Brasil ternyata tidak sebagus yang diberitakan di media massa. Permainan Neymar dkk saat melawan Kroasia di 8 besar Piala Dunia 2022 sangat membosankan.
Kroasia juga jelek. Kedua tim sama-sama kurang menarik. Sampai 90 menit skor sama kuat 0-0.
Betapa tidak enaknya nonton bola yang tidak ada golnya. Boleh seri asalkan ada golnya. Entah 2-2, 3-3, 5-5...
Makin banyak gol makin bagus permainan. Ayas punya prinsip seperti itu. Sepak bola harus ada golnya. Lebih bagus lagi kalau 30 menit sudah ada gol. Ayas sering mencak-mencak sendiri menonton pertandingan yang tak ada golnya.
Ayas sebetulnya sudah malas nonton Piala Dunia. Sebab Jerman sudah tersisih. Belum lagi pertandingan selalu diadakan sampai dini hari. Tapi Ayas dituntut bisa menceritakan sedikit suasana Piala Dunia. Termasuk aksi para bintangnya.
Perpanjangan waktu Neymar bikin gol. Tapi dibalas Kroasia. Skor 1-1 tidak berubah. Tapi pertandingan tetap kurang menarik.
Ayas kurang suka adu penalti sejak dulu karena mirip judi. Sepak bola ya harus ada gol dalam masa 90 menit itu. Dan, kalau bisa skornya besar macam futsal. 6-3, 7-4, 5-3 dst. Ayas jadi mengerti mengapa orang Amerika tidak suka sepak bola lantaran tidak banyak gol selama 90 menit.
Syukurlah, Brasil tersingkir lewat adu penalti. Siapa suruh tidak bikin 3 atau 4 gol dalam masa 2x45 menit?
Kroasia masuk 4 besar alias semifinal. Sudah pasti membosankan. Tapi Modric dkk bisa saja dinaungi dewa hoki. Main bertahan total, sesekali serangan balik, kemudian adu penalti dan menang.
Ayas sudah lama tidak melekan untuk nonton bola. Tepatnya sebelum covid. Tapi gara-gara Piala Dunia ya terpaksa nonton lagi. Siapa tahu bagus, main terbuka, attacking football.. dan banyak gol. Ternyata ya boring football macam Spanyol, Brasil, dan Jerman.