Umat Katolik di Surabaya sangat antusias mengikuti Papal Mass atau Misa Bersama Paus Fransiskus di Stadion GBK Jakarta, Kamis sore 5 September 2024. Namun kuota yang ditetapkan panitia sangat terbatas.
Satu paroki di Keuskupan Surabaya hanya dijatah 50 orang. Boleh kurang, tidak boleh lebih. Syaratnya sangat ketat. Sebab kapasitas GBK hanya sekitar 80 ribu orang.
Keuskupan Surabaya punya 47 paroki. Artinya, kuota untuk Keuskupan Surabaya cuma 2.350 orang saja. Padahal satu paroki di Surabaya umatnya paling sedikit 3.000 orang.
"Puji Tuhan, saya dapat berkat. Bisa ikut misa langsung di Jakarta," kata Agnes Pandia, umat Paroki Roh Kudus, Rungkut-Gununganyar, Surabaya.
Agnes juga dikenal sebagai wartawan senior Kompas di Surabaya. Sudah lama dia aktif jadi pengurus paroki, Legio Maria dsb. Sebagai bekal di hari tua katanya.
Agnes dan rombongan Paroki RK berangkat dengan bus ke Jakarta. Dijadwalkan langsung ke GBK. Cuci muka sedikit lalu masuk stadion. Haleluya!
Bagaimana dengan ribuan jemaat yang tidak bisa berangkat ke GBK Jakarta?
Jangan khawatir. Gereja-gereja Katolik di Surabaya mengadakan "nonton bareng", eh "misa bareng" (misbar) live streaming. Paroki Roh Kudus bikin misa daring di Balai Paroki.
Umat diminta datang misa live streaming layaknya misa tatap muka di gereja. Ada komuni. Umat juga mengikuti liturgi, menyanyi, menjawab doa-doa yang disampaikan Paus Fransiskus.
Sejak pekan lalu teks Misa Paus Fransiskus di Jakarta sudah beredar di kalangan umat Katolik. Teks misa seperti biasa saban hari dan saban Minggu di gereja.
Hanya saja, ada seruan-seruan dalam bahasa Latin yang perlu dihafalkan. Orang Katolik lansia sudah tidak asing lagi dengan liturgi bahasa Latin. Yang bingung pasti umat kelahiran tahun 1970 ke sini.
DOA SYUKUR AGUNG
Paus: Dominus vobis cum
Umat: Et cum spiritu tuo
Paus: Sursum corda
Umat: Habemus ad Dominum
Paus: Gratias agamus Dimino Deo nostro
Umat: Dignum et iustum est
RITUS PENUTUP
Paus: Dóminus vobíscum.
Umat: Et cum spíritu tuo.
Paus:
Sit nomen Dómini benedíctum.
Umat: Ex hoc nunc et usque in sǽculum.
Paus:
Adiutórium nostrum in nómine Dómini.
Umat: Qui fecit cælum et terram.
Paus:
Benedícat vos omnípotens Deus,
Pater, et Fílius, et Spíritus Sanctus.
Umat: Amen.
Diakon: Saudara-saudari, pergilah, misa sudah selesai.
Umat: Syukur kepada Allah.
Diakon: Saudara-saudari, pergilah, misa sudah selesai. Ite missa est.
BalasHapusUmat: Syukur kepada Allah. Deo gratias.
Baru pulang 4 hari di Eropa dari Tiongkok, sekarang kepala jadi pening, karena bisa nonton You Tube lagi. Lihat Rizieq Shihab bentak2 melarang orang Indonesia menonton Missa yang dipimpin oleh Paus Franziskus. Haram harom, tidak boleh lihat di TV, ataupun nonton langsung, haraaaaam !
Si Rizieq itu paham maknanya : Ite Missa Est !
Mengapa si Rizieq mengira sifat orang Indonesia sama dengan tabiatnya dia sendiri dan golongan nya.
Ketok langsung geleman. Biar tho rakyat Indonesia seneng nonton TV, lihat apa yang dilakukan oleh Papa Franziskus, masakah gara-gara nonton TV lantas Ngadiran dan Wakidjan langsung ingin jadi katholik. Kalau ingin jadi katholik pun, apa salahnya ? Ite missa est.
Di Eropa banyak refugee, pengungsi dari daerahnya si gemuk itu, begitu ketok nonik2 bikini-an atau pakai mini-rock langsung ngaceng, mata gelap, memperkosa nonik2 bule.
Hal itu sering sekali terjadi, biasa nya nggarap rame2, sebab kebanyakan refugee, adalah pemuda2 dari TimTeng.
Deo gratias! Alleluia alleluia!
HapusUbi bene, ibi patria.
Hapus