Natal 2024 ini terasa kelabu. Tak ada nuansa perayaan, pohon terang berkilau, jajanan di meja, wajah-wajah ceria.
Tak seperti biasanya Kota Lama Gang Buntu, Malang, sepi saat Hari Natal. Seperti hari biasa aja. Paman CKH tak ada di rumah. Mungkin sibuk kerja atau ke Singosari. Seperti kebiasaannya selama ini.
Esoknya usai misa pagi Natal di Cor Jesu, Celaket 55, ayas mampir lagi di Kota Lama alias Klentengstraat karena dekat kelenteng terkenal itu. Ketemu Susan, istrinya Oscar Hurek. "Om di mana?"
"Belum pulang. Mungkin sebentar lagi," kata wanita asli Malang itu.
Banyak perubahan di kediaman om di Kota Lama. Oscar dan Susan bersama keluarga bangun rumah di bekas kandang burung mainan paman dulu.
Lahan eks kebun anggrek itu memang luas. Ada pohon kelapa, kelor, dan aneka tanaman. Mirip di desa.
Tiba-tiba Om CKH sudah ada di depan pintu. Betapa girang hatiku. "Selamat Natal! Semoga sehat dan damai," ayas mengukurkan tangan.
Aneh! Om rupanya tidak tahu siapa aku. Padahal biasanya kami ngomong ngalor ngidul berbahasa Lamaholot sampai berjam-jam. Mungkin pikun karena sudah tua. Tapi fisiknya masih kuat meski sekarang makin kurus. Dulu badannya besar dan agak kegemukan.
"Saya kalau mati tidak akan bawa tanah dan rumah ini. Orang mati menghadap Tuhan tidak bawa apa-apa!" katanya dengan nada keras.
Ada apa ini? Kok Om bicara soal tanah? "Gak nyambung karena pendengarannya gak kayak dulu. Omong harus keras," kata Susan.
Om CKH pun masih bicara soal tanah. Mungkin aku dikira petugas pajak atau pengacara. Padahal saya seperti biasa mampir untuk Natalan sederhana seperti biasa.
Makin lama Om masih konsisten bicara soal tanah. Saya pun mulai menebak apa yang berkecamuk di benak paman dari Pulau Lembata itu. Mungkin ada sengketa, batinku.
Saya pun sekali lagi menyalami Om dan minta diri. Diantar Susan. Di luar ketemu Oscar. Ouw... akhirnya saya jadi paham duduk persoalannya. Bukan hanya faktor usia, kepikunan, tapi ada masalah lain yang lebih kompleks.
Itu yang membuat damai Natal tahun ini hilang di Kota Lama.
"Sampean dikira pengacara!" kata Susan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar