Sabtu, 01 Juni 2024
Senja di Pelabuhan Perahu, Lagu Seriosa Favorit Pelukis Bambang Thelo di Sidoarjo
Jumat, 31 Mei 2024
Kelembaban vs Kelembapan dan Merubah vs Mengubah
Uklam Tahes Edisi 112 Ikamisa Malang, Nostalgia SKJ hingga Ruth Sahanaya
Rabu, 29 Mei 2024
Blog Pribadi Makin Tidak Populer - 100 PV Sudah Bagus
Sabtu, 25 Mei 2024
RESMI! Pater Budi Kleden SVD Ditunjuk Jadi Uskup Agung Ende
Sembahyang Ama Dewa Lera Wulan - Bapa Kami Bahasa Lamaholot
Selasa, 21 Mei 2024
Nostalgia Surabaya: Viaduk Pengampon, Stasiun Semut, Pasar Turi
Cukup banyak viaduk warisan Hindia Belanda di Surabaya. Salah satunya di Jalan Pengampon. Persis di perlintasan kereta api ke Jalan Bunguran.
Sejumlah sumber menyebut Viaduk Pengampon dibangun pada 1926. Resmi beroperasi pada 28 Oktober 1926 - dua tahun sebelum Soempah Pemoeda.
Viaduk atau jembatan di atas jalan ini merupakan proyek dari perusahaan Staatssporweegen (SS), perusahaan kereta api pada masa Hindia Belanda.
Viaduk Pengampon dibangun untuk menghubungkan Sidotopo dengan Kalimas. Pada 1920-an juga dibangun viaduk-viaduk lain di Surabaya.
Meski sudah sangat tua, hampir satu abad, Viaduk Pengampon masih kuat. Bangunannya juga masih original. Karena itu, ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasar SK Wali Kota Surabaya No.188.45/505/436.1.2/2013.
Tak jauh dari Viaduk Pengampon terdapat Stasiun Kereta Api Surabaya Kota. Biasa disebut Stasiun Semut. Sayang, stasiun itu sudah lama digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia.
Bangunan Stasiun Semut juga ditetapkan sebagai cagar budaya. Namun sampai sekarang mangkrak. Bahkan, ada yang bilang sudah dijual ke pihak ketiga.
Penutupan Stasiun Semut berdampak luar biasa pada bisnis perhotelan dan wisata di kawasan Surabaya Utara. Puluhan losmen, hotel kelas melati, bintang dua atau tiga jadi lesu dan akhirnya gulung tikar.
Padahal, dulu ketika Stasiun Semut masih aktif ada banyak hotel di dekat stasiun, Pasar Turi, Kapasan, Cantian, Bongkaran, hingga Ampel dan Nyamplungan.
Bangunan Hotel Slamet di Jalan Bongkaran sedang dibongkar. Hotel-hotel lain di kawasan itu pun kelihatan merana. Masih lumayan ada hotel baru di Slompretan yang lumayan berhasil bisnisnya.