Virus corona bikin panik semua orang. Awalnya orang mengira cuma Tiongkok dan sekitarnya yang terdampak. Khususnya jelang tahun baru Imlek pada Januari 2020 lalu.
Eh... bukannya berkurang, wabah penyakit Covid-19 meluas ke mana-mana. Indonesia yang awalnya merasa kebal pun akhirnya kena juga. Padahal orang Indonesia sering makan soto dan rawon.
Rempah-rempah, empon-empon itu bagus untuk mencegah corona. Begitu antara lain kata-kata pejabat di Surabaya. Ia mengutip omongan profesor dari Universitas Airlangga.
Gara-gara virus corona, saya pun jadi khawatir bertemu sejumlah tokoh Tionghoa. Apalagi pengurus paguyuban pengusaha Tionghoa di Surabaya. Sebab mereka paling sering ketemu tamu-tamu dari Tiongkok. Siapa tahu ada sepercik corona yang dibawa dari Wuhan atau kota-kota lain.
Tapi saya tetap bertemu Andre Su. Guru bahasa Mandarin dan direktur SIIBT itu paling banyak mengirim mahasiswa ke Tiongkok.
"Tenang aja... corona ini bisa diatasi. Kayak flu biasa. Kayak DB," katanya enteng.
Yang pasti, ratusan mahasiswanya baru saja dipulangkan dari Tiongkok. Sebagian besar dari Provinsi Hubei. Andre khawatir dengan masa depan para mahasiswa tersebut. Takut putus kuliah alias DO.
Andre yang lulusan Taiwan ini sangat optimistis pemerintah Tiongkok mampu mengatasi persebaran virus corona. Sebab jumlah penderita terus menurun. "Kita jangan panik," katanya.
Kemarin Andre malah membuka lowongan bagi guru-guru yang ingin mengajar di Tiongkok. Lah... sekarang kan ada corona?
"Tenang saja... tidak lama lagi virus ini hilang. Kita tidak boleh panik," katanya.
Eh... bukannya berkurang, wabah penyakit Covid-19 meluas ke mana-mana. Indonesia yang awalnya merasa kebal pun akhirnya kena juga. Padahal orang Indonesia sering makan soto dan rawon.
Rempah-rempah, empon-empon itu bagus untuk mencegah corona. Begitu antara lain kata-kata pejabat di Surabaya. Ia mengutip omongan profesor dari Universitas Airlangga.
Gara-gara virus corona, saya pun jadi khawatir bertemu sejumlah tokoh Tionghoa. Apalagi pengurus paguyuban pengusaha Tionghoa di Surabaya. Sebab mereka paling sering ketemu tamu-tamu dari Tiongkok. Siapa tahu ada sepercik corona yang dibawa dari Wuhan atau kota-kota lain.
Tapi saya tetap bertemu Andre Su. Guru bahasa Mandarin dan direktur SIIBT itu paling banyak mengirim mahasiswa ke Tiongkok.
"Tenang aja... corona ini bisa diatasi. Kayak flu biasa. Kayak DB," katanya enteng.
Yang pasti, ratusan mahasiswanya baru saja dipulangkan dari Tiongkok. Sebagian besar dari Provinsi Hubei. Andre khawatir dengan masa depan para mahasiswa tersebut. Takut putus kuliah alias DO.
Andre yang lulusan Taiwan ini sangat optimistis pemerintah Tiongkok mampu mengatasi persebaran virus corona. Sebab jumlah penderita terus menurun. "Kita jangan panik," katanya.
Kemarin Andre malah membuka lowongan bagi guru-guru yang ingin mengajar di Tiongkok. Lah... sekarang kan ada corona?
"Tenang saja... tidak lama lagi virus ini hilang. Kita tidak boleh panik," katanya.