Eva Koten, sosok yang dikenal sebagai penyanyi pop daerah Lamaholot, memulai karier menyanyinya pada tahun 1988 saat masih duduk di kelas 5 sekolah dasar. Ketika itu, ia diajak bekerja sama oleh Wens Kopong Liat, musisi dan komposer lagu-lagu Lamaholot asal Adonara yang telah menetap di Jakarta.
"Awalnya saya ragu karena tidak paham bahasa Lamaholot, tapi Om Wens membimbing saya dengan menyediakan teks lagu, musik pengiring, dan cara pengucapan," ungkap Eva Koten.
Bimbingan itu membuahkan hasil, dan Eva sukses merilis lebih dari lima album dalam bentuk kaset, yang menjadi favorit masyarakat NTT.
Dari sekian banyak lagu ciptaan Wens, Eva Koten mengaku memiliki beberapa lagu yang sangat berkesan baginya, seperti Ina Sayang, Ana Sayang, Ari Ake Tani, dan Ina Sare. Meski sempat vakum cukup lama, Eva kembali ke dunia musik dengan merilis lagu Dolo-Dolo dalam bahasa Nagi, berkolaborasi dengan Fanus G. Ama.
Meski dikenal sebagai penyanyi pop Lamaholot legendaris, Eva Koten yang lahir dan berdomisili di Jakarta baru sekali menginjakkan kaki di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. Pada kunjungan itu, ia ditemani oleh suaminya yang berasal dari Waibalun.
Salah satu momen istimewa dalam perjalanan tersebut adalah ketika Eva Koten tampil dalam perayaan Natal bersama di Paroki Hinga, Pulau Adonara, pada tahun 2022. Sambutan dari masyarakat setempat sangat meriah. Bahkan, mereka hafal hampir semua lagu yang dibawakan Eva Koten.
Meskipun dikenal luas sebagai penyanyi pop daerah sejak muda, Eva Koten tetap rendah hati. "Saya merasa diri saya biasa saja dan mau bergaul dengan siapa saja. Saya bahkan tidak merasa seperti seorang artis," katanya.
Perjalanan Eva Koten dalam musik tidak hanya menginspirasi generasi muda NTT untuk mencintai budaya lokal, tetapi juga memperkuat identitas musik daerah di tengah arus modernisasi. Lagu-lagu Eva kini menjadi bagian dari sejarah musik pop daerah Lamaholot yang terus dikenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar