Jumat, 15 Juli 2022

Naik haji harus menunggu 100 tahun

Pagi ini lupa membawa HP saat nggowes di kawasan Juanda. Syukurlah, ada koran lawas di warkop. Judul berita utama: Antrean Haji Indonesia Hampir Seabad.

Wow.. hampir 100 tahun menunggu giliran naik haji. Artinya, daftar tahun 2022 baru dapat kesempatan naik haji tahun 2122. Kalau sekarang umur 50 tahun, ya baru bisa naik haji pada usia 150 tahun.

Semoga Tuhan kasih umur panjang. Yang pasti, tahun ini Arab Saudi membatasi usia jamaah paling tua 65 tahun. Maka anak atau cucu yang bakal menikmati ibadah haji 100 tahun lagi.

Berbahagialah saudara-saudari yang sudah naik haji. Khususnya beberapa temanku yang tahun ini naik haji. Mereka rata-rata mendaftar 10 tahun lalu. Dus, tidak perlu menunggu hingga 69 tahun untuk Jawa Timur.

Bagaimana solusi agar antrean haji tidak sampai 100 tahun? Tapi cukup 50 tahun? 

Kerajaan Arab Saudi tentu sudah punya hitung-hitungan kapasitas, akomodasi, dsb. Toh, ini bukan ilmu bikin roket atau kapal terbang. Pemerintah Indonesia juga tentu sudah lama punya antisipasi.

Di sisi lain, antusiasme orang Indonesia naik haji ini sangat positif. Artinya, kemakmuran rakyat sudah bagus sekali. Ongkos haji sekitar Rp 50 juta bukan lagi angka yang besar. Beda sekali dengan tahun 80-an atau 70-an. Waktu itu hanya orang-orang kaya saja yang mampu bayar ONH.

Dulu jamaah haji Indonesia tidak sampai 200 ribu orang. Bahkan belum tembus 100 ribu. Saat ini umat Islam sudah sangat maju, makmur, dan religius. Seandainya Saudi memberi kuota 10 juta orang untuk Indonesia bisa dipastikan langsung terisi dalam seminggu.

Selamat datang para haji dan hajah di tanah air!

3 komentar:

  1. Membaca tulisan diatas, isun kian hari kian tambah pengetahuan.
    Jika jumlah Haji meningkat, itu adalah indikator, bahwa negeri tambah kaya, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo.
    Doeloe isun salah persepsi : Isun dulu lihat banyak orang2 tionghoa yang menjadi petani di sawah dan di ladang. Cino kok membajak sawah dengan sapi ?
    Karena ingin tahu, isun tanyak : Koh, lu kok jadi petani ?
    Abis bagimana lagi, sawah ini gua sewa selama 5 tahun, pemiliknya, Paijo mau Naik Haji, dia paksa owe kasih dia pinjam uang untuk ongkos Haji. Tidak dikabulkan, Paijo bakal marah dan dendam sama owe, bisa bisa owe dilaporkan ke Kopkamtib, dibilang komunis. Tetangga owe si Sun-tik juga berladang, dia punya kebun kelapa, ceritanya sami mawon, Paimin juga mau naik Haji, kebun kelapanya digadaikan. Setelah pulang dari Arab, tidak punya sawah dan ladang, jadi kuli serabutan, bagaimana mau mengumpulkan uang, untuk bayar utang !
    Gampang lah, " Kommt Zeit Kommt Rat " kata Bapak lulusan Jerman. Kalau menurut Logika : Kommt Zeit kommt Rat kommt Attentat.
    Kommt Zeit kommt Rat : Datang waktu datang Solusi dan datang attentat ( terroris ).

    BalasHapus
  2. Sdh waktunya naik haji secara virtual meeting. Jauh lebih hemat.

    Atau tiru umat Katolik Indonesia. Tidak bisa ke Lourdes? Ada mata air suci nuansa lokal Sendangsono. Bikin pusat2 retret lokal di mana umat bisa ziarah dan berdoa bersama.

    BalasHapus
  3. Ternyata pemerintah Saudi sudah meluncurkan: https://www.youtube.com/watch?v=_bUzHpPnSHk&vl=en

    BalasHapus