Mampir di warkop dekat Bandara Juanda, saya buka ponsel. Mengecek informasi seputar Surabaya, Sidoarjo, Gresik, atau Jatim umumnya. Sambil nyeruput kopi sasetan.
Oh, Tuhan!
Cak Nur meninggal dunia.
Plt Bupati Sidoarjo itu dikabarkan wafat karena Covid-19. Sempat dirawat di RSUD Sidoarjo tapi tidak tertolong.
Selamat jalan Cak Nur!
Terima kasih atas amal jasa dan pengabdian Sampean untuk Kabupaten Sidoarjo. Cukup banyak kenangan bersama Sampean di berbagai event di Kabupaten Sidoarjo.
Praktis sejak wabah corona sampai ke tanah air saya tidak pernah bertemu Bapak Nur Ahmad Syaifuddin. Tapi saya selalu mengikuti kegiatan Cak Nur lewat surat kabar dan media sosial.
Cak Nur benar-benar kerja keras untuk menangani pandemi Covid-19. Apalagi Sidoarjo bersama Surabaya menjadi episentrum covid di Jatim. Cak Nur harus blusukan ke mana-mana untuk sosialisasi protokol kesehatan.
Protokol pakai masker, jaga jarak, cuci tangan.. sebetulnya mudah. Tapi di lapangan sangat sulit diterapkan di Sidoarjo. Bahkan saat PSBB pun tetap ramai warkop-warkop di Kota Delta. Mulai Waru sampai Porong, Taman sampai Tarik, Wonoayu, Jabon... 18 kecamatan.
Cak Nur bersama Kapolres dan Dandim tak henti-hentinya sosialisasi. Bahkan pakai ancaman sanksi segala. Agar masyarakat Sidoarjo tidak meremehkan penyakit yang namanya covid.
Cak Nur juga tercatat sebagai bupati (kepala daerah) pertama yang turun langsung untuk memakamkan jenazah pasien covid. Maklum, saat itu petugas-petugas di makam ketakutan.
"Pakai protokol ketat," kata pejabat asal Waru itu.
Cak Nur dan beberapa pejabat kemudian dites swab. Hasilnya negatif. Alhamdulillah! Beberapa saat kemudian tes lagi. Negatif lagi.
Karena itu, saya dan banyak orang Sidoarjo terkejut membaca berita bahwa Cak Nur terpapar corona. Apalagi saat Hari Kemerdekaan beliau masih ngepos di media sosialnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo dr Syaf Satriawarman mengatakan, Cak Nur dirujuk ke RSUD Sidoarjo pada Sabtu (22/8) pagi karena mengalami gejala sesak napas. Hasil diagnosa belakangan menunjukkan pejabat yang ramah itu terpapar virus corona.
Saya hanya bisa tertegun. Berdoa semoga almarhum dilapangkan jalannya menuju Sang Mahakuasa!
Oh, Tuhan!
Cak Nur meninggal dunia.
Plt Bupati Sidoarjo itu dikabarkan wafat karena Covid-19. Sempat dirawat di RSUD Sidoarjo tapi tidak tertolong.
Selamat jalan Cak Nur!
Terima kasih atas amal jasa dan pengabdian Sampean untuk Kabupaten Sidoarjo. Cukup banyak kenangan bersama Sampean di berbagai event di Kabupaten Sidoarjo.
Praktis sejak wabah corona sampai ke tanah air saya tidak pernah bertemu Bapak Nur Ahmad Syaifuddin. Tapi saya selalu mengikuti kegiatan Cak Nur lewat surat kabar dan media sosial.
Cak Nur benar-benar kerja keras untuk menangani pandemi Covid-19. Apalagi Sidoarjo bersama Surabaya menjadi episentrum covid di Jatim. Cak Nur harus blusukan ke mana-mana untuk sosialisasi protokol kesehatan.
Protokol pakai masker, jaga jarak, cuci tangan.. sebetulnya mudah. Tapi di lapangan sangat sulit diterapkan di Sidoarjo. Bahkan saat PSBB pun tetap ramai warkop-warkop di Kota Delta. Mulai Waru sampai Porong, Taman sampai Tarik, Wonoayu, Jabon... 18 kecamatan.
Cak Nur bersama Kapolres dan Dandim tak henti-hentinya sosialisasi. Bahkan pakai ancaman sanksi segala. Agar masyarakat Sidoarjo tidak meremehkan penyakit yang namanya covid.
Cak Nur juga tercatat sebagai bupati (kepala daerah) pertama yang turun langsung untuk memakamkan jenazah pasien covid. Maklum, saat itu petugas-petugas di makam ketakutan.
"Pakai protokol ketat," kata pejabat asal Waru itu.
Cak Nur dan beberapa pejabat kemudian dites swab. Hasilnya negatif. Alhamdulillah! Beberapa saat kemudian tes lagi. Negatif lagi.
Karena itu, saya dan banyak orang Sidoarjo terkejut membaca berita bahwa Cak Nur terpapar corona. Apalagi saat Hari Kemerdekaan beliau masih ngepos di media sosialnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo dr Syaf Satriawarman mengatakan, Cak Nur dirujuk ke RSUD Sidoarjo pada Sabtu (22/8) pagi karena mengalami gejala sesak napas. Hasil diagnosa belakangan menunjukkan pejabat yang ramah itu terpapar virus corona.
Saya hanya bisa tertegun. Berdoa semoga almarhum dilapangkan jalannya menuju Sang Mahakuasa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar