Pater Ben Udjan SVD, seorang imam yang dikenal aktif berkebun di usia senjanya, tetap menunjukkan semangat hidup yang menginspirasi meski sudah berusia 86 tahun.
Beliau adalah pastor yang merintis berdirinya Paroki Ksatrian Malang, satu-satunya paroki yang digembalakan oleh imam-imam SVD di Keuskupan Malang.
Baru-baru ini, Pater Fritz Meko SVD, junior Pater Ben, mengunjungi beliau di Kalimantan. Dalam catatannya, Pater Fritz menggambarkan momen ketika Pater Ben tengah menyiram tanaman-tanaman seperti pohon jeruk dan berbagai sayuran.
"Bekerja adalah merawat semangat kemanusiaan yang secara natural, tidak akan kendor hanya karena kerapuhan fisik," ungkap Pater Ben saat ditanya tentang semangat kerjanya yang tak kunjung pudar.
Lahir di Lembata NTT pada 1 Agustus 1938, Pater Ben ditahbiskan sebagai imam pada 9 Juli 1970. Kariernya mencakup pelayanan di Larantuka (1970-1974), Sorong (1974-1982).
Setelah itu bertugas di Malang (1982-1990), Bekasi-Jakarta (1990-1994), dan Katingan-Kalimantan Tengah (1994-2023). Kini, beliau tinggal di Pangkaraya dan menikmati masa senja hidupnya.
Pater Ben bukan hanya seorang imam, tetapi juga seorang seniman yang berbakat dalam seni lukis dan pematung. Gaya komunikasinya yang indah dan menarik membuat setiap percakapan menjadi bermakna.
Pater Fritz mencatat, "Saya tersentak oleh jawaban filosofis Pater Ben yang mendalam. Semua orang akan menjadi tua, namun pemaknaan akan usia tua menentukan disposisi batin dalam menerima masa tua: sebagai rahmat atau petaka."
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Pater Ben Udjan SVD membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan memberi inspirasi bagi orang lain.
Betapa pentingnya bagi orang2 manula untuk tetap bergerak selalu. Kurangi makan enak terutama yang manis2 dan mengandung karbohidrat tinggi. Tambahkan sayur mayur dan kacang2an yang buanyak. Dan mempunyai perspektif yang positif: survivor mentality, bukan victim mentality.
BalasHapus