Rabu, 22 Februari 2023

Perang terus selama Putin masih hidup

Sudah setahun perang Rusia vs Ukraina berlangsung. Sudah banyak yang mati. Dampaknya sudah meluas ke mana-mana. Tapi belum ada tanda-tanda berhenti.

Sampai kapan perang ini berlangsung? Hanya Tuhan dan Putin yang tahu.

Selama Putin masih hidup perang itu tak akan berhenti, kata pewarta veteran. Putin tak akan pernah menyerah. Hingga ambisi dan misinya tercapai. Hingga Ukraina menyerah kalah.

Kemarin Putin makin keras mengecam USA dan NATO. Amerika dan sekutunya dianggap menyiram bensin ke dalam api. Gara-gara Amerika cs Putin tak bisa segera menang di Ukraina.

Rusia itu korban perang, kata Putin. Yang bertanggung jawab adalah USA, NATO, pemerintah Ukraina yang jadi boneka Barat, masih kata Putin.

Semakin banyak senjata dikirim ke Ukraina, kata Putin, semakin semangat Rusia untuk menggempur lawannya hingga remuk. Kelihatannya Putin makin geregetan. Staminanya masih kuat meski perang sudah jalan setahun.

Jokowi pernah datang ke Rusia menemui Putin. Juga menemui Zelensky di Ukraina. Tapi hasilnya boleh dikata nihil. Alih-alih menghentikan perang, pertempuran malah makin masih. Kehancuran makin menjadi.

Hari ini Rabu Abu. Awal puasa untuk orang Katolik. Termasuk orang Ortodoks di Rusia. Patriark Kirill mestinya sudah menyerukan pertobatan, perdamaian, keadilan, hak asasi manusia, dsb.

Putin selama ini hanya mau mendengar seruan Patriark Kirill dan bukan Paus di Vatikan. Masalahnya, 'Paus' Kirill di Rusia ini juga dari dulu selalu berapi-api menyerang Barat. Termasuk Katolik Roma dengan kepausannya.

Apa boleh buat, sebagai orang beriman, kita hanya bisa sembahyang minta perdamaian kepada Hyang Maha Kuasa.

Agnus Dei.. dona nobis pacem! 

3 komentar:

  1. Papa Franziskus pernah berpendapat : Perang di Ukraina sangat komplex, tidak bisa dilihat hanya dengan kacamata hitam-putih, benar-salah, atau baik-buruk. Semua pihak yang bertikai sama2 mempunyai andil.
    Asal mulanya USA+Nato+G7+UE berulah menggonggong di depan pekarangan rumah Russia. Mereka lupa atau ndableg tidak mau tau, bahwa Russia bukanlah Irak, Lybia atau Afghanistan, melainkan adalah sebuah negara imperial, yang tidak mau diganggu oleh negara2 mana pun.
    Kalau mau damai, pergilah ke Washington cari Donald Trump, suruh dia dalam waktu 24 jam mendamaikan perang Ukraina-Russia.
    Penyebab utama kekisruhan dunia justru terletak pada sifat kelicikan Nekolim. Mereka yang bikin gara-gara, tetapi Agnus Dei yang disuruh membereskan masalah yang terjadi.
    Qui tollis peccata mundi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga para pentolan oldefo & nefo mau berdamai sebelum semuanya jadi abu arang. Tuan Putin rupanya masih punya banyak agenda.

      Hapus
    2. Sebaiknya kita kaum nefo tidak usah urus itu masalah orang2 Kolim. Mana mungkin meneer en mevrouw mau dengar kita orang, inlander, punya nasehat. Buktinya proposal-perdamaian dari engkoh Xi, justru oleh kaum kolim dijadikan bahan olok2.
      Lebih baik urus negeri sendiri !
      Bojo-ku adalah fan-berat nya Tetty Kadi. Dulu selama di Surabaya, kemana si Tetty pergi, selalu bojo-ku ngintil.
      Teringat pada suatu waktu, kala itu, dua tahun sebelum meletusnya G-30-S. Di seluruh kota Surabaya banyak corat-coretan di tembok: Awas CIA, Waspada Antek2 CIA.
      Ternyata himbauan Pak Soebandrio menjadi kenyataan.
      Oleh Orba, Soebandrio diplesetkan menjadi Su Ban Liong.
      Sekarang dua tahun sebelum Pemilu, apakah CIA tidak gentayangan lagi di Ibu Pertiwi ?
      Jika Yohanis Lamis dan Mayor Ngah-Ngoh berhasil menjadi Pres & WaPres, Cui bono ? Wo men bakalan kembali kancutan .

      Hapus