Selasa, 22 November 2022

Makam KH Hasan Gipo di Samping Masjid Sunan Ampel

Makam KH Hasan Gipo berada di samping Masjid Sunan Ampel, Surabaya. Satu kompleks dengan makam KH Mas Mansyur, pahlawan nasional.

Di dalam kompleks itu ada banyak makam. Tak ada kijing kecuali nisan. Tak ada bedanya makam pahlawan Mas Mansyur dan makam Mbah Kiai Hasan Gipo dengan makam-makam lain.

Saya baru tahu makam KH Hasan Gipo setelah blusukan ke kawasan wisata religi Sunan Ampel. Tapi sudah lama paham Langgar Gipo di Kalimas Udik. Langgar bersejarah yang jadi salah satu bangunan cagar budaya di Surabaya.

Tempo doeloe Jalan Kalimas Udik itu disebut Jalan Gipo. Ada juga yang bilang Gang Gipo. Selain Langgar Gipo, terdapat beberapa bangunan tua yang menarik. Khususnya gudang-gudang sisa kejayaan perdagangan di Kalimas tempo doeloe.

KH Hasan Gipo bukan kiai sembarangan. Ia ketua pertama Nahdlatoel Oelama (NO) atau ejaan sekarang NU: Nahdlatul Ulama. Periode 1926-1934.

Langgar Gipo bahkan disebut-sebut pernah jadi tempat transit calon jamaah haji pada masa Hindia Belanda. Perjalanan haji pakai kapal laut. Langgar Gipo semacam embarkasi haji masa kini di Sukolilo itu.

Ngomong-ngomong tentang Makam Gipo dan Langgar Gipo, saya jadi ingat Gee Tjien Boen. Arek Suroboyo di Amerika ini ternyata saat kecil tinggal di dekat Langgar Gipo di Jalan Gipo alias Kalimas Udik itu. 

2 komentar:

  1. Wah, namaku disebut Lambertus di dalam blognya. Itu nama yang tidak sempat masuk ke akte kelahiran karena keburu ada ke(tidak)bijakan pemerintah RI bahwa kami tidak boleh menggunakan nama Tionghoa lagi. Tjien itu nama generasi. Artinya politik atau pemerintahan. Boen itu baru namaku, artinya budaya atau bahasa. Maka tak salah kalau aku suka belajar apa2 yang berhubungan dengan bahasa dan budaya, dan juga sejarah politik dan sejarah pengetahuan (intellectual history).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menarik sekali itu Cak Boen punya nama Tionghoa. Mirip Boen Bio di Kapasan yg terkenal sekali.

      Langgar Gipo juga sangat menarik karena arsitekturnya mirip gedung2 kolonial tempo doeloe di Kalimas. Bukan kayak langgar atawa musala yang biasa kita kenal.

      Hapus