia yang hanya 3 persen penduduk beragama Katolik. Misa Paus Fransiskus di Stadion GBK Jakarta diikuti sekitar 100 ribu jemaat. Angka yang bukan kaleng-kaleng untuk ukuran negara mayoritas muslim.

Misa Paus Fransiskus di Timor Leste memang luar biasa. Dahsyat! Merinding menyaksikan 700 ribu hingga 800 ribu orang menyemut di lapangan berdebu. 

Timor Leste, terlepas dari segala kekurangannya, membuktikan diri sebagai salah satu dari sedikit negara Katolik di dunia. Mungkin 97 persen penduduknya bergama Katolik.

Sudah saya duga perayaan ekaristi di Timor  Leste menggunakan lagu ordinarium Misa Gregorian VIII. Lagu gregorian ini memang sangat populer di Timor Leste dan NTT. Bahkan di seluruh dunia.

Sebaliknya, di Jawa Gregorian VIII sangat tidak populer meski sejak dulu dimuat di buku Madah Bakti dan sekarang Puji Syukur. Orang Katolik di Jawa lebih akrab dengan Misa Lauda Sion.

Karena itu, ordinarium Misa Lauda Sion yang dibawakan saat Misa Paus Fransiskus di Jakarta. Semua orang Katolik di Jawa pasti sangat hafal lagu lawas itu. Sebaliknya, semua orang Katolik asal NTT pasti tidak hafal dan bingung diajak nyanyi Misa Lauda Sion.

Paus Fransiskus akan segera mengakhiri lawatan apostoliknya di Singapura. salah satu negara terkaya di dunia. Sebelumnya melawat negara termiskin di dunia, Timor Leste.

Biasanya penghayatan iman orang miskin berbeda dengan orang kaya. Karena itu, sudah bisa dipastikan Paus Fransiskus tidak akan disambut dengan sorak-sorai meriah seperti di Timor Leste.

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya kerajaan surga!

1 komentar:

  1. Berbahagialah Lambertus yang mengutip Lukas, yang tidak menambah2i Q (sumber Injil Synopsis) seperti Mateus dengan embel2 “in spirit”. Jadi yang dimaksud Yesus itu memang benar2 orang miskin dan tertindas, bukan miskin secara kejiwaan.

    BalasHapus