Teman lamaku ini cukup terkenal di Surabaya, bahkan Indonesia. Pengacara, aktivis, pembicara dengan retorika yang bagus. Sering tampil di televisi. Sering gugat pasal-pasal tertentu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dan sering menang.
Tapi saya sering tidak cocok dengan pendapatnya soal pandemi Covid-19. Mas MS ini agak mirip Donald Trump di Amerika yang meremehkan virus korona. Apalagi protokol kesehatan 3M, tes rapid calon penumpang, dsb. MS sangat sering menulis kata-kata yang intinya menganggap Covid-19 tidak perlu dibesar-besarkan.
MS: "Saya lebih takut tidak punya uang, dari pada takut hantu corona."
Masih di awal Januari 2020, MS lagi-lagi menunjukkan dirinya sangat perkasa. Tidak takut korona. Sependapat dengan Donald Trump.
MS menulis: "Kalo sy takut, sy sdh tdk berani ke luar rmh. Tdk berani ke luar kota, tdk berani ke masjid, tdk berani salaman dgn semua org. Alhamd yg ptg jaga kesehatan. Sy stj dgn donald trump bahwa corona itu sesuatu yang biasa. Ketakutan menyebabkan imun kita drop. Sy sdh merasa pernah kena, dan isolasi alhamd sembuh dgn sendirinya. Beraktifitas lg."
Biasanya saya tanggapi singkat dan halus. Mengingatkan MS agar tidak meremehkan Covid-19. Virus itu bisa menyerang siapa saja. Atlet-atlet yang fisiknya sangat kuat macam Ronaldo, Neymar, Mbappe, Ibrahimovic pun kena covid. Apalagi orang biasa yang doyan makan enak dan tidak berolahraga.
Tapi, namanya juga keyakinan, MS tetap saja menganggap wabah korona tidak segawat yang disampaikan pemerintah. Ya wis... MS memang aktivis yang pernah dipenjara di Kalisosok gara-gara melawan rezim Soeharto. Mungkin dia pikir virus korona mirip virus orba.
Pagi ini saya baca tulisannya di media sosial. Kaget, geleng kepala, tapi senyum tipis. Lalu saya balas dengan sedikit doa semoga ia lekas sembuh.
MS: "Saya kena DB dgn trombosit 1000 pdhl normalnya 150 ribu, ditambah lg kena covid. Ayo Pemkot Sby waspadai Demam Berdarah. Ayo dilakukan penyemprotan Fooging besar besaran. Jgn sampe korban terutama anak anak berjatuhan."
Begitulah manusia. Setelah sakit baru sadar bahwa virus korona memang ada di antara kita. Dan siap menyerang siapa saja yang lengah. "Ketakutan menyebabkan imun kita drop," kata MS.
Ternyata keberanian, ngeyel, saja tidak cukup untuk membendung virus korona. Semoga MS lekas sembuh agar bisa cuap-cuap lagi di televisi lokal.