Sudah setahun perang Rusia vs Ukraina berlangsung. Sudah banyak yang mati. Dampaknya sudah meluas ke mana-mana. Tapi belum ada tanda-tanda berhenti.
Sampai kapan perang ini berlangsung? Hanya Tuhan dan Putin yang tahu.
Selama Putin masih hidup perang itu tak akan berhenti, kata pewarta veteran. Putin tak akan pernah menyerah. Hingga ambisi dan misinya tercapai. Hingga Ukraina menyerah kalah.
Kemarin Putin makin keras mengecam USA dan NATO. Amerika dan sekutunya dianggap menyiram bensin ke dalam api. Gara-gara Amerika cs Putin tak bisa segera menang di Ukraina.
Rusia itu korban perang, kata Putin. Yang bertanggung jawab adalah USA, NATO, pemerintah Ukraina yang jadi boneka Barat, masih kata Putin.
Semakin banyak senjata dikirim ke Ukraina, kata Putin, semakin semangat Rusia untuk menggempur lawannya hingga remuk. Kelihatannya Putin makin geregetan. Staminanya masih kuat meski perang sudah jalan setahun.
Jokowi pernah datang ke Rusia menemui Putin. Juga menemui Zelensky di Ukraina. Tapi hasilnya boleh dikata nihil. Alih-alih menghentikan perang, pertempuran malah makin masih. Kehancuran makin menjadi.
Hari ini Rabu Abu. Awal puasa untuk orang Katolik. Termasuk orang Ortodoks di Rusia. Patriark Kirill mestinya sudah menyerukan pertobatan, perdamaian, keadilan, hak asasi manusia, dsb.
Putin selama ini hanya mau mendengar seruan Patriark Kirill dan bukan Paus di Vatikan. Masalahnya, 'Paus' Kirill di Rusia ini juga dari dulu selalu berapi-api menyerang Barat. Termasuk Katolik Roma dengan kepausannya.
Apa boleh buat, sebagai orang beriman, kita hanya bisa sembahyang minta perdamaian kepada Hyang Maha Kuasa.
Agnus Dei.. dona nobis pacem!