Sekitar 20 orang nenek-nenek senam pagi di kawasan Rungkut. Tetap semangat meski bulan puasa. Senam pagi di kota besar beda dengan taiso atau SKJ atau SPI zaman dulu. Lebih mirip joget atau dancing.
Musik dan lagunya sangat saya kenal: Rivers of Babylon. Lagu yang dulu sangat heboh di NTT hingga pedalaman yang tidak ada listriknya. Rivers of Babylon dari Boney M.
Kalau sudah dengar lagu disko ini, wuih... kaki-kaki orang kampung gatal rasanya. Cepat maju dan joget bareng. Ada yang berpasangan. Ada yang sendiri. Ada yang joget sempoyongan karena terlalu banyak minum tuak atau arak.
By the rivers of Babylon, there we sat down. Yeah, we wept, when we remembered Zion.
There the wicked carried us away in captivity. Required from us a song. Now how shall we sing the Lord's song in a strange land?
Lagu lawas ini diputar beberapa kali. Nenek-nenek, kakeknya cuma tiga atau empat, menikmati betul musik Boney M. Meski tidak segila jogetnya orang-orang kampung di Pulau Flores, Lembata, Adonara, Solor dsb.
Hidup terasa indah melihat nenek-nenek itu bergembira. Sudah lama tak ada acara joget bareng, eh senam pagi seperti itu gara-gara covid. Saya pun sudah lamaaa tidak melihat orang joget diiringi Boney M. Kalau joget dangdut atau koplo ada setiap hari di Jawa Timur.
Acara gowes sepeda lawas dilanjutkan. Sambil merenungi Rivers of Babylon. Mazmur ratapan itu sebenarnya sangat menguras air mata. Jutaan orang terpaksa mengungsi di negeri asing karena negaranya dihancurkan musuh.
Gedung-gedung hancur berantakan. Mayat-mayat bergelimpangan. Ibu-ibu jadi janda. Para laki-laki maju ke medan perang dan hilang nyawa dikoyak musuh. Mirip suasana di Ukraina sekarang yang digempur habis pasukan Putin.
Now how shall we sing the Lord's song in a strange land?
Di tangan Boney M, mazmur ratapan ini berubah jadi joget senang-senang. Menikmati tuak pahit, arak, aneka daging dsb kalau di kampung. Apalagi orang kampung tidak paham bahasa Inggris. Bahasa Indonesia pun tidak lancar.
Yang diketahui ya lagu Boney M itu paling cocok untuk pesta pora. Joget sampai pagi. Minum tuak sampai tangki air di lambung penuh.
Menjelang pekan suci ini saya buka Mazmur 137. Yang syairnya dipakai oleh Boney M untuk musik disko. Suasananya sangat berbeda dengan pesta-pesta di kampung atau senam pagi nenek-nenek itu.
'Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita:
"Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?'