Kamis, 14 Januari 2021

Akal Tidak Sehat Donald Trump


Masa jabatan Donald Trump tinggal seminggu lagi. Joe Biden akan dilantik pada 20 Januari 2020. Tapi kelihatannya suasana politik di USA makin tegang. Semua gara-gara Trump yang merasa dicurangi dalam pemilu November 2020.

Dulu saya sangat rajin membaca ciutan-ciutan Trump di Twitter dan Facebook. Singkat, padat, panas, tajam. Tapi lama-lama bosan juga karena presiden USA itu selalu mengulang-ulang pernyataan yang berbau teori konspirasi. Lama-lama muak dengan Trump.

Orang Amerika, setidaknya sebagian besar, juga rasanya muak dengan Trump. Bagaimana mungkin seorang presiden justru mengompori pendukungnya untuk ngeluruk gedung Capitol? Ketika para wakil rakyat bersidang?

Nasi sudah jadi bubur. Politik USA sedang kisruh. Trump kabarnya akan dimakzulkan karena dianggap membahayakan negara. Dianggap melanggar sumpah sebagai seorang presiden.

Sebetulnya saya tidak heran dengan sepak terjang Trump yang rada gendheng itu. Yang saya heran kok Partai Republik mencalonkan orang yang diduga sakit jiwa menjadi presiden.

Saya juga heran ada 70-an juta orang Amerika yang memilih Trump. Sudah tahu orang gak beres kok dipilih untuk memimpin negara adidaya? Hanya orang Amerika yang bisa menjelaskan fenomena trumpisme ini.

Saya jadi ingat guyonan seorang guru PMP di masa lalu. Bahwa demokrasi memungkinkan siapa saja untuk dipilih menjadi anggota parlemen atau perdana menteri, hingga presiden. Termasuk orang gila. 

"Tapi orang yang waras pasti tidak akan memilih orang gila jadi presiden," kata Bapa Blasius, guru PMP di Larantuka sekian tahun silam.

Dulu omongan Bapa Blas itu saya pikir cuma guyonan. Skenario terburuk yang mustahil terjadi di masyarakat modern yang sangat rasional, berpendidikan tinggi seperti Amerika Serikat.

 Eh, ternyata Bapa Trump membalik semua akal sehat itu. 

Make America great again! 

6 komentar:

  1. Ternyata di Amerika banyak sekali orang bodoh yg mudah dibikin mabuk dgn janji2 bhw mereka akan tetap lebih hebat drpd orang berkulit lebih gelap drpd mereka.

    Seperti rakyat Jerman dan Austria di bawah sihir Herr Hitler.

    Mudah2an kita tidak sampai ke sana di USA.

    BalasHapus
  2. Iya.. fenomena trumpisme yg didukung takhayul Qanon sangat berbahaya. Bisa timbul kegentingan karena orang Amerika bebas pegang senjata api. Bayangkan kalau para penganut qanon itu ngamuk pakai senjata api di mana2 karena merasa dewanya digulingkan atau dicuri suaranya. Ngeriiiii.

    BalasHapus
  3. Yang merasa dirinya waras, belum tentu waras beneran, mungkin gila.
    Yang dikatain gila justru merasa dirinya waras, pihak waras yang gila.
    Manusia yang sempurna adalah yang setengah waras dan setengah gila.
    Aspirasi orang setengah-waras dan setengah-gila adalah moral-ethika-karma-dharma, bukannya ritus-ritual yang sudah menjadi kebiasaan sejak berabad-abad.
    Apakah kebiasaan atau kepercayaan yang sejak lama, lantas otomatis adalah kebenaran ?
    Saya jadi kembali pikun, ingat masa lalu. Dulu saya pernah bertanya kepada engkoh-ku. Koh, lu dulu pernah jadi guru di sekolah tionghoa, sedangkan gua sekolah cina hanya sampai kelas tiga. Gua pernah dengar nama Lu Xun, siapakah dia itu ? Engkoh-ku bercerita :
    Lu-xun seorang pengarang buku, tentang Psychografie orang cina, cermin karakter orang cina, yang cenderung sakarepe dewe. Lakon-nya adalah Ah-Q ( Ah-Khiu ). Singkat cerita, gua ambil contoh:
    Ah-Q setir mobil bersama pacar baru nya, tangan kiri pegang setir, dan tangan kanan grayang2 pukang pacar nya. Karena tidak konsentrasi, akibatnya dia menubruk tetangga-nya bernama A-Cong yang sedang bersepeda. Bukannya menolong si korban dan meminta maaf, Ah-Q justru marah2, memaki si korban dan minta ganti rugi, karena mobilnya beret.
    Lu, orang tolol, kenapa lu harus bersepeda pada hari ini dan detik ini, ketika gua mengendarai mobil ? Kenapa lu tidak sepedaan besok atau kemarin, ketika gua tidak setir mobil ?

    Ah-Q menyerobot tanah milik tetangga dan menanam kangkung. Ketika dia dilaporkan ke polisi, dia tidak merasa bersalah, berdalih, tanah kosong itu sudah terlantar 30 tahun, dia hanya Over-garap.
    Ah-Q juga pernah Over-garap istri tetangga yang bernama Azrif.

    Ah-Q pernah jadi raja selama 32 tahun, selama itu kerjanya hanya menggebuki rakyat dan korupsi untuk anak2- dan cucu2-nya. Ketika sudah pension, dia ketemu si A-Cong dan menyapa : Cong, piye kabar mu, isik penakan jaman ku tho !

    Ah-Q pernah jadi presiden di negeri Autopilot. Selama menjabat kerjanya hanya gitaran dan nyanyi, lupa harus memerintah. Setelah pensiun dan tidak ada orang yang sudi mendengarkan nyanyian-nya, mendadak dia kepingin lagi jadi presiden, selalu keminter ngajari presiden yang baru.
    Ah-Q pernah jadi anggota parlemen, bahkan jadi ketua parlemen di negeri Ontakarta. Dia suka pidato tentang Akhlaq, tetapi dia juga suka nonton film XXX. Kasihan rakyat yang bayar pajak untuk menghidupkan Ah-Q.
    Ah-Khiu tidak hanya ada di Chungkok tetapi ada juga di Washington atau New York. Hanya saja disana lakonnya berubah nama jadi Donald T-Rex.
    Ah-Q : Semper et Ubique !

    BalasHapus
  4. Ah hahaha.. setengah waras dan setengah gila yg terbaik. Yang suka serobot tanah atau halaman kosong itu sangat buanyaaak di Jawa Timur dan bikin wali kota dan bupati sakit kepala. "Lha, ini kan tanahnya Allah, ya kita tempati."

    Kalau diusir sama yg punya tanah bisa rame. Apalagi tuan tanahnya kulit kuning hehehe.

    BalasHapus
  5. Mengapa ada 70-an juta orang Amerika memilih Trump, orang yang gak beres itu ? Hanya orang amerika yang bisa menjawab !
    Petikan sebuah interview dengan seorang Amerika :
    Pertanyaan : Mengapa ada 75 juta orang amerika yang memilih Trump ?
    Jawab :
    Rassismus-latent di dalam masyarakat Amerika.
    Ketimpangan sosio-ekonomi di masyarakat Amerika.
    Dominasi sosial-media yang berlebihan dan ngawur di Amerika.
    Janji-janji bualan, semuanya akan lebih baik daripada yang lalu.

    Pertanyaan: Apakah 4 tahun yang akan datang, Trump bisa terpilih lagi?
    Jawab: Saya yakin tidak. Setiap kata yang keluar dari mulut Trump adalah kebohongan. Itu selama 4 tahun. Boro-boro terpilih lagi, kemungkinan besar orang itu akan masuk penjara atau lari minta asyl di Russia.
    Pertanyaan: Bagaimana masa depan Amerika ?
    Jawab: Trump bukan menjadi masalah atau problem lagi bagi Amerika. Problem yang terbesar adalah masyarakat Amerika sendiri, apakah mereka mau berubah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apakah seorang FPI akan menjadi Islam Nusantara? Deradikalisasi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berapa lama Jerman dan Austria berusabah dari negara Nazi menjadi negara demokratis kembali? Hanya setelah kalah perang dan bumi hangus. Itulah kesalahan Pihak Utara dulu waktu Perang Sipil. Setelah bumi hangus, pihak selatan diperbolehkan kembali menerapkan sistem segregasi dan bajingan2 pengkhianat diperbolehkan keluar bebas berbisnis. Seharusnya negara2 bagian tsb dihancur-leburkan sistem masyarakatnya yg rasis tsb.

      Hapus