Sabtu, 29 Agustus 2020

Gus Ipul makin turun kelas


Gus Ipul sudah pernah jadi wakil gubernur Jawa Timur. Dua periode. 10 tahun.

Lalu maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur. Jadi calon gubernur. Pasangannya Puti Guntur sebagai calon wakil gubernur.

Hasilnya? Kalah telak oleh Khofifah Indar Parawansa. Sama-sama mantan menteri dan kader nahdliyin. 

Saifullah Yusuf, nama asli mantan wartawan tabloid Detik, yang dibredel rezim Orde Baru, lalu mundur ke desa. Pulang ke kampung halamannya di Prigen, Pasuruan.

"Saya mau jadi petani," katanya di internet.

Gus Ipul lalu membuka tempat wisata di kawasan Ledug, dekat Tretes. Sudah banyak peminat yang berkunjung ke sana. Termasuk komunitas sepeda pancal dari Surabaya dan Sidoarjo.

Tadinya saya pikir Gus Ipul leren dari dunia politik dan pemerintahan. Agar fokus mengurus tempat wisata dan pertanian di Prigen.

Eh, ternyata saya salah. Kemarin Gus Ipul dapat rekomemdasi dari DPP PKB. Untuk maju sebagai calon wali kota Pasuruan. Siap bertarung pada 9 Desember 2020.

Waduh...

Gus Ipul kok turun kelas? Habis jadi menteri di Jakarta lalu wakil gubernur Jatim. Lalu turun jadi wali kota Pasuruan (kalau jadi)?

Sangat banyak komentar di media sosial ihwal pencalonan Gus Ipul sebagai cawali Pasuruan. Pro kontra khas warganet. "Maklum, sudah ketagihan jabatan," komentar salah satu anggota grup Suara Surabaya.

Bagaimana peluang Gus Ipul di Pasuruan?

Tidak mudah... meskipun ia sudah lama jadi pejabat di pusat dan provinsi. Pilkada di kabupaten/kota punya kekhasan sendiri. Mereka yang kuat di pusat bukan jaminan bakal menang di daerah.

Peluang Gus Ipul sedikit di atas 50 persen, kata teman di Pasuruan. Apalagi kalau logistik lancar. Gizinya juga bagus. Gus Ipul itu politisi kawakan, katanya.

Orang yang asyik-asyik aja turun jabatan kayak Gus Ipul ini tidak banyak. Biasanya mantan wali kota yang maju lagi sebagai calon wakil wali kota. Bambang DH contoh terbaik di Surabaya. Itu memang dimungkinkan oleh aturan undang-undang.

Gus Ipul turunnya jauh. Kalau maju sebagai calon wali kota Surabaya masih bisa dimaklumi. Sebab Kota Surabaya levelnya sudah provinsi meskipun resminya kota/kabupaten.  Tapi Kota Pasuruan yang sempit?

Saya khawatir suatu saat Gus Ipul ikut maju dalam pemilihan kepala desa di kampungnya.

1 komentar:

  1. Kalau ndak jadi kepala daerah atau kepala sesuatu gak onok sabetan-sabetane, Cak.

    BalasHapus