<< Maka djadi, sedeng Toehan doedoek makan dalem roemahnja, lihat, ada banjak orang pentjoke dan orang dosa dateng toeroet doedoek bersama-sama Jesoes dan moeridnja.
Maka kapan itoe dilihat orang parisi, dia orang berkata sama moeridnja: Kenapa goeroemoe makan bersama-sama orang pentjoke dan orang berdosa?
Maka kapan dengar itoe, Jesoes berkata sama dia: Orang jang baik badan tidak perloe doekoen, melainken orang jang sakit." >>
Orang jang baek badan tidak perloe pigi ke doekoen. Orang jang sakit jang perloe pigi doekoen agar ia poenja badan boleh sehat lagi.
Di djaman covid ini kita orang kebanjakan tidak baek badan. Ada jang sakit ringan, sakit sedengan, atawa sakit berat.
Kita orang perloe doekoen atawa tabib biar kita dapat obat atawa ditoesoek kita poenja badan. Doekoen atawa tabib memang penting betoel. Orang modern bilang dokter.
Djadi doekoen modern tidak gampang. Otak perloe pinter betoel. Soedah itoe bapa mama haroes kaja betoel agar bisa bajar oewang koeliah jang mahaaaal - oentoek oekoeran rakjat djelata.
Terpoedjilah Toehan, saban taoen anak-anak moeda poenja minat tinggi betoel daftar djadi doekoen. Fakoeltas kedokteran misih djadi pilihan favorit, kata bapa rektor Unair Soerabaia.
Batjaan ini hari bikin kita melantoer ke mana-mana. Kita orang semoea ada sakit, tidak baek badan, maka kita orang soedah tentoe perloe doekoen.
Tentoe boekan doekoen palsoe.
Lucu ya, terjemahan bahasa Melayu pasar tempo dulu. Seharusnya digunakan kata "tabib" bukan "dukun". Apa pula itu pencokek? Pemungut pajak.
BalasHapusItoe Klinkert poenja terdjemahan Alkitab pake bahasa Melajoe Rendah taoen 1863.
BalasHapusAda kata tra (tidak) dan trada (tidak ada) yang masih dipake di bahasa Melajoe Larantuka di Flores. Mirip djoega dengen Melajoe Tionghoa poenja.
Kan Bahasa Melayu menjadi lingua franca di Nusantara karena perdagangan antar pulau. Etnis apa yg tersebar di seluruh Nusantara dan pekerjaannya berdagang? Jangan heran jika bahasa Melayu Pasar terpengaruh tata bahasa Tionghoa, contohnya dalam penggunaan “punya” yang sama dengan kata kepunyaan / posesif 的.
BalasHapusBetul betuuul sekali. Sampai sekarang pun saya senang pakai punya untuk posesif karena lebih sedap khas orang timur dan tenggara punya logat. Mirip Melayu Tionghoa itu.
HapusAnak kecil di Lembata sering bilang: Saya punya om punya bapa pigi kebun.
Cara menerangkan arti kata semantik kepada orang lomblen.
HapusThaykong itu apa ? Saya punya anak punya anak punya anak panggil saya thaykong.
Thaykong punya anak punya anak punya anak punya anak punya anak punya anak panggil ente apa ? Ahmad Lussy !
Gara-gara tiga buah kata, saya kok jadi selalu ingat kepada bapak guru bahasa Indonesia saya, Pak Soegiarto, sewaktu di SMP. Kata2 itu adalah, tjangkir, kutang dan sewek.
HapusBapak menerangkan tentang linguistik, yaitu tentang semantik, asal usul sebuah kata.
Saya mau sok berbahasa yang betul, bilang, setjawan kopi.
Salah, kata Pak Soegiarto, yang betul setjangkir kopi.
Tjangkir dari njantjang pikiran. Lalu saya tanya, kalau kutang dan sewek apa Pak ?
Kutang: Kulupe sing nantang.
Sewek: Mbuh isun lali, pokoke sesuatu nutupi sing suwek.
Lha wong namanya bapak guru, dia bilang apa pun, kita anak2 harus percaya. Sama halnya seperti zaman sekarang, pak ustadz atau pak pendeta bilang apa pun, para santriwati dan ummatwati harus nurut dan percaya. Dikidungi " Burung pun ingin pulang ke sarang ", kutang dan sewek pun melayang.
Seorang teman saya bilang; mereka orang2 di desa paling hormat kepada pastor katholik. Seorang pastor, tentu saja yang katholik, bukan yang halleluya2, adalah respekt person di desa. Dia mengadu kepada ku; nama gua di surat kelahiran ditulis Wolfgang Filipich, ayahku ditulis Filipitz, dan kakek-ku ditulis Filipitsch. Yang nulis itu doeloe ya para pastor, sebab doeloe yang melek huruf hanyalah para pastor.
Kita orang awam, mana berani ngajari pastor, bilang apa yang dia tulis adalah salah. Apalagi pastornya sering terlalu banyak minum Sanguine domini.
Melayu Jawa lebih ringkas dan makin dipakai luas di Indonesia sekarang.
BalasHapusBapaknya pakdeku.
Rumahnya pamanku.
Hahaha. Ada juga Melayu Tionghoa Surabaya dan Malang. Saya sebutnya Melayu Pasar Atom.
HapusCik, ini piro regane? Lho mosok liang-wan-u (25000)? Kasih harga sing murah titik po’o. Kan wo wis sering beli ndek sini, mosok gak dike’i diskon, rek. Lu bo’ gitu. Barang anyar? Masiyo barang antar rek, mbok ya sing chingchai (rela) gitu lho. Kan kita hopeng (teman baik). Apa? Hopeng ciak kuping (teman baik tapi memanfaatkan kita)?!