Koran-koran di tanah air memberitakan bahwa pemilihan presiden di USA sudah berakhir. Dan.. pemenangnya adalah Joe Biden dari Partai Demokrat. Angka kursi perwakilan negara-negara bagian alias EC sangat meyakinkan.
Tapi benarkah pilpres USA sudah tuntas?
Donald Trump bilang belum. Capres petahana itu malah mengklaim dialah yang menang. Kubu Biden curang. Karena itu, dia akan menempuh segala cara agar kursinya bisa bertahan.
Sudah seminggu pilpres berlalu. Tapi hasilnya masih dipertanyakan Presiden Donald Trump.
Pagi ini saya intip twitter presiden yang dikenal sebagai raja twitter itu. Akun resmi Donald J. Trump bernama @realDonaldTrump menulis:
WE WILL WIN!
Wow... masih ramai banget.
Amerika masih panas! Ciutan-ciutan Trump ibarat bensin yang bakal membakar amarah jutaan pendukungnya. Baik di media sosial maupun di dunia nyata.
Pasti akan ada unjuk rasa berjilid-jilid untuk mendukung junjungannya Mr Trump. Apalagi mereka punya pakar-pakar teori konspirasi yang selalu memasok bahan-bahan sesuai keyakinan mereka.
Sangat menarik situasi politik di USA. Benar-benar berbeda dengan kebiasaan selama ratusan tahun. Biasanya capres yang kalah langsung menelepon yang menang. Kasih ucapan selamat.
Kali ini Donald Trump mengklaim menang. Joe Biden juga menang versi resmi KPU negara-negara bagian.
Bagaimana kalau Trump terus bertahan dengan klaimnya hingga masa jabatannya selesai?
Transisi akan mulus untuk periode kedua (Trump), kata Pompeo. Orang penting ini kaki tangan Presiden Trump. Selalu mendukung apa pun yang dikatakan Trump meski dinilai pihak lawan ngawur, tak berdasar, tak didukung bukti.
Pilpres di Indonesia tahun lalu juga ramai. Prabowo sampai harus maju ke MK untuk mempertanyakan suaranya yang hilang.
MK akhirnya menetapkan Jokowi sebagai pemenang pilpres. Presiden Jokowi kemudian mengangkat Prabowo sebagai menteri pertahanan.
Rasanya Presiden Joe Biden tak akan mengangkat Trump sebagai anggota kabinetnya.