Selasa, 28 Juni 2022

Orang Tionghoa Dojan Sekali dengen Pesta-Pesta

Oleh Nio Joe Lan, Batavia

Januari 1936

ORANG Tionghoa memang soeda
terkenal sebagi satoe bangsa jang dojan sekali dengen pesta-pesta. Dan pesta-pesta Tionghoa tida koerang terkenalnja boeat iapoenja gilang-goemilang dan djoega... telan banjak ongkos, sebagi kasoedahannja itoe!

Boeat merajahken pesta kawin, karamean sering diadaken doea hari lamanja, jaitoe ada hari-kawin dan satoe hari di moeka, jang di Batavia dikenal dengen nama "hari potong ajam".

Tida oesah dibilang lagi, karepoton soeda moelai sadjek banjak hari di moeka itoe pesta, boleh dibilang satoe minggoe sabelon itoe
pesta, dan barangkali ada djoega koelawarga-koelawarga, jang lebih dari satoe minggoe di moeka itoe perajahan soeda repot boeat atoer ini dan itoe.

Meliat begitoe banjak tenaga dan kringet boeat oewang djangan dibitjaraken lagi! — jang dikaloearken aken itoe, boekan tida ada di tempatnja boeat orang menanja: Apakah goenanja itoe semoea?
Ia apakah goenanja itoe semoea?

Zonder adanja itoe semoea katjapean, jang menikah toch bisa menikah, dan perkawinannja toch tetap sah!

Dan apa hasilnja? Tida lebih dari lelah dan mengantoek seabisnja merajahken pesta, batja: sasoedanja menjamboet dan merawat tetamoe-tetamoe satoe atawa doea kali dari pagi hari sampe djaoe tengah malem!

Apakah kaloe orang tida kadekak-kadekoek dan mandi kringet satoe atawa doea hari, orang tida bisa adaken satoe pesta pernikahan dengen tjoekoep baek?

Ini ada harganja boeat orang timbang!

Djoega di dalem satoe pesta, sebagimana jang oepamanja orang Tionghoa di Batavia biasa rajahken, jang rame, brisik, penoe orang
wara-wiri kaloear-masoek, enz., apakah orang bisa rasaken satoe soemanget jang ada oendjoek soetjinja itoe perajahan, satoe gewijdesfeer berhoeboeng dengen — oepamanja di dalem pesta pernikahan — bertemoenja doea pengidoepan moeda satoe sama laen jang moelai itoe hari telah berdjandji aken bersama-sama pikoel dan membagi kasenangan dan kasengsarahan?

Satoe soemanget demikian tida ada terasa, bisa djadi sebab kaget dan kaboer lantaran keadahan jang begitoe "rame" dalem itoe
pesta!

Tida heran, kerna itoe gewijdesfeer, itoe sifat jang oendjoek agoeng dan soetjinja itoe perajahan tida ada, perna kadjadian jang orang pelantjongan dari loear negri jang liwat di satoe straat dimana ada dirajahken pesta demikian, kira marika sedeng berhadepan dengen satoe restaurant brikoet dancing, dan lantas masoek sambil treaken djongos boeat...... bawa bier!

Kaloe kita kamoekaken itoe sifat kasoetjian perajahan terseboet dan taro di sabelah blakang itoe kainginan boeat rame-rame, satoe
kakliroean demikian, jang moesti dibilang soeda terbit dari persamahan jang mirip sekali dari pesta-pesta, kita dengen restaurant annex dancing, nistjaja tida nanti bisa kadjadian.

Maka baek sekali orang berichtiar boeat robah pesta-pesta kita, soepaja djadi terlebih saderhana, jalah tida begitoe rame alias brisik dan riboet, dan soepaja sifatnja jang aseli lebih teroetama kasabelah loear.

Djoega sama sekali tida ada kaperloeannja boeat orang rajahken pesta dari pagi moeiai matahari kaloear sampe djaoe malem dan sang ajam ampir berkroejoekan. Itoe semoea ada ballast sadja, jang bisa dilemparken zonder meroegiken cachet dari itoe perajahan.

Kaloe orang hendak adaken pesta makan, apakah itoe tida bisa diatoer zonder satoe perajahan jang berdjalan begitoe lama dan
jang begitoe menjapeken badan? Jalah oepama adaken sadja di waktoe malem antara djam 7 dan 9, dan lantas finis.

Lebih netjes lagi, kaloe orang tjoema adaken penerimahan tetamoe sadja, satoe receptie, di antara djam-djam terseboet atawa terlebih siang, dengen disadjiken sedikit minoeman dan dedaharan. Dengen begini orang tida djadi terlaloe tjape, tida kaloearken terlaloe banjak ongkos dan ada bersifat terlebih tjotjok dengen djenis dari itoe perajahan.

Djoega dengen theehwee orang bisa rajahken pesta dengen pantes, netjes dan agoeng, zonder banjak pernak-pernik dan zonder orang moesti terlaloe seksa badan jang kasoedahannja masi terasa berhari-hari sasoedanja pesta liwat!

Taon-taon saling ganti. Tapi systeem perajahan pesta kita masi selaloe belon berobah, dan masi sama kolotnja seperti bebrapa poeloe, taoen jang laloe!

Aliran djeman kaliatannja koerang koeat boeat bawa mengalir pergi kakoenohannja pesta-pesta Tionghoa. Kerna sekarang kombali ampir toekar taon, ada baek orang timbang ini dan pilih jang paling tjotjok dan netjes boeat dipake boeat di hari-hari jang medatengin!

5 komentar:

  1. Orang Tionghoa doyan pesta pora ?
    Perduli amat, selama si chinese "pakai uang nya sendiri". Lebih meriah dan mahal pesta poranya, lebih baik untuk masyarakat. Pemilik restoran, pemilik hotel seneng, tukang kembang , tukang musik, DJ, tukang kue tart, taxi, tukang sewa meja kursi beserta kuli2 nya ikut dapat rejeki.
    Terkutuklah para pejabat dan gubernur yang suka pesta pora pakai uang anggaran negara, itu uang rakyat, bukan uang mbah mu !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itoe betoel kaloe pake oewang sendiri tidak apa2 bikin pesta 7 hari 7 malem oentoek seneng2.

      Hapus
    2. Saya pribadi tidak suka dan tidak bisa jadi orang yang sok-sokan, namun "lain lubuk lain ikan nya", tiap orang punya kesukaan sendiri2.
      Sifat sederhana kami sesuadara telah ditanam oleh ibu kami, sejak kami bayi dengan air susu ibu waktu netek.
      Saya hanya bisa cari uang, tapi tidak tahu uang itu untuk apa, sampai anak2 saya ngeledeki : Papa, lu lain kali akan jadi mayat yang kaya. Jancuk, padahal semuanya aku lakukan untuk mereka, dasar cino tak tahu diuntung, cino-wurung, jowo-tanggung, londo-durung.

      Hapus
  2. Itoe kritikan pada djaman Hindia Belanda barangkali sesoeai dengen keadaan saat itoe di kalangan Tionghoa. Sekarang tentoe soedah beda kerna kita orang soedah lama merdeka, boekan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang kita orang sudah lama merdeka, Deo gratias !
      Presiden Jokowi sudah berani terang2-an bilang kepada Nekolim di Jerman : Indonesia tidak mau ikut campur urusan pertikaian Rusia vs Nekolim. Indonesia mengambil sikap yang netral. Gratulation Wong Jowo Berwibowo.

      Hapus