Sudah lama Uskup Surabaya Monsinyur Vincentius Sutikno Wisaksono menderita sakit. Umat Katolik di Keuskupan Surabaya, yang rajin misa, aktif ke gereja, pasti tahu. Khususnya ketika Bapa Uskup memimpin ekaristi di atas kursi roda.
Tapi apa sebetulnya penyakit yang diderita uskup asal Tanjung Perak, Surabaya, yang wafat pada Kamis 10 Agustus 2023 itu?
Komplikasi, kata teman mantan pentolan PMKRI. "Sakitnya campur-campur. Istilah medisnya gak ingat," katanya.
Riwayat kesehatan mendiang Uskup Sutikno Wisaksono akhirnya bisa diketahui jelang misa arwah (requiem) di Gereja Katedral HKY Surabaya, Kamis malam (10/8). Saya ikut. Tapi tidak dapat tempat di dalam meski sudah berada di gereja sekitar 40 menit sebelum misa.
Misa requiem dipimpin Uskup Malang Monsinyur Henricus Pidyarto Gunawan OCarm didampingi Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko. Banyak sekali pastor, suster, umat yang datang untuk memberi penghormatan terakhir kepada Bapa Uskup Sutikno.
Jenazah baru saja dipindahkan dari Kapel RKZ ke depan altar Gereja Katedral. Kedua uskup tamu melakukan pendupaan dan memimpin doa-doa sebagai bekal untuk Bapa Uskup yang resquescat in pace (RIP).
Sebelum misa Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya Romo Yosef Eko Budi Susila membacakan riwayat kesehatan Monsinyur Sutikno. Romo asal Solo ini paling dekat dengan almarhum. Bahkan sering mengambil alih tugas Bapa Uskup seperti penerimaan Sakramen Krisma.
Dimulai tahun 2017 ada gangguan buang air kecil. Dibawa ke RKZ. Diagnosa: kanker prostat!
Sebelum itu Bapa Uskup yang meninggal dunia dalam usia 70 tahun itu punya riwayat kencing manis (diabetes), sirosis hati, dan lambung kronis.
Setelah tindakan di RKZ, lanjut perawatan di Singapura selama dua bulan. Radioterapi untuk mengatasi masalah kanker prostat itu. Ada juga terapi hormonal.
Setelah itu kondisi Mgr Sutikno relatif membaik. Tapi tetap kontrol ke dokter di RKZ.
Saat pandemi beliau sempat kena Covid-19. Tapi bisa pulih dengan lekas.
Tahun 2021, masih pandemi, tepatnya 26 Desember 2021, Uskup Sutikno kembali opname di RKZ. Masalah prostat.
April 2022: pengobatan di Singapura dengan radioisotop. Mulai pertengahan 2022 sampai awal 2023 terapi radioisotop di negara tetangga itu.
Maret 2023: rawat inap di RKZ Surabaya.
26 Juli 2023: opname di RKZ karena infeksi paru-paru.
Tak lama kemudian, 4 Agustus 2023, Uskup Sutikno kejang-kejang. Dilarikan ke RKZ bagian ICU.
10 Agustus 2023: Uskup Sutikno pulang ke Rumah Bapa di surga. Tepat pukul 10.29 WIB.
Saat dirawat di ICU RKZ, Bapa Uskup Sutikno sempat menulis sebuah puisi. Kata-katanya seperti ucapan perpisahan. Pulang dengan damai. Memulai hidup abadi.
GOING HOME
Berpulang, aku berpulang
Tenang dan damai, aku berpulang
Tidaklah jauh, lewati pintu terbuka
Tugas telah usai, tiada cemas tersisa
Bunda menanti, ayah pun menunggu
Banyaklah wajah yang kukenal,
dari masa lalu
Ketakutan lenyap, kesakitan hilang
Rintangan musnah, perjalanan usai
Bintang fajar terangi jalanku
Mimpi buruk hilang sudah
Bayang-bayang telah berlalu
Terang kini tiba
Di hidup abadilah aku
Tiada jeda, tiada akhir
Hanya ada kehidupan
Tersadar penuh, dengan senyuman
Untuk selamanya
Berpulang, aku berpulang
Bayang bayang telah berlalu
Terang kini tiba
Hidup abadi kumulai
Aku kini berpulang...
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Tidak ada komentar:
Posting Komentar