Senin, 22 April 2024

Losmen Sonokembang Surabaya Dulu Bagian dari Hotel Brantas, Jadi Galeri Seni, Resto, hingga Rental Mobil

Salah satu hotel di tengah Kota Surabaya yang kini tenggelam adalah Losmen Sonokembang di Jalan Sonokembang. Bertetangga dengan Hotel Brantas yang sudah dibongkar dan dijadikan apartemen mewah dan modern itu.

Hotel Brantas dan Losmen Sonokembang sama-sama dibangun pada zaman Hindia Belanda. Sekitar tahun 1930-an. Tempat tinggal manajemen hotel berada di sekitar bangunan losmen yang khas tempo doeloe.

Dalam daftar hotel di Surabaya tahun 1954 tidak ada nama Hotel Sonokembang atau Losmen Sonokembang. Yang ada Hotel Brantas di Jalan Embong Sonokembang 4-6 Surabaya. Kemudian Hotel Brantas di Jalan Kayoon 72-88 Surabaya.

Artinya, Hotel Brantas dulu ada dua unit. Di Jalan Kayoon dan Embong Sonokembang. Direkturnya sama: Tuan K. Blanken dari Belanda.

Hotel Brantas tergolong salah satu hotel favorit yang diminati tamu-tamu dari luar Surabaya. Tarifnya lebih murah ketimbang Hotel Olympic yang lokasinya tidak jauh dari Sonokembang. 

Saat ini Olympic Hotel masih buka tapi kondisinya sudah muram dan parah. Tak ada tanda-tanda kalau pada era 1950-an dan 60-an pernah jadi hotel mewah di Surabaya.

Kejayaan Hotel Brantas 1 di Kayoon dan Hotel Brantas 2 di Sonokembang (kemudian jadi Losmen Sonokembang) perlahan-lahan meredup. Tahun 80-an dan 90-an makin suram seiring munculnya pemain-pemain baru. Apalagi di dekatnya ada Hotel Elmi dan Hotel Tanjung yang lebih segar.

Maka, Losmen Sonokembang alias Hotel Brantas 2 pun gulung tikar. Kemudian dijadikan kafe, tempat live music, hingga galeri seni. Saya sering meliput pameran seni rupa di Galeri Sonokembang itu.

Octaviani Setya menulis pada 8 September 2016:

"We're moving to a new space this week. Provoke! Magazine Surabaya is moving to SKALE Creative Space at Jl. Sono Kembang no. 2 Surabaya (ex- Hotel Sono Kembang). Come and have a talk over a cup of tea at our lovely terrace 😊"

Saat menjadi Skale Creative Space banyak sekali acara-acara kesenian di Sonokembang. Juga aktivitas anak muda yang kreatif di dalam serta di halamannya. Ramai sekali.

Kali terakhir saya menyaksikan pameran lukisan Jansen Jasien (perupa Sidoarjo).bersama Fabiola Natasha,  Redi Murti, Rakhmad Dwi Septian, Veronica Ajeng pada 30 November 2019.

Saya juga dapat undangan untuk menghadiri pembukaan pameran lukisan @urbanartconsortium pada 29 Oktober sampai 12 November 2023. Tapi saya tidak bisa hadir. Saya menugaskan dua mahasiswa Unesa yang sedang magang untuk meliput acara kesenian itu.

Ahad pagi, Hari Kartini, 21 April 2024, saya penasaran dengan ruang seni di eks Losmen Sonokembang. Saya sengaja gowes di Jalan Sonokembang. Nuansa seninya tidak ada lagi. Nuansa hotel atau losmen tempo doele juga hilang.

Pintu pagarnya tertutup rapat. Tidak ada lagi kafe atau resto yang membuat kita punya alasan untuk masuk dan menikmati suasana khas tempo doeloe. Kelihatannya jadi tempat persewaan mobil.

Hotel Brantas di sebelahnya sudah lama dibongkar dan dibangun apartemen mewah. Eks Losmen Sonokembang pun naga-naganya tinggal menunggu waktu saja. 

BACA JUGA


Minggu, 21 April 2024

Nostalgia Hotel Brantas Surabaya di Jalan Kayoon - Berubah Jadi Apartemen Mewah di Tengah Kota

Rupanya banyak orang yang mencari Hotel Brantas Surabaya di mesin pencari Google. Mungkin dikira Hotel Brantas masih eksis. Biasanya orang-orang lawas. Mbah Gugel biasanya mengarahkan ke amahurek.blogspot.com.

Artikel lama "daftar hotel di Surabaya tahun 1950" cukup populer di Amahurek. Ada nama Hotel Brantas di daftar telepon tempo doeloe yang saya contek dari buku Penundjuk Telepon Surabaja tahun 1954.

Hotel Brantas di Jalan Kayoon 72-88 Surabaya termasuk salah satu hotel tua di Surabaya. Sejak zaman Belanda sudah ada. Di daftar hotel tahun 1926 ada nama Hotel Brantas di Kajoonstraat, Soerabaia. Ada juga Hotel Slamet di Bongkaranstraat. Kemudian Hotel Oranje di Toendjoenganstraat.

Sayang, hotel-hotel tempo doeloe itu surut satu per satu. Bangkrut. Ada yang dibongkar lalu dibangun gedung baru. Bisa hotel modern atau rumah toko atau kantor biasa.

Hotel Brantas juga tak jauh berbeda nasibnya. Tahun 1990-an sudah merosot meski masih banyak tamu. Tahun 2000-an makin sepi. Namun, masyarakat masih memanfaatkan aulanya yang luas untuk resepsi mantenan, pertemuan, seminar dan sebagainya.

Kawan satu kantor, Agus Wahyudi, dulu mantenan di Hotel Brantas. Suasananya masih klasik dan bagus meski tidak semewah hotel kelas atas macam Hyatt, Westin, Majapahit, atau Shangri-La. 

Saya juga beberapa kali menghadiri diskusi, seminar, atau jumpa pers di situ. Lalu perlahan-lahan Brantas Hotel surut dan tenggelam. Kemudian ditutup rapat dengan pagar seng.

Simsalabim, dalam waktu singkat sudah berdiri gedung jangkung nan modern. Apartemen Praxis. Suasana hotel lawas yang redup berubah jadi keren dan moderen. Apartemen macam Praxis ini memang sedang booming di berbagai kawasan Surabaya.

Tak jauh dari Hotel Brantas ada Hotel Sonokembang. Sama-sama hotel lawas. Satu manajemen. Tempo doeloe direkturnya Tuan K. Blanken orang Belanda.

Losmen Sonokembang beberapa kali berubah fungsi. Jadi kafe, galeri lukisan, tempat live music, dan entah apa lagi. Dulu sempat ramai tapi lama-lama juga redup.

Ahad pagi, 21 April 2024, Hari Kartini, saya gowes di kawasan Jalan Gubeng, belok kiri Siloam Hospital lalu masuk Jalan Sonokembang. Rupanya kafe sudah tutup lama. Sekarang jadi tempat rental mobil kalau tidak keliru. Bangunannya pun sudah dikepung apartemen.

Naga-naganya eks Losmen Sonokembang ini juga bakal habis. Jadi perluasan Praxis Apartment yang membutuhkan lahan baru di sekelilingnya. 

BACA JUGA


Sabtu, 20 April 2024

Larantuka Lewo Namang, Nagi Tua Punya Nama - Torang Mati di Kaki Tuan



Larantuka Kota Reinha. 

Kota di ujung timur Pulau Flores yang punya tradisi devosi kepada Bunda Maria yang sangat kuat. Tradisi yang diperkenalkan oleh misionaris Ordo Dominikan dari Portugis pada tahun 1510-an.

Saya punya banyak kenangan mendalam dengan Larantuka. Semasa SMP tinggal di San Dominggo. Dekat dengan kompleks Dioses Larantuka di Bukit San Dominggo itu.

Ibu Mia Riberu sering bercerita tentang betapa hebatnya Reinha Maria yang melindungi Nagi Larantuka dari serangan musuh. Betapa kekuatan doa, iman yang kokoh, mampu membuat musuh bertekuk lutut.

Kontas ganti ajimat!

Kontas artinya rosario. Sembahyang kontas jangan dilupakan. 'Kontas itu punya kekuatan luar biasa," kata Ibu Maria Riberu yang saya anggap sebagai guru bahasa Nagi alias Melayu Larantuka saya.

Hebat sekali gaya bercerita Ibu Mia Riberu di San Dominggo dulu. Khususnya tentang Larantuka Kota Reinha. Kota yang sudah diserahkan kepada Reinha Maria alias Tuan Reinha alias Tuan Ma. 

Cerita kenangan semasa SMP San Pankratio (sore) itu muncul lagi setelah saya menonton video klip lagu berjudul Larantuka Punya Reinha karya MM Weruin dan FK Fernandez. Syairnya berbahasa Nagi.

Cerita tentang Tuan Reinha melindungi Nagi Larantuka dari serangan musuh. Tuan Reinha datang dengan pedang api bernyala. Musuh pun gentar. Larantuka selamat.

LARANTUKA PUNYA REINHA
Ciptaan MM Weruin/FK Fernandez


1. Misi Solor telah lenyap
Benteng Lohayong saksi nyata
Kaka aring pindah agama
Bale serang Kota Reinha

Larantuka Sikka Paga
Lagi Wure dengan Konga
Siap siaga dalam bertahan
Berdiri teguh di dalam iman

LARANTUKA LEWO NAMANG
NAGI TUA PUNYA NAMA
TUAN REINHA TUAN ANA
TORANG MATI DI KAKI TUAN

2. Raja dengan Confreria
Keka dinde renu semua
Tiap hari tetap berdoa 
Dalam tori dalam kapela

Angkat hati pada Allah
Serah diri pada Reinha
Kru dan kontas ganti ajimat
Rela mati untuk agama

LARANTUKA LEWO NAMANG...

3. Pesa penya San Dominggo
Tempat somba dudo mendeko
Kapal musuh di ujung tanjo
Bapa sentidu mama besindo

Hela genta memberi segna
Rede genta tambah semangat
Asa pesa sambil permesa 
Tiro tiro jo lalu ponta

LARANTUKA LEWO NAMANG...

4. Tuan Panje Lui Anrada
Minta berkat dari Allah
Tuan Sisu Kapitan Jentera
Kumpu renu kipa Belanda

Liat Tuan Reinha datang
Lindo Nagi Larantuka
Lagi anyo diguarda
Dengan pedang api bernyala

LARANTUKA LEWO NAMANG..

16 Pantun Lamaholot Khas Felix Matarau di Lagu Dolo-Dolo Nona Masih Kecil 2

 


Makin banyak lagu-lagu daerah NTT dimuat di media sosial. Khususnya YouTube. Setiap kabupaten punya lagu pop daerah sendiri-sendiri. Semuanya punya penggemar.

Lagu pop Lamaholot pun banyak sekali di YouTube. Irama dolo-dolo paling aku suka karena sangat khas Lamaholot - Flores Timur dan Lembata. Beda dengan pop biasa yang cuma syairnya saja dalam bahasa daerah.

Salah satu lagu dolo yang aku suka adalah Nona Masih Kecil 2 ciptaan Felix Matarau. Seniman asal Lembata ini dulu viral dengan Nona Masih Kecil 1, Nona Masih Kecil 2, Nona Masih Kecil 3, 4, dan seterusnya.

Refrein lagu pakai bahasa Nagi (Melayu Larantuka), sedangkan pantun-pantunnya berbahasa Lamaholot. Pantunnya bikin geli orang mengerti bahasa Lamaholot karena terkesan "agak nakal" dan ada humornya.

Seorang pemuda dan pemudi berbalas pantun. Si cowok merayu dan si cewek me jawab. Pemudanya kadang agak maksa tapi si nona yang masih kecil malah menjawab secara dewasa.

"Janji herun rema tukan (janji ketemu tengah malam)

Padu take di mela hae (tak ada damar - lampu - pun tak mengapa)

Soot ake hae roi (takut ada yang lihat)"


Aku cermati lagu Nona Masih Kecil 2 ini lebih panjang ketimbang lagu dolo-dolo Lamaholot lain di YouTube. Durasinya hampir 10 menit. Tidak lazim untuk lagu pop yang biasanya cuma 4 atau 5 menit.

Namun, di sisi lain, ada bagusnya karena lagu ini dicipta untuk keperluan tarian dolo-dolo. Setiap ada pesta di kampung atau acara apa saja biasa dimainkan. "Dolo-dolo sampe lera gere" - dolo-dolo sampai matahari terbit.

Total ada 16 pantun. 

Felix Matarau dari Lembata merayu lalu dijawab Ary Diaz penyanyi wanita asal Larantuka. Luar biasa kreatif Felix ini. 

Dia salah satu seniman musik Lamaholot yang sangat populer di tanah Lamaholot, bahkan NTT umumnya. Profisiat!


NONA MASIH KECIL 2


Ciptaan Felix Matarau

Bes/C = do, irama tarian dolo-dolo


Refrein:


TEGA NONA MASIH KECIL

TATA GANTO CINTA SAMPE, SAMPE, SAMPE NONA BESAR

KALO NONA SUDAH BESAR

TATA BAWA CINTA  SAMPE, SAMPE 

SAMBO DAGING DARAH


(TATA E.. ADE, MAMA MASIH PIARA ) 2x


1. Manu goko wewan telo 

Ruat janji o go arik e

Lau kai go dore goko


2. Janji herun rema tukan 

Padu take di mela hae

Soot ake hae roi

(Ade.. ah.. mama masih piara)


3. Herun sare ti onem sare

Arik mapun o go tata e

Arik suka gali gali


4. Suka gali koon kerun lama nua

Rema reron glurek kala lone

Onem bura mara go sadar hala

(Tata.. ah.. mama masih piara) 


5. Tobo ledan lone lolon

Mapun gawak oh go arik e

Tata gawak gole gole


6. Ledan sampe puho wutun

Arik ledan go puho wutun

Puho gesek onek pia lesu loran

(Ade.. ah.. mama masih piara)


7. Sumpah mati go sanggup hala

Bisa hala o go tata e

Arik leta ake sampe


8. Goe pia be tawa gere 

Belek wati o go sayang e

Koi kuran ake paksa bain

(Tata.. ah.. mama masih piara)


9. Yonek peten pasti go sebako

Moe gali o go arik e

Koi kae go beto kala rema


10. Biar saja aman sumpa

Inam tani rema hode reron

Cinta kae marin tabe aku

(Ade.. ah.. mama masih piara)


11. Nuan nolo pe marin nafsu take 

Puken aku o go tata e

Sedon goe ata Jawa dai


12. Onem pia sewa mamun Flores

Puken ata budi adat sare

Soron gole asal koon moe

(Tata.. ah.. mama masih piara)


13. Ake beke ake kurang onem

Badan goe bura helo hala

Go penahin puken hama hala


14. Goe pia di miten bele

Miten goe helo moe hala

Koi kae ti go penahin onem

(Ade.. ah.. mama masih piara)


15. Onem pia di pasti rela

Marin saja o go tata e

Ake kurang ake perohon onem


16. Biar moe miten bele

Goe pia di peduli hala

Asal tata mo piara goe

(Tata.. ah.. mama masih piara)


BACA JUGA

Pantun dolo-dolo Lamaholot kenangan lama

Pantun Dolo-dolo Lamaholot Botung Lewo Lema

Pantun Dolo-dolo Lamaholot Paling Dicari di Blog Amahurek

Jumat, 19 April 2024

Pantun Lamaholot Adonara Botung Lewo Lema - Mengenang Almarhum Dr S. Belen

Oleh Guru Paulus Latera Manuk
Putra Botung di Sidoarjo

Tahun 2009 kaka almarhum Dr. S. Belen balik lewo tana. Beliau berkesempatan bertemu dan  berbagi cerita dengan guru-guru seluruh Pulau Adonara bertempat di aula Paroki Waiwerang.

 Sebelum acara dimulai beliau berkirim pesan dan meminta saya untuk mengirimkan koda kirin tou rua  untuk nae tayangkan sebagai prolog dan perkenalan. 

Lewuk tadon Adonara
Tanah nara nuha nebon
Lewo soron  goe lodo
Tana tapin goe balik

Teti koli lewo pulo
Lali Botung lewo lema
Tite kakan dano arin
Ake pepan ake paron

Bako kire bako kire
Sepat golo bako kire
Bako boleng koli botung
Sepat golo  bako kire

Almarhum S Belen dengan mantap membaca syair ini. Ternyata nae bangga sebagai putra Lamaholot sejati. 

Salam Lewotana!

BACA JUGA



Pantun Dolo-Dolo Lamaholot Paling Sering Dicari di Blog Ini

Blog amahurek.blogspot.com ini mangkrak cukup lama. Unggahan naskah sangat sedikit. Padahal blog yang baik minimal mengunggah dua naskah sepekan. Jangan sampai nol koma nol.

"Mengapa blogmu mati? Kok gak produktif kayak dulu? Terlalu sibukkah?" begitu pertanyaan kawan-kawan lama.

Sibuk sih tidak. Buktinya saya masih sering nonton YouTube satu sampai tiga jam saban hari. Apalagi kalau kontennya bagus. Kadang bahkan sampai pukul 01.00 masih tengok YouTube. Maklum, ada WiFi gratis.

Kamis, 19 April 2024. Saya iseng-iseng mengunggah postingan asal jadi. Sebab bulan April belum ada artikel sama sekali. Paling tidak Google yang punya Blogspot dan Adsense tahu bahwa amahurek.blogspot.com masih aktif.

Jumat pagi, saya cek Google Search Console (GSC). Memang ada dampaknya setelah ada tambahan beberapa naskah baru.

 Kunjungan naik 32%. Tayangan +33%. Penghasilan juga naik 355% ketimbang hari yang sama pekan lalu. Angkanya sangat kecil. Belum cukup untuk bayar parkir di Surabaya.

Yang tidak saya sadari - karena tidak pernah cek GSC - adalah pencarian tertinggi justru terkait budaya Lamaholot di Flores Timur dan Lembata, NTT. Padahal selama ini saya tidak pernah serius menggarap konten yang berkaitan dengan Lamaholot.

Bahkan, doa Bapa Kami Bahasa Lamaholot (versi Ile Ape) juga masuk 9 besar pencarian. Rupanya banyak orang Lamaholot atau NTT terseret masuk ke blog ini setelah mencari topik tertentu di Google. 

Naskah-naskah yang berkaitan dengan Surabaya, Malang, Jawa Timur boleh dikata kurang laku. Sebab sudah dihabisi oleh laman-laman besar dan portal berita di Surabaya, Malang, dan kota-kota lain di Jawa Timur. 

Cerita unik tentang maestro ludruk Cak Durasim yang tempo doeloe biasa tampil di Radio Nirom Surabaya pun tidak dilirik. Padahal, setahu saya belum ada unggahan lain di internet. 

Kawan-kawan yang jago SEO dan algoritma sering kasih nasihat: bikin blog atau website yang punya niche. Kontennya harus fokus. Kuliner ya kuliner tok. Wisata tok. Sepak bola tok. Persebaya tok. Jangan campur aduk kayak prasmanan.

Itu kalau main Adsense. Kalau tidak punya niche, prasmanan, isinya macam-macam ya angka kunjungan sangat rendah. Gak ada yang baca. Mbah Gugel gak akan kenal dan rekom.

Kelihatannya ke depan Amahurek harus lebih banyak memuat naskah tentang Lamaholot, Lembata, Flores Timur, Alor. Konten yang ada kaitannya dengan Lamaholot. 

Siapa tahu performanya jadi bagus  sehingga bisa bayar parkir di Pecinan Kulon.

 Pencarian di Google Search Console








Kamis, 18 April 2024

Michael Bambang Hartono Orang Terkaya di Indonesia Doyan Makan Tahu Pong di Warung Pinggir Jalan

 Michael Bambang Hartono, 83 tahun, dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Saban tahun masuk daftar orang paling tajir.

Oei Hwie Siang pemilik Grup Jarum dan BCA. Meski super kaya, Hwie Siang masih senang makan di pinggir jalan. Membeli makanan yang dijajakan pedagang kaki lima.

Di media sosial beredar foto Hwie Siang sedang makan di warung pinggir jalan. Di Semarang. 

"Pak Hwie Siang sedang makan tahu pong kesukaannya di warung pinggir jalan di Semarang," tulis Herry Tjahjono.

"Orang kaya sejati melakukan segala sesuatu untuk esensi, bukan sensasi. Dia makan untuk menikmati rasa, bukan mengunyah gengsi," pendapat Herry Tjahjono.

Begitu banyak komentar yang memuji kesederhanaan Michael Bambang Hartono. Orang kaya, super kaya, tapi seleranya seperti orang kebanyakan. "Orang kaya beneran memang gak pamer gengsi," kata warganet.

Marore Hetty mengaku pernah menikmati kebaikan bos besar itu di Semarang. Dia mengalirkan air bersih ke beberapa langsung dari rumahnya yang kebetulan terletak di paling ujung dan paling tinggi.

 "Jadi, ratusan kelurga hidup dari air yang beliau alirkan, tanpa minta bayar!!! Bedakan dengan air dari PAM yang tidak gratis. Hal ini sudah beliau lakukan dari generasi ke generasi," kata Marore.

Saya pernah wawancara empat mata dengan Michael Bambang Hartono di Surabaya. Saat kejuaraan taichi di Pantai Kenjeran. Hwie Siang ketua pengurus pusat taiji yang membuka kejuaraan.

Orangnya memang sederhana. Tidak kelihatan kalau orang kaya tujuh turunan. Dia makan soto ayam dari PKL Kenjeran dengan lahap. Lalu bicara tentang kegemarannya berolahraga taichi. 

"Taichi itu bagus untuk kesehatan, mengontrol emosi," katanya.

Hwie Siang juga atlet bridge tingkat nasional. Bahkan ikut Asian Games di Jakarta sebagai atlet tertua.

 "Saya main bridge supaya tidak cepat pikun," katanya.