Kamis, 05 Oktober 2023

Paus Fransiskus Angkat 21 Kardinal Baru. Indonesia Tidak Dapat Jatah

Paus Fransiskus sudah cukup tua dan rapuh. Usianya 86 tahun. Sering masuk rumah sakit. Kadang memimpin misa dengan duduk di kursi roda.

Akankah Paus Frans memilih jadi emeritus atau pensiun seperti pendahulunya, Paus Benediktus XVI? 

Sudah banyak spekulasi di media massa Barat. Tapi jabatan takhta suci di Vatikan berlaku seumur hidup. Paus Benediktus XVI membuat preseden baru.

Paus Frans, seperti paus-paus sebelumnya, sudah mempersiapkan pangeran-pangeran penggantinya. Yakni memilih para kardinal yang bakal mengikuti konklaf untuk memilih paus baru. Tidak semua kardinal berhak ikut konklaf.

Minggu lalu Paus Frans memilih 21 kardinal baru. Saya pikir ada uskup asal Indonesia yang diangkat jadi kardinal. Ternyata tidak ada. Artinya, Indonesia hanya punya Ignatius Kardinal Suharyo. Itu pun sudah tidak punya hak suara di konklaf.

Yang menarik, ada uskup dari Penang, Malaysia, yang diangkat sebagai kardinal baru. Yakni Monsinyur Sebastian Francs, Uskup Penang. Bapa Uskup ini cukup terkenal di negara bagian Penang. Tentu saja di kalangan bukan Islam dan bukan Melayu.

Selama ini saya mengira Gereja Katolik di Malaysia kurang signifikan lantaran posisinya sebagai "pendatang asing". Tak ada orang pribumi yang beragama bukan Islam di Malaysia. Uskup Sebastian ini pun keturunan India. Tidak banyak bercakap dalam bahasa Melayu. 

Katolik di Malaysia agak berbeda dengan di Indonesia. Dasar negara Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945.. membuat rakyat Indonesia bebas memeluk agama apa saja. Rakyat pribumi ada yang Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan sebagainya.. meski mayoritas pribumi beragama Islam. Karena itu, kehidupan beragama di Indonesia lebih rileks ketimbang di Malaya sana.

Tapi mengapa sangat jarang ada kardinal dari Indonesia? Sejak merdeka hingga sekarang hanya ada 3 kardinal asal Indonesia. Tiga-tiganya pribumi Jawa berbahasa krama inggil. Kardinal Darmojuwono (RIP) dan Kardinal Darmaatmadja.

Paus Fransiskus atau Takhta Suci Vatikan tentu punya pertimbangan sendiri. Siapa tahu suatu saat Sri Paus mengangkat lagi uskup di Indonesia jadi kardinal. Syukur-syukur uskup asal NTT, khususnya Flores dan Lembata. 

Rasanya aneh kalau daerah yang sekarang jadi salah satu penyumbang misionaris terbesar di dunia malah tidak pernah punya kardinal.

Tahniah! Kawan satu kelas Ikamisa Ngalam jadi Sekdakab Probolinggo

Ada kabar gembira dari nawak-nawak di grup Grafiti Smansa Ngalam. Nawak (kawan) sekelas di SMAN 1 Malang tempo doeloe Heri Sulistyanto dilantik sebagai Penjabat Sekda Kabupaten Probolinggo.

Sam Heri menggantikan sekda sebelumnya Ugas Irwanto yang naik sebagai Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo. Sebelumnya Heri menjabat Kepala Badan Kepegawaian dan Permberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Probolinggo.

"Saya pilih Pak Heri karena beliau kemarin masuk dalam tiga besar saat selter (seleksi terbuka) Sekda," ujar Ugas.

Ayas tidak kaget dengan prestasi Heri di birokrasi. Dari dulu kawan sekelas yang selalu antusias itu sangat tekun di bidang pemerintahan. Karirnya dirintis dari bawah. Naik pelan-pelan hingga sampai ke tangga tertinggi.

Puncak karir seorang ASN di pemkab atau pemkot adalah sekda (definitif). Heri penjabat sekda alias karteker. Tapi jabatan karir ini sudah sangat tinggi di lingkungan Pemkab Probolinggo. Beda dengan bupati yang bukan pejabat karir tapi pejabat politik.

Ayas kali terakhir bertemu Heri Sulistyanto, kera Ngalam asli, saat Uklam Tahes Ikamisa di SMAN 1 Malang pada Minggu pagi, 2 Juli 2023. Itu pertemuan pertama setelah tamat belajar di Smansa Ngalam. Namun, Ayas sering dengar dan baca berita tentang kiprah Heri di koran Radar Bromo cetak dan online.

Mudah-mudahan Sam Heri bisa melaksanakan tugas sebagai Sekdakab Probolinggo dengan baik. Demi kemajuan Kabupaten Probolinggo dan Jawa Timur.

Nawak-nawak di grup alumni satu kelas, A1-3, ramai-ramai memberikan ucapan selamat kepada Sam Heri. Disertai doa-doa semoga Tuhan memberikan hikmah kebijaksaan untuk sang penjabat sekda yang baru.

Nur: Selamat ya cak Heri, semoga selalu diberikan kesehatan, kelancaran, kemudahan, aman dan sukses sbg Ps. Sekda Kab Probolinggo.
Aamiin YRA...🤲🤲

 Sugiyanto: Alkhamdulillah.. selamat cak Heri jadi orang no 2 d Probolinggo... tinggal golek dukungan partai wae cek iso no 1.

 JokPram: Selamat dan sukses selalu Cak Heri  barokah & amanah 🤲 ayo dulur 2, yok opo lek Probolinggo digeruduk podo ngunduhi Pelem e 🤪

Susana: Wilujeng bro. Mugi mugi  tansah pikantuk sih kanugrahaning Gusti, dipun paringi kasarasan, kasantosan, miwah rejeki ingkang barokah, tinebihna saking godha sengkala, kalis ing sambikala.
Rahayu 🙏🏻

Susana yang Tionghoa malah menulis ucapan pakai bahasa Jawa halus. Kelihatannya Susan fasih krama inggil. Ayas perhatikan dari dulu kata-kata Susan tidak pernah campur bahasa Inggris meski dia tinggal di Singapura.

Rabu, 04 Oktober 2023

Terkenang Lagu Ina Maria di Bulan Rosario

Tak terasa sudah bulan Oktober. Orang-orang Flores di perantauan bagi lagu Ina Maria. Lagu devosi untuk Bunda Maria dalam bahasa Lamaholot. Bahasa daerah yang digunakan di Flores Timur, Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulau Lembata. 

Kita orang tidak asing dengan lagu tersebut. Saya bahkan pernah menulis notasi angka Ina Maria. Sebab dulu belum ada partitur paduan suara di Jawa Timur. Sementara banyak orang minta teks lagu dan notasi Ina Maria untuk sebuah acara keluarga besar Flores di Surabaya.

Meskipun tidak pandai main musik, saya agak lancar baca notasi angka. Not balok bisa kalau kunci C dan G. Saya juga bisa menotasikan lagu-lagu yang belum ada notnya. Mulai lagu pop, lagu liturgi, lagu daerah, lagu karismatik.

Lagu Ina Maria dikarang oleh Thomas Kwaelaga. Almarhum seorang seniman asal Desa Sandosi, Adonara Timur. Dari dulu Sandosi atau Lewokemie banyak melahirkan seniman Lamaholot. Banyak lagu daerah Lamaholot yang diciptakan orang Sandosi.

Nah, berbekal kaset lagu rohani Victor Hutabarat, yang ada lagu Ina Maria, saya mulai menulis notasi Ina Maria. Tulisan tangan cakar ayam. Tidak sampai satu jam selesai. Tinggal memperbaiki ketukan, panjang not, triol, dan sebagainya.

Lagu itu kemudian saya muat di blog lama. Ternyata dalam waktu singkat tersebar ke mana-mana. Khususnya di kalangan orang Katolik asal NTT, khususnya Flores dan Lembata, di perantauan. 

Maklum, itu tadi, para perantau biasanya tidak punya simpanan partitur. Padahal, semangat untuk menggereja sangat tinggi. Di mana-mana orang Flores aktif di paduan suara gereja di Jawa, Sumatera, Papua, Kalimantan hingga Malaysia.

Sudah sekian tahun saya tidak melihat partitur Ina Maria tulisan sendiri. Hingga muncul lagi di awal Oktober 2023 partitur Ina Maria aransemen Robert. Lagu pokok atau CF (cantus firmus) sama dengan imajinasiku dulu. Hanya aransemen SATB berbeda.

 Suasananya tetap haru khas Lamaholot. 

Lagu Ina Maria ini sekaligus jadi pengingat orang Katolik di mana saja akan Bulan Rosario. Sembahyang kontas saban hari sepanjang bulan Oktober... idealnya!

Minggu, 01 Oktober 2023

Masih adakah pembaca blog di era medsos?

Bulan September lalu tidak banyak naskah yang dipos di blog ini. Cuma 6 biji. Agustus juga sedikit. Mbah Gugel yang punya iklan sempat kasih ingat kita orang supaya segera bikin artikel baru.

Ayas sebetulnya iseng saja. Tidak ngoyo bikin tulisan. Seminggu satu artikel saja sudah bagus. Beda dengan masa keemasan blog dulu. Satu hari bisa dua artikel panjang.

Sekarang era media sosial. Yang pandang dengar. YouTube, Instagram, TikTok lagi naik daun. Facebook dan Twitter agak surut. Tapi komunitas-komunitas sejarah, tempo doeloe, marak di FB.

Ayas jadi rajin baca dan tengok grup-grup sejarah. Juga dengar musik di YouTube. Kebanyakan lagu-lagu lawas era 1970-an ke bawah. Musik pop, jazz, blues, soul Amerika pada masa penjajahan Belanda ternyata bagus-bagus.

Saking seringnya nonton YouTube lama-lama kebiasaan menulis catatan pendek untuk blog terlupakan. Padahal bahan-bahan selalu ada. Bertebaran di mana-mana.

Ayas pun kadang ragu. Masih adakah orang yang membaca artikel di blog, laman daring, dan sejenisnya? 

Rocky Gerung yang dulu penulis hebat kayaknya sudah lama tidak menulis. Dia justru makin sering bicara di berbagai platform media sosial. Dan disukai jutaan pengikutnya. Padahal jutaan pengikut si Rocky itu bisa dipastikan tidak pernah baca artikel-artikel Rocky sebelum jadi pembangkang garis keras.

Selasa, 19 September 2023

Selamat Jalan, Paul Cumming, Pelatih Sepak Bola Legendaris Asal Inggris di Malang

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarkatuh Innalillahi wainnailahi rojiun.

Telah wafat suami saya Mohammad Paul Cumming pada hari Selasa tgl 19 September 2023 pukul 05.30 WIB dalam usia 76 tahun.

Semoga husnul khotimah mohon maaf segala kehilafan dan kesalahannya.  Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

Alamat duka: Dusun Drigu Poncokusumo Malang.

Kami yang berdukacita 
Ibu Paul/ Dwie Rahmatus Selfiati/Fifing 

Pagi ini, Ayas nggowes di dekat Bandara Juanda. Mampir ngopi sejenak di warkop. Buka WA. Ada pesan dukacita dari Bu Fifing alias Dwie Rahmatus Selfiati.

Paul Cumming berpulang.

Selamat jalan Paul. Pelatih sepak bola hebat yang pernah mewarnai jagat sepak bola Indonesia pada era 1980-an dan 1990-an. Pelatih bertangan dingin, ramah, murah senyum.

Ayas sempat mampir di rumahnya di Poncokusumo, Malang. Paul tidur, tersenyum. Selama belasan tahun Paul hanya bisa tidur. Tidak bisa bergerak ke mana-mana.

Paul juga tidak bisa bicara. Tapi dia bisa mendengar omongan kita. Ayas bicara sendiri macam-macam. Khususnya nostalgia sepak bola masa lalu. Khususnya Perseman Manokwari.

Saat menyebut nama Adolf Kabo, striker paling top di era 80-an, Paul kontan menangis. Mengenang anak asuhnya yang sudah berpulang. Paul ingin bicara tapi tak kuasa. Lelaki bule asli Inggris ini memang kehilangan motorik untuk bicara lantaran penyakitnya yang lama.

Ayas hanya bisa ngobrol dengan Bu Fifing. Pensiunan guru SMAN 8 Malang yang jadi istrinya. Cerita perkenalan Fifing dengan Paul hingga jadi istri benar-benar seru dan unik. Paul tersenyum mendengar obrolan kami tentang kisah asmaranya doeloe.

Ayas hanya bisa berdoa semoga Paul tenang bersama-Nya. Selesai sudah penderitaan Paul selama 20-an tahun di dunia ini.

Selasa, 12 September 2023

Daftar Hotel di Surabaya Tahun 1950-an. Sebagian Besar Tinggal Kenangan

"Tahun 1970-an perusahaan bus tempat saya bekerja berkantor di Hotel Parengan, Jalan Bongkaran. Kemudian pindah di Hotel Bali daerah Makam Peneleh," tutur Pak Muksim.

Ayas penasaran. Sebab, di Jalan Bongkaran saat ini hanya ada satu hotel tempo doeloe, yakni Hotel Merdeka. Di dekatnya ada dua hotel baru. Satu di Jalan Waspada dan satu lagi di Slompretan, yakni Kokoon Hotel.

"Apakah Hotel Parengan itu dekat Hotel Merdeka?" Ayas bertanya.

"Nah, Hotel Parengan di sebelah utara Hotel Merdeka. Hotel Parengan itu  bangunan arsitektural China di era kolonial Belanda," jawab Muksim.

Ayas hampir tiap hari melintas di kawasan Bongkaran, Slompretan, Waspada, Karet, Bibis, Kembang Jepun... di kawasan Oud Soerabaia. Maka, Ayas pun mencari jejak Hotel Parengan di Jalan Bongkaran. Tak ada lagi bangunan berarsitektur Tionghoa. Cuma ada sisa bangunan mangkrak di Jalan Bongkaran 10.

Bisa jadi itu dulunya Hotel Parengan atau Paringan itu. Orang-orang sekitar sama sekali tak punya pengetahuan masa lalu tentang Soerabaia Tempo Doeloe. Tak jauh dari situ ada bangunan Hotel Slamet yang mangkrak.

Ayas akhirnya periksa lagi daftar nama hotel di Surabaya tahun 1950-an. Sumbernya dari buku telepon atau semacam yellow pages edisi 1954. 

Oh, ternyata ada nama Hotel Paringan di Jalan Bongkaran 10-12. Kemungkinan pada masa Hindia Belanda Hotel Libertij II. Hotel Libertij I berubah nama jadi Hotel Merdeka itu. Lokasinya berdekatan.

Berikut daftar nama hotel-hotel di Kota Surabaya pada tahun 1950-an. Sangat banyak ternyata. Ada yang masih bertahan tapi lebih banyak yang sudah tutup. Bangunan lama dibongkar. Karena itu, sulit dipercaya kalau dulu di Jalan Bongkaran dan Kembang Jepun, misalnya, ada beberapa hotel. 

Hotel lama yang masih bertahan antara lain Oranje Hotel jadi Hotel Majapahit, Hotel Kemadjoean, Hotel Merdeka, Hotel Simpang. 




DAFTAR HOTEL DI SURABAYA TAHUN 1950-AN

Hotel Ampel Kembang, Jl Ampel Kembang 8
Hotel Bawean, Jl Sasak 1
Hotel Bhima Sakti, Jl Sumatra 12-14
Hotel Brantas, Jl Kayoon 72-88
Hotel Brantas, Jl Sonokembang 4-6
Hotel Buitenzorgsch, Jl Pasar Besar Wetan 4-8
Hotel Carlton, Jl Jokodolog 2-6/Taman Apsari 7
Hotel Carmen, Jl Pahlawan 112-114
Hotel Centrum, Jl Bubutan 18-22
Hotel Djawa, Jl Baliwerti 48
Hotel Embong Woengoe, Jl Embong Wungu 28

Grand Hotel, Jl Bakmi 3-7
Hay Yong Tjioe, Jl Bakmi 54
Hollywood Hotel, Jl Kapasan 169-171
Hwa Kauw Lie Sia, Jl Bakmi 59-61
Insulinde, Jl Bakmi 16
Hotel Jin Pin, Jalan Bakmi 9-15
Hotel Kalimantan, Jl Pegirian 202 I
Lam Thian, Kembang Jepun 59
Hotel Paviljoen, Jl Genteng Besar 94-98
Pension Ketabangkali (Redjo Tentrem), Ketabangkali 31

Pension Palmenlaan, Panglima Sudirman 43-45
Ping An Tjan (Losmen Samudera), Jalan Caipo/Kopi 9
Pongilatan, Jl Stasiun Kota 4
Hotel Pregollan, Jl Pregolan Bunder 11
Sarkies Hotel, Jl Embong Malang 9
Simpang Hotel, Jl Pemuda (Gub Surjo)
Hotel Slamet, Jl Bongkaran 18 (eig. Ho Tik Tjwan)
Tay Tjhian Hotel, Kembang Jepun 150
Tionghwa Lie Kwan, Kapasan 206-208
Tiongkok Lie Sia, Kembang Jepun 29

Tong An, Slompretan 56
Tong Fong Lie Sia, Bongkaran 30
Victory Hotel, Simpang Dukuh 34-40
Hotel Miranda, Kaliasin 33-37
Oranje Hotel, Tunjungan 65
Hotel Liberty, Bongkaran 6 (eig. Tan Siauw Tjong)
Hotel Paringan, Bongkaran 10-12 
Hotel Djakarta, Jl Gatotan 53 
Hotel Sumatra, Jl Sumatra 87
Lam Yong Kie, Bongkaran 41

Hotel Makmur, Ketapang Adiguno 6
Hotel Mesir, Jl KH Mas Mansyur 165
Margo Seneng, Jl Dinoyo 136
Hotel Mataram, Jl Peneleh 48
Men Sing, Kapasan 173-175
Hotel Menado, Jl Gatotan 20
Park Hotel d/h Laarman Hotel, Jl Cendana 14-16
Hotel Kemadjoean, Jl KH Mas Mansyur 90

Sabtu, 09 September 2023

Showroom Honda pertama di Kembang Jepun 171

Iklan kecil di koran Duta Masjarakat, 26 Juni 1963, akhirnya menjawab pertanyaanku. Gedung tua di sebelah markas Jawa Pos di Jalan Kembang Jepun itu dulunya kantor apa?

 Sudah lima tahun lebih aku bertanya. Tapi tidak ada yang paham. Memori orang kita memang pendek. Mudah lupa!

Mbah Sapuan, tukang pijat, pekerja serabutan, pernah tinggal di depan gedung di Kembang Jepun Nomor 171 Surabaya. Tapi mbah asal Sembayat, Gresik, ini pun tidak paham. Dia cuma diberi izin untuk menjaga kantor kosong itu. 

Selama bertahun-tahun Sapuan tidur di situ. Juga menyimpan barang-barang rosokan untuk dijual ke pengepul. Pemandangan di dekat gapura Kya-Kya pun jadi jelek. Gedung tua peninggalan Hindia Belanda jadi tempat rongsokan. 

Nah, iklan di koran lawas itu tentang sepeda motor pabrikan atawa built up Honda tahun 1963 dari Jepang. Ada tiga tipe motor yang bisa dipesan indent beserta harganya. Honda C100 dibanderol dengan Rp 318 ribu,  C110 dihargai Rp 378 ribu, dan C114 harganya Rp 378 ribu. 

Betapa kuatnya nilai rupiah saat itu!

Di Surabaya motor Honda impor utuh bisa dipesan di Jalan Kembang Jepun 171, Jalan Slompretan 60, dan Bunguran 8-10. Si pemesan harus menunggu paling cepat tiga bulan karena persediaan sangat terbatas. Saat itu sepeda motor masih tergolong barang mewah banget.

Akhirnya terjawab. Gedung di Jalan Kembang Jepun Nomor 171 Surabaya itu dulunya agen atau diler Honda. Generasi pertama motor Jepang yang masuk ke Indonesia. Sebelum ada pabrik rakitan Honda tahun 1971 yang kondang dengan Honda S90Z dengan kapasitas mesin 90 cc.

Setelah motor Honda bisa dirakit di Indonesia, tak ada lagi impor motor utuh. Maka kantor di Kembang Jepun, Slompretan, dan Bunguran pun beralih fungsi. "Kalau gak salah sempat jadi kantor dagang semacam trading," kata Cak Sur, mantan karyawan Jawa Pos era Kembang Jepun pada 1980-an.

Tak hanya bekas showroom Honda generasi pertama, masih ada lagi beberapa kantor tua di Kembang Jepun yang mangkrak. Pabrik es Kalimalang sudah lama tutup. Pasar Terang yang berdiri di atas bekas gedung Bank Taiwan juga sudah lama hancur ditelan sang kala.